Pindahan rumah...

rumah kami tampak depan

Pernah denger kalau orang hamil pamali untuk pindah rumah? Yahhhh...itu juga sering saya dengar dan cukup bikin ketar ketir jadinya, tapi bagaimana lagi...keadaan mengharuskan saya untuk segera meninggalkan rumah lama dan beralih ke rumah baru hehehe....

Sedikit kenangan tentang rumah lama kami...yang membuat kami berat untuk meninggalkan huhu...Yang jelas rumah lama kami berada di pinggiran kota dan depannya adalah sawah yang terhampar luasss...kanan kami tanah kosong, kiri kami juga tanah kosong. Jadi beginilah penampakannya

39th week...bersedia..siap..yak!!!

Saya yang bertambah 8 kg


Waa...tak terasa kehamilan saya sudah memasuki usia 39 minggu. Kata dokter Ivanna sih lahiran bisa maju 2 minggu atau mundur 2 minggu dari HPL, jadilah saya bersiap-siap dengan mengambil cuti kerja.

Sebagai calon ibu baru, saya sedikit bingung dengan apa yang musti saya persiapkan. Memang sih ini kehamilan kedua, tapi tetap saja anak pertama, jadi...yah kagok kagok dan tanya sana sini, browsing-browsing dan banyak tanya dengan yang lebih berpengalaman.

Alhasil setelah berkonsultasi dengan bu bidan ada beberapa benda yang memang perlu dipersiapkan dan semua sudah saya pack ke dalam tas kecil inihh...

tas darurat hehe...
Berikut adalah isi tas saya yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan lhoo...
Untuk Bunda:
- baju kancing depan untuk memudahkan menyusui
- sarung / kain batik + gurita ibu atau korset
- Satu stel baju untuk pulang
- Maternity pad untuk menyerap darah pasca melahirkan
- Underwear bumil dan Bra menyusui
-Sikat gigi dan peralatan mandi
- Handuk kecil untuk seka badan dan handuk besar
- Sendal
- Majalah atau novel favorit
- smartphone (diisi dengan musik relaksasi dan CD hypnobirthing

Untuk Dedek :
- 2 atau 3 pasang baju bayi, lengkap dengan bedong dan popok
- SElimut untuk pulang ke rumah
- Sarung tangan kaki
- Topi baby
- Minyak telon, baby oil, dan perlengkapan lain (tapi ini sih biasanya udah disediakan rumah sakit)

Untuk Ayah:
- Baju ganti
- Peralatan mandi dan handuk
- Selimut
- Bacaan dan Al Quran
- Sendal
- Surat surat untuk pengurusan administrasi (FC KTP, C1, KK, Surat Nikah, Form asuransi dll)

Karena rumah kami sangat dekat dengan tempat persalinan (sekitar 8 rumah hehehehe), bawa barangnya tidak perlu banyak banyak, jadi kalau kurang bisa langsung pulang ke rumah.

Berikut beberapa barang yang juga kami siapkan di rumah :

ntar dedek bobok disini

perahu dedek kalo mandi

bertemu bidan Yessie


Haii..saya mau sharing pengalaman ni…main ke “bidan kita”. Kebetulan setelah kami pindah rumah, rumah kami yan sekarang ini letaknya agak ke kota, nahh…tak disangka tak di duga ternyata rumah kami bertetanga dengan rumah bidan yessie. Bidan Yessie ini bidan yang postingannya di www.bidankita.com sering saya baca untuk referensi ilmu tentang kehamilan dan persalinan.

Nah lhooo…enggak Cuma baca website dan bukunya, tapi saya berkesempatan juga bertatap muka dengan beliau.

Pertama ketemu…wuiiihhh…udah berasa temen lama aja gitu, akrab banget. Beliau orang yang sangat menyenangkan, pribadi yang ramah dan tak segan membagi ilmunya…sukaaaa…deh…

Saya sempat ditanya tentang BO yang saya alami (baca postingan tentang kehamilan pertama saya) dan dijelaskan dengan detil mengapa hal itu bisa terjadi (jawaban yang tidak saya dapatkan dari dokter Ivanna)

Hal itu membuka mata saya bahwa saat itu saya memang belum benar benar siap menjadi ibu. Dan kehamilan ini saya jauuuhh lebih punya persiapan baik secara fisik maupun psikis.

Bidan Yessie membagikan ilmunya  pada Uda juga untuk mengetahui letak dan posisi dedek.Dia memperlakukan dedek dengan lembut dan sepertinya dedek suka dengan tante baru yang  mengelus-elusnya.

Saya janji untuk main lagi, untuk belajar lebih banyak tentang proses relaksasi dengan belaiu. Gak sabar pengen bertemu lagii, yang jelas beliau bikin saya makin relaks dalam menghadapi proses persalinan ini. 

Thank you bu bid...see u soon :)