Kopdar Alumni Bidan Kita, TATC dan HHBF

The krucils
Saat mendengar mba Nia mau liburan merayakan Natal ke Jogja langsung aja main tembak untuk bikin acara kopdar di Jogja. Kami para ABG alias asosiasi bunda gaul ini adalah jebolan universitas Bidan Kita heheh…maksudnya kami udah mulai kontak kontakan via facebook ngikutin berbagai grup, kaya Bidan Kita, Homemade Healthy Babay Food, Tambah Asi Tambah Cinta, dll, dsb, dst. Sejak kita hamil sampe anaknya udah pada segede gede gaban gini. Sebenernya anggotanya banyak dan tersebar di berbagai penjuru khatulistiwa *kok jadi kebayang jambul Syahrini yak? Yaah…sayang sekali mba kiki, amel, stephanie, jecky, bety, dina nggak bisa hadir.
Ibu ibu muda yang cantik cantik hehehe...

Eniwei, yang berkesempatan ke Jogja di akhir tahun hanya ber empat: Arina, Ima, Nia, dan saya. Mengingat mendung menggantung saya putuskan untuk berangkat lebih awal. Jam 10.15 saya sudah sampai di Amplaz. Sambil meng sms teman teman yang lain, saya berkeliling mencari barang barang yang mungkin saya butuhkan. Melangkahkan kaki ke Kidz Station, melenggang dengan PD dan setelah melihat harga untuk sepatu Shoji yang diawali angka 3 dengan lima buah enol berbaris manis di belakangnya, saya urung melihat barang yang lain hehehe
Selanjutnya ke tempat favorit kami bertiga berdua karena Shoji belum masuk hitungan. GRAMEDIA! Udah laper mata aja deh jalan jalan disana. Banyak banget buku yang pengen dibeli sebenernya, tapi karena jam udah menunjukkan pukul 11, Kami segera naik ke lantai paling atas. Sambil menunggu konfirmasi (lagi) *muup ye emak emak, saya cerewet meng sms heheh..saya cari tempat untuk kasi makan Shoji, akhirnya Tamansari menjadi tempat yang pas, alasannya juga karena mudah dilihat dan ditemukan hehhee…

Makan minum dulu...lapeerrr

Sambil menunggu saya memesan pempek sama strawberry smoothie. Tak lama kemudian satu persatu muncul..Aihhh bahagia sekali… sempetin foto dulu ahh...

nampang di tamansari, Amplaz

Karena semua jadi lapar, kami lanjut ke Solaria. Setelah bersikukuh sama mbak yang jaga di depan bahwa kami butuh meja buat 8 orang *disana Cuma ada meja buat 6 orang maksimal sediihhh... akhirnya dapet juga deh meja. Rempooonggg the krucils semua pengen merangak di meja. Yah sudahlah karena makanannya belon dateng juga, meja dipersiapkan untuk anak anak pada guling gulingan.
meja paling ribut se-solaria
 
Setelah makanan mulai datang, Mba Nia langsung menarik highchair milik orang lain yang masi dipake untuk duduk Abell, lantaran Abell kalo dipangku ubek melulu. Hana yang masih kalem, pengen ikut Ayah dan gak berenti manggil manggil ayahnya, Queena yang masih belum kumpul nyawanya karena bangun tidur terlihat lembut bersahaja. Shoji yang lasak akhirnya diungsikan ke meja kaum laki laki dan dengan sukses menyenggol lemon tea ayah hingga ayahnya ga jadi minum.
makaaannn....

Sambil memangku Queena, mba Ima menyuapi Queena dengan mam siang tim sayur (yang kaldunya numpahin hape sampe keypadnya gak jalan) *menunya samaan ama Shoji “kentang udang buncis wortel. Menu Abell hari itu havermut. Hana mik air putih dan ikutan nyeruput juice alpukat punya ayahnya.

Ngobol sana sini seru sekali sambil menunggu para ayah menyelesaikan makannya *biar bisa dititipin anak anak n emak emak bebas ngerumpi hihihi…Abell dengan baik hati membagi bagi kado natal. Arina masih ngobrol sambil kepedesan lantaran ketuker pesenan nasi gorengnya sama papa Queena. Mba Ima pun dengan penuh semangat membuka lapak, sementara saya menggantikan clodi Shoji yang mulai lembab *weeww…Shoji ganti di depan orang orang yang lagi makan hohoho.
Say Cheese....
Selesai Makan dan ngerumpi, Tibalah waktu berpisah…Sbelum itu poto dulu ahhh…Lain kali ketemu lagi ya gals! Miss u already…



Bertemu teman jauh di mata dekat di hati

Kemarin Sabtu saya dan Shoji ke Jogja dengan membawa misi mulia menemui eyang, liburan, ngajarin sepupu training online, menghadiri acara arisan trah, kopdar teman facebook, kasi pesenan  belanjaan barang ke temen, belanja baju, dan sebar katalog.

Dibantu sahabat saya Yuwanita Noviandri, kami menuju ke stasiun terdekat untuk membeli tiket Prameks. Disana saya sembari menunggu Anggi Yudhanti, saya menyuapi Shoji dengan menu mam siangnya kentang udang brokoli tomat.Shoji bisa ngeludesin isi mangkok :p

Tante Anggi tidak keberatan ketika dimintai tolong motret Shoji dengan background kereta api. Ini lah hasilnyahh..
judulnya Shoji di Stasiun


Tak lama menunggu datanglah sang pujaan hati kereta prameks yang akan membawa kami ke Jogja. Di kereta penuuuhh sekali lho..untunglah ada seorang mas mas yang langsung berdiri dan memberikan tempat duduknya kepada saya dan Shoji. Di depan para laki laki yang tetap tidak beranjak dari tempat duduknya padahal ada seorang nenek nenek sedang berdiri tak jauh dari mereka duduk, saya bilang  dengan cukup keras. “Makasih ya Oom, sudah kasih bundanya Shoji tempat duduk. Shoji besok kaya Oom ini ya sayang, mau kasi tempat duduk untuk perempuan, ibu hamil, yang gendong anak, maupun ke nenek nenek.Itu baru namanya laki laki, kalo yang tetep duduk padahal ada perempuan berdiri bukan laki laki sejati itu. Hohoho…mungkin ada pandangan mata melirik tanda tidak ridho..ah biarkan sajalah…Saya mau menikmati perjalanan berkereta ini bersama Shoji.

Kereta akhirnya sampai juga di stasiun Jogjakarta. Saatnya berpisah dengan Ms. Anggi untuk bersama Kakung Shoji menuju ke rumah eyang. Sampai di rumah Shoji sudah tertidur dengan pulasnya.

“Sabtu sore dihiasi gerimis di kota Jogja” *cocok juga klo jadi judul film. Perlahan semakin deras, sehingga rencana untuk jalan jalan jadi tertunda. Jadi kami putuskan untuk bermain jelajah rumah bersama Shoji. Shoji agak sulit bermain di rumah eyang, rumahnya kecil banyak perabot, jadi nabrak nabrak deh hehehe, tapi kejedut sekali dua kali tetep Shoji pantang menyerah….Hebat nih jagoan Bunda. Hampir sepuluh bulan, Shoji udah ubek ga ketulungan, rambatan n gerak terus…makanya semakin mengurus…padahal makannya banyakk..sumpah banyak banget *gelenggelengkepala. Akhirnya karena hujan tak juga reda, judul film diganti menjadi “Malam Minggu berpetualang bersama Shoji”

Minggu pagi ada persiapan untuk acara keluarga di rumah. Saya absent kegiatan menyapu dan bersih bersih karena momong Shoji ^cih, alesaaann^. Kakung, Uti, dan sodara sodara ngumpul buat nyiapin pendopo untuk pertemuan dan ruang makan. 

Sayang Sekali Queena Tidak diajak :(

Sembari menunggu sodara sodara dari jauh yang datang, saya janjian sama mba Ima, temen facebook yang janji datang untuk mengambil barang pesenannya. Ber-sms, ternyata belio nyasar heheh…tapi tak berapa lama bertemu juga kami akhirnya. Baru pertama kali kopdar rasanya kaya udah kenal laammaaa..gitu, mba Ima orangnya ramah, Shoji juga langsung mau waktu dipangku. Senangnyaaahhh

Berbincang dengan mba Ima kerasa cepet banget, taut au udah mau pulang aja, tapi sudahlah, berharap ada pertemuan berikut dan berikutnya lagi…
Senangnya....Jadi pengen ketemu lagii
 Habis mba Ima pulang, saya lanjut berkumpul dengan keluarga sekaligus ngajarin sepupu saya tentang bisnis yang lagi saya rintis, boleh klik disini.

Bertukar kabar dengan teman teman dari berbagai daerah, ada ceramah penyejuk iman dan pengumuman bahwa ada sepupu mau menikah…ah senangnya. Dilanjut dengan makan makan dan bagian yang paling menyenangkan adalah memetik rambutan dan jeruk nipis…xixixix….

Manajemen ASIP untuk ibu bekerja

tak ada tempat di freezer selain untuk ASIP

Kemaren siang saya bertemu teman lama ketika chat di facebook, teman kerja yang senasib sepenanggungan sama sama bekerja di bidang yang enggak sesuai sama latar belakang pendidikan kami. Diawali dengan bertanya kabar, berlanjutkan ke ngobrol ngobrol. Ternyata dia juga sering membuka blog saya tercinta ini lho…^banggabanget siyyhh, idung langsung terbang melayang.

Saya yang sangaaat PRO ASI, langsung tembak untuk memaksa membujuk rayu supaya dia HANYA memberi ASI thok selama 6 bulan pertama babynya. Awalnya dia sempat ragu karena dia bekerja dari jam 7 pagi sampai jam 3 sore.

“Waahh…sama dong” pikir saya waktu itu. Saya juga working mom dari jam 7 sampai jam 3 sore dan gak punya pembantu malah. Jadi dia minta tips dan trik untuk manajemen ASI-nya supaya bisa lulus S3 ASI

Jadi Miss Dian ^nama teman saya yang cantik itu^ saya akan kembali mengingat masa masa perjuangan saya demi mencapai gelar S1 ASIX ya…, begini ceritanya.

Saya yang asli Jogja menghabiskan seluruh cuti saya di Jogja. Dari Shoji lahir ceprot, saya langsung menumpang di rumah ibu saya di Jogja. Fasilitas mendukung sekali, ada kulkas dan mesin cuci yang sangat membantu saya untuk mempersiapkan semua perlengkapan dan kebutuhan Shoji.Waktu itu di Klaten saya belum punya kulkas dan mesin cuci sendiri. Berpikir keras dan berpikir keras….uang sudah habis untuk biaya lahiran Shoji dan membeli perintilan perlengkapan bayi yang aduhai banyaknya.
alat sterilisasi jadul alias kukusan :)
Tapi karena sudah bertekad untuk memberi Shoji cairan emas di awal perkembangannya, Saya dan suami memutuskan untuk menggadaikan emas batangan ‘mahar’ nikah saya *upppssss malu ni buka buka rahasia gapapa lah biar makin kerasa perjuangannya, untungnya juga sekarang udah ketebus lagi hihihii…
pompa asi saya yang lebih banyak nganggur

Semenjak saya di rumah, saya sudah latihan untuk memerah ASI, mulai dari yang Cuma basahin pantat botol sampe dapet 180 ml sekali perah dengan tangan. Pernah coba dengan alat perah juga seperti yang ada di sini, tapi kok terasa lebih efektif dengan tangan ya, termasuk proses sterilisasinya dan katanya memerah dengan tangan bisa meningkatkan produksi ASI lhoo...makin semangat deh jadinya. 
coolerbag dan botol ASIP pribadi (yang lain dijual :))

ASI perah saya taruh di botol botol kecil seperti ini (saya jualan juga lhooo) terus saya masukkan ke freezer supaya tahannya lebih lama, oh btw hasil wawancara saya dengan bu bidan mengenai ketahanan ASIP adalah :
-Jika ruangan tidak ber-AC, disarankan tidak lebih dari 4 jam.
- Namun, jika ruangan ber-AC, bisa sampai 6 jam.
Namun, perlu diingat suhu ruangan tersebut harus stabil. Misalnya ruangan ber-AC, tidak mati sama sekali selama botol ASI ada di dalamnya.
- Segera simpan ASI di lemari es setelah diperah. ASI ini bisa bertahan sampai delapan hari dalam suhu lemari es lho. Syaratnya, ASI ditempatkan dalam ruangan terpisah dari bahan makanan lain yg ada di lemari es, bisa dimasukkan dalam container terpisah khusus tempat botol ASIP.
- Jika lemari es tidak memiliki ruangan terpisah untuk menyimpan botol ASI hasil pompa, maka sebaiknya ASI tersebut jangan disimpan lebih dari 3 x 24 jam, kalau saya pribadi biasanya gak lebih dari 2 hari di refrigerator, takut basi hihihi….
- ASI hasil pompa dapat disimpan dalam freezer biasa sampai tiga bulan. Tapi jangan menyimpan ASI ini di bagian pintu freezer lho ya, karena bagian ini yang mengalami perubahan dan variasi suhu udara terbesar.
Jika kebetulan freezer untuk nyimpan daging yang terpisah atau deep freezer yang umumnya memiliki suhu lebih rendah dari freezer biasa, maka ASI hasil pompa/perasan bahkan bisa disimpan sampai 6 bulan! (informasi dari bidan Yesie :) )

ASIP saya di rumah Jogja biasanya saya siapkan jika saya terpaksa harus keluar rumah tanpa mengajak Shoji, seperti “kondangan”, “nonton film”, “belanja” dan “pacaran” membeli keperluan shoji sekalian jalan jalan. Sebenarnya alasan tidak mengajak Shoji keluar karena saya biasanya keluar malam hari dan kami belum punya mobil ^hixzz…ayo pada patungan buat nyumbang yak...^

Seminggu sebelum masuk dari cuti kantor saya pindah ke Klaten. Sehari menunggu kok kulkas belum datang juga, dua hari menunggu masih belum datang. Saya sempat panik mengingat saya belum punya tabungan ASIP sama sekali. Akhirnya hari kedua di Klaten di sebuah sore yang indah, datanglah sebuah mobil box mengantarkan kulkas dan mesin cuci kami tercinta. Yippie…hari itu juga saya langsung memerah dan mulai menabung.

Tibalah saat saya harus kembali bekerja. Kalau pagi saya mensterilkan botol botol ASIP dan botol serta cupfeeder Shoji, menyiapkan tas ajaib saya juga. Isi tas ajaib saya adalah perlengkapan baju dan celana ganti Shoji, mainan, clodi, serta coolerbag yang diisi 4 botol ASIP plus ice gel. Semua digantungkan di stroller Shoji untuk dibawa ke Bidan Kita.
isi tas ajaib

perlengkapan perang

Saya juga membawa satu lagi coolerbag berisi 3 botol kosong untuk ASIP, corong, penampung ASIP, dan ice gel beku. Ini saya gunakan untuk memerah di kantor. Awalnya saya membawa pompa, tapi lama lama kok ribet ya, lebih mudah dan praktis perah pakai tangan aja.

Kalau istirahat, saya pulang dan menyusui Shoji di rumah bidan, Sholat, makan. Rasanya bahagia banget kalau pas saya pulang Shoji sedang pengen minum. Dia minum susunya bersemangat sekali jad pulang balik ke kantor PD sudah kosong hehehe
Sore saya pulang langsung menjemput Shoji di rumah bidan, memandikan dan masak untuk suami. Pfuihhh…  8 jam bekerja di kantor dan 8 Jam berikutnya beralih profesi jadi full time mother dan istri. Untungnya suami sangat mensuport, beliau membantu mencuci botol botol ASIP, mensterilkannya, mencuci baju kami dan terkadang tak segan turun ke dapur. Senangnyaaa…..h
ayah Shoji yang bantu sterilin botol

Di kantor, saya dan teman teman juga punya komunitas perah ASI, klo tiba waktunya memerah, kami serombongan langsung menuju ruang perah ASI hehehe...rame rame sambil ngobrol, jadi aktivitas memerah lebih santai...

gerombolan bunda pejuang ASI :)
Untuk bunda bunda yang sedang berjuang demi S3 ASI, perlu banget lho untuk mengajak suami dan orang sekitar berperan dalam hal ini. Investasi keluarga kok…gak bakal rugi deh. Tetap semangat buat berjuang ya…

Untuk yang mau beli coolerbag, botol ASIP dan celemek untuk menyusui bisa hubungi saya di 0899 4100 939 yaaa... :)

Imunisasi Campak Shoji

Setelah genap 9 bulan, Saatnya Shoji diimunisasi. 

Hari itu, Sabtu, 10 Desember 2011, selepas Ashar, Bunda, Ayah dan Shoji berniat untuk ke Bidan Kita untuk bertemu tante Yesie. Alhamdulillah tante Yesie sedang tidak ada pasien relaksasi, jadi Shoji langsung disambut dengan ceria. Entah kenapa Shoji yang biasanya ramah dan murah senyum mendadak wajahnya terlihat khawatir. Kalau membaca raut wajahnya, mungkin artinya begini " Waa...ada apa nie, kok perasaanku dah ga enak ya???"
ada apa inih???ada apa inh???
Dipangku dan ditimang tante Yesie, kok Shoji malah merengek ya...jadilah Shoji dipangku bunda saja menunggu di sofa yang nyaman sambil main main sementara tante Yesie menyiapkan vaksinnya. Tak lama kemudian, Shoji ditidurkan di kasur periksa. Bunda membantu menenangkan Shoji supaya lebih relax dengan mengajak bermain cilukba....tampaknya Shoji senang dan mau melihat ke kamera untuk difoto.

Siapin enjusss....
smile shoji!!!! ci luk baaa....
huwwwaaaakkkzzz.....

Setelah Shoji cukup tenang, tante Yesie sudah siap dengan jarum suntik, tiba tiba Shoji menangis keras bahkan sebelum jarum suntiknya nancep hehehe...Setelah vaksin masuk, tante Yesie segera menggendong Shoji untuk ditenangkan. Tak lama kemudian Shoji sudah mau diajak bercanda lagi lhooo....


masih sedih... hixz hixz...

sudah happy lagi...

Pulang dari  Bidan Kita, Shoji langsung diajak jalan jalan ke toko buku untuk mengobati rasa sedihnya. Bunda membelikan Shoji buku cerita dan mainan (kebetulan ada babyshop di samping toko buku). Pulang dari belanja, Shoji sudah ceria lagi, main sama ayah dan mencoba bola barunya.
Happy happy...ketawa lepas...
Cerianya Shoji...

Senang melihat Shoji sudah kembali seperti sedia kala. imunisasi kan rasanya kaya digigit semut sebentar ya Shoji???