Berkunjung ke Istano Basa Pagaruyung




Jadi ini masih bersambung sama postingan sebelumnya. Saya mengajak Ibu (utinya Shoji) untuk menengok kampung halaman suami di Solok Sumatra Barat. 
Hari itu hari Minggu, kebetulan Ama juga sedang libur mengajar, jadi kami sekeluarga merencanakan piknik ke Pagaruyung.

Perjalanan diiringi hujan rintik, dan hawa yang cukup dingin. Begitu juga saat kami sampai disana. Perjalanan lumayan panjang dari Solok ke Tanah Datar tidak mengurangi kegembiraan Shoji, Rey dan Alissa yang bersemangat menemukan tempat main baru.

Istano Basa yang lebih terkenal dengan nama Istana Pagaruyung, adalah istana yang terletak di kecamatan Tanjung Emas, kota Batusangkarkabupaten Tanah DatarSumatera Barat. Istana ini merupakan obyek wisata budaya yang terkenal di Sumatera Barat (Wikipedia)

Istano Basa yang berdiri sekarang sebenarnya adalah replika dari yang asli. Istano Basa asli terletak di atas bukit Batu Patah dan terbakar habis pada sebuah kerusuhan berdarah pada tahun 1804. Istana tersebut kemudian didirikan kembali namun kembali terbakar tahun 1966.

Proses pembangunan kembali Istano Basa dilakukan dengan peletakan tunggak tuo(tiang utama) pada 27 Desember 1976 oleh Gubernur Sumatera Barat waktu itu, Harun Zain. Bangunan baru ini tidak didirikan di tapak istana lama, tetapi di lokasi baru di sebelah selatannya. Pada akhir 1970-an, istana ini telah bisa dikunjungi oleh umum.

Anak anak bersemangat, Uti dan Nenek bahagia

Nah tanggal 27 Februari 2007 istana Pagaruyung terbakar lagi, tapi pas kemaren kami jalan kesana, sudah terbangun sempurna dan boleh dikunjungi. Kata Ayah Shoji, dulu kalau ke Pagaruyung gak boleh naik, tapi kemarin kami dapet kesempatan bisa naik sampe ke tingkat paling atas.

Subhanallah, berada di atas istana dengan hawa yang dingin dingin seger (saat itu pas hujan rintik rintik) rasanya luarbiasa sekali. Apalagi mengajak Ibu jalan jalan sampe ke luar pulau.

Shoji dan Rey juga Alissa (anaknya adek ipar) keliatan seneng banget. Naik turun tangga dan lari lari di ruangan. Ama (nenek Shoji) juga seneng banget kami bisa ngumpul jalan jalan.

Banyak kami temui pengunjung menggunakan pakaian adat Minang berfoto disana. Mungkin untuk foto pre wedding ya hehehe (saya memilih foto selfie saja bersama ayah Shoji). Untuk kenang kenangan, kami juga ditawari untuk foto keluarga bersama, hasilnya bisa langsung dicetak dan di laminating untuk kenang kenangan. Ama mengusulkan mencetak 2 foto, satu untuk di Solok dan satu untuk dibawa ke Jogja :)


Groovie di Istana Pagaruyung

Seneng banget deh rasanya. Salah satu tempet wisata yang kudu didatengin :)

Mengajak 2 Balita Travelling Naik Pesawat

Travelling dengan balita

Haiii 

Alhamdulillah bisa juga ngisi blog lagi niih Kali inipengen cerita pengalaman mudik keluarga kami ke Solok, Sumatra Barat yang ke dua. Iya, sebelumnya kami pernah mengunjungi Solok 3 tahun lalu, tepatnya saat Lebaran tahun 2012 ketika Shoji berusia 6 bulan. 

Karena ketebalan dompet kami fluktuatif dari bulan ke bulan, akannya baru bisa ngumpulin duit untuk pulang kampung setelah 3 tahun (keplakan untuk segera keluar dari zona nyaman dan nambah penghasilan xixixi). Sebenernya rencana pulang kampung harusnya saat Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri Juni kemarin, tapiiii oh tapi ternyata belum diijinkan karena ternyata tiket pesawat TigerAir yang kami book tercancel karena Maskapai Tiger Air sendiri tidak mampu lagi beroperasi. 

Aktivitas balita di pesawat


Well, Alhamdulillah seluruh biaya yang kami keluarkan untuk pembelian tiket senilai hampir 7 juta (5 tiket berangkat dan 1 tiket pulang direfund full. Kami juga sudah bikin nadzar, kalau uang tiketnya kembali, kami akan ikut kurban tahun ini. Alhamdulillah itu juga terlaksana. Selanjutnya kami memilih maskapai Sriwijaya Air karena penerbangan Jogja-Padang gak ada rutenya, jadi tetep harus Jogja-Jakarta, Jakarta-Padang. 

Sampe saat ini Shoji berarti udah ngerasain take off dan landing sebanyak 8 kali xixixi, udah mulai terbiasa kayanya... Ini adalah Rey's first flight.

Di usia kurang dari 2 tahun, kami sudah harap harap cemas kalau Rey akan rewel sepanjang perjalanan. Kami berangkat dari Jogja sekitar pukul 9.30, karena pesawat sriwijaya Air yang akan membawakami terbang take off pukul 10.50 Pas di pesawat, Alhamdulillah Shoji tidak ada masalah saat take off maupun landing. Selama di pesawat Shoji memilih baca tabloid yang disediakan, sambil ngemil snack yang kami bawa dari rumah. Rey masih agak tegang saat landing dan take off, selalu minta peluk, tapi selama perjalanan juga cukup kooperatif.
Balitas di pesawat


Sampai di Bandara Soekarno Hatta, menunggu pesawat ke Padang waktunya cukup lama. Shoji dan Rey kami ajak main main di playground. Lumayanlah daripada ngejar ngejar mereka di lounge mainan AC. KIra kira pukul 18.00 panggilan supaya segera boarding, Alhamdulillah tiba di Padang sekitar pukul 20.00 dan kami lanjut makan dI RM Lamun Ombak sebelum melanjutkan perjalanan ke Solok dengan mobil.

Intinya sih klo ngajak anak terbang siapkan bekal makan dan mainan atau buku. Biasanya nggak repot repot amat sih, kecuali saat mereka tidur pas transit dan kita kudu bopong bopong heheheh 

selamat travelling
/Aya

Mie Sayur Schotel a la BunSho

Mie sayur schotel


Hai Bundas,

Liburan kemarin saya ubek ubek stock. Ternyata masih ada mie sayur cabe hijau dagangan yang udah lumayan lama ngendon. Trus liat liat kulkas ada lumayan banyak bahan. Akhirnya saya eksekusi juga mie sayur schotel a la BunSho

Bahan
1 bungkus mie sayur (saya pake varian cabe hijau), rebus 3-5 menit
150 ml susu UHT
garam
3 siung bawang putih
50 gr keju parut
1/2 sdt merica
2 bawang merah iris tipis
2 btr telur ayam kampung (ambil di kandang ayam)


Cara buat:
1. Rebus mie hingga setengah matang
2. Siapkan bumbu (haluskan bawang putih, garam, merica)
3. Kocok telur, tambahkan susu UHT
4. Masukkan kocokan telur ke mie
5. Panaskan happycall, api kecil
6. Masukkan adonan mie dan telur
7. Taburkan keju dan irisan bawang merah diats adonan
8. Masak 20 menit hingga matang
9. Nikmati, bisa dengan tambahan keju oles atausambal botol

mudah dan praktis yaaa...
anak anak suka

Makan


dibawah ini bahan bahan dari resep asli yang saya ambil dari web

Salam Sehat
/Aya
Makaroni (Macaroni)secukupnya
Minyak Gorengsecukupnya
Garamsecukupnya
Telur Ayam2 butir
Sosis Sapi2 buah
Bawang Bombay0 buah
Susu UHT150 ml
Keju Cheddar100 gram
Lada (Merica)1/2 sendok teh
Oregano1 sendok teh
Basil1 sendok teh

NutriShake Choccocheese Spinach Pompom Potatoes




Yippiee...
di hari ulangtahun perkawinan saya yang ke lima ini, sengaja mau bikin camilan special.
biasanya bikin cake atau nasi kuning, saya mau nggak mainstream duluuu

Jadi bundas, ini adalah bahan bahan untuk bikin pom pom potatoes a la temen saya yang lagi nge heitzzz...
Sedikit saya modifikasi supaya lebih lengkap isinya, sekaligus ngakali Rey yang lagi ogah ogahan makan nasi.
Karbohidratnya dapet dari kentang
Sayurnya pakai bayam cincang
Protein dari keju dan telur



Bahan:
1/2 kg kentang, potong, goreng sampai setengah matang, haluskan
100 gram keju parut
1 scoop NutriShake coklat
10 batang bayam, ambil daunnya, cincang halus
2 butir telur kocok lepas
bread crumb



Cara buat:
Campurkan kentang yang sudah dihaluskan dengan keju parut dan NutriShake coklat, bentuk sesuai selera
Saya bentuk hati pake cetakan kue kering
Tapi baru jalan setengah, udah enggak sabar, sisanya saya bulet buletin aja biar cepet
Masukkan ke kocokan telur
Gulingkan di bread crumb (tepung roti)
Goreng dengan minyak panas hingga coklat keemasan
Foto dulu sebelum disajikan

Rey mau coba dan habis 5 bola bola
Buat camilan ini cukup mengenyangkan lhooo
Selamat mencoba

Salam sehat
/Aya


Letters to Aubrey from bunda Shoji-cinta pada perkenalan pertama


Letters to Aubrey from Shoji


Haii Ubii...salam kenal ya,
 Tante suka sekali baca blog mami Ubii. Ubii pasti bangga ya punya Mami yang sayang dan perhatian sama Ubii. Kemarin waktu lebaran, tante ketemu sama anak cantik namanya Gendhis, usianya 2,5 tahun yaa..masih seumuran Ubii, cantiknya juga sama. Tiba tiba tante teringat Ubii. Anak ini pakai ABD. Ternyata bundanya Gendhis juga terkena Rubella saat hamil, sama yah dengan Mami Ubii. Ternyata ayah Gendhis juga penggiat di Rumah Ramah Rubella, terimakasih untuk Mami Ubii yang sangat hebat membuat komunitas hebat ini.

Ubii sayang...
Tante juga punya anak laki laki yang saat ini belum bisa bicara di usianya yang ke 3,5 tahun. Kadang hal ini membuat Tante merasa sedih dan gundah. Sama seperti yang sudah pernah dirasakan Mami Ubii. Tante sudah menyiapkan buku buku aktivitas, banyak buku cerita, menghafal lagu lagu, tapi Uda Shoji sampai saat ini belum mengucap kata :) Tante membayangkan, betapa bahagia jika Tante dipanggil "Bunda" sama Uda Shoji, tapi sampai saat ini. Jangankan menyebut namanya atau bernyanyi, Tante hingga saat ini belum pernah dipanggil "Bunda"...

Ubii cantik...
Membaca surat surat Mami Ubii kadang membuat tante sungguh tertampar. Ubii anak yang tangguh, kuat dan hebat, meski Tuhan berikan banyak ujian pada Ubii. Beruntung Ubii juga punya Mami yang tangguh dan hebat juga, Tante harus banyak belajar sama mami Ubii. Kadang Tante merasa, Uda Shoji yang sampai sekarang tidak bisa bicara begitu sulit dimengerti, tapi Tante dalam lubuk hati terdalam mengaminkan bahwa sesungguhnya Uda Shoji juga merasa begitu sulitnya bundanya ini memahami tiap perkataannya. Semoga kedepannya Uda Shoji makin bisa berkomunikasi dengan baik ya Ubii...kita saling mendoakan :)

Ubii yang hebat,
Foto test BERA Ubii mengingatkan pada foto Uda Shoji saat test BERA, sama rasanya saat Mami Ubii deg degan menerima hasil test ya. Tante kira Uda Shoji juga memiliki gangguan pendengaran karena tidak menengok saat tante menusuk balon di belakang Uda Shoji. Tapi menurut dokter, hasil test Uda Shoji baik, Alhamdulillah...Sekarang tinggal menunggu hasil terapi wicara dan okupasi yang harus dijalani Uda Shoji. Toss ya Ubii, saling menguatkan dan selalu berbaiksangka sama Tuhan...

Ubii yang Kayacinta...
Terimakasih karena Ubii dan Mami Ubii sudah menjadi inspirasi tante untuk terus dan terus kuat berjuang dan bersabar. Terimakasih karenaUbii dan Mami Ubii sudah menjadi cheerleader bagi Tante dan Uda Shoji untuk terus semangat. Terimakasih untuk membuat Tante dan Uda Shoji merasa "tidak sendiri". Terimakasih untuk membuat Tante dan Uda Shoji merasa keajaiban speech delay ini menjadi berkat Tuhan.

Ubii tetap jadi anak yang manis yaaa..,
Selalu diberi berkat terbaik sama Tuhan...
Selalu beroleh cinta dari Mami Papi dan semua orang yang mengenal Ubii...
Selalu menjadi penguat untuk Tante dan semua anak yang mendapat "hadiah" dari Tuhan

Happy Birthday Ubii...
Salam kenal dari Tante Aya dan Uda Shoji yang langsung jatuh cinta saat pertama mengenalmu :)


#LetterstoAubrey ini adalah kado ulangtahun Ubii yang ke-2

Berkunjung ke Desa wisata Kalibuntung Pundong Bantul

Hai Bundas, 

Kali ini postingan saya tentang tempet trip yang lumayan special ya. 



Jadi sebenarnya ini adalah tempat Syawalan temen temen SMU saya, SMU 8 Yogyakarta (Delayota) angkatan 2001. Asal muasal sampe terpilih tempat ini adalah karena pertimbangan banyak dari kami yang sudah berkeluarga dengan anak anak yang kebanyakan masih balita. 

Karena pertimbangan itulah dipilih tempat yang sekaligus menyediakan tempat luas dan area main untuk anak anak. Terimakasih untuk Mas Marjianto Bege dan mba Lisferi yang sudah mau direpotin hingga kami sekeluarga bisa menikmati acara kali ini.

Berangkat dengan menggunakan mobil, bersama 3 teman SMA saya (maturnuwun mas Tata untuk tebengannya, mas Bayu untu jemputannya ke rumah dan mas Arya untuk jadi pendamping Tata hari ini #ehh), istri teman saya, suami saya plus 3 krucil. Kami menembus jalan Bantul cukup lancar. Mengingat sudah lepas Lebaran dan sudah mulai banyak yang kembali ke perantauan, jalan cukup lengang. 

Sampai di lokasi, langsung menuju ke Gazebo besar yang sudah disiapkan. Kesan pertama lumayan luas, lumayan adem karena banyak pohon rindang pasti asik buat lari larian  anak anak. Adapula kolam di bagian depan untuk acara berbasah basah.

Ada beberapa snack, aqua dan teh hangat disana. Ada pula mie pentil, kacang dan es lilin (duuh makanan jaman cilik banget). Kami berbincang sebentar melepas kangen sambil kenalan ulang. Beberapa masih stay single, beberapa sudah menikah dan beberapa sisanya sudah berkembang biak eh beranak pinak. Saya termasuk yang ngebut bawa 2 buntut, yang lain banyak yang baru bawa 1 :D 



Selanjutnya team outbond dari desa wisata memandu kami melakukan beberapa games kecil untuk melatih konsentrasi. Saya yang prosesornya udah lemot selalu ketawa ketawa klo sering ketauan kurang konsen. Ada permainan pijat teman, berhitung, sampe 'simon says' permainan yang sering saya mainkan jaman mengajar di TK dulu. Seruuu... yang ketauan gak konsen langsung kena coretan lipstick! Ternyata tidak hanya saya yang prosesornya mulai lemot hahahah. Keliatannya sesi games ini yang akan jadi tontonan menarik di video mas Yusron dan foto foto mas Bayu nanti *gak sabar menanti launchingnyaaaa



Setelah puas main games konsentrasi, kami diajak untuk melatih ketangkasan fisik (disediakan area outbond) naik ke tempat tinggi, lewat tong, meniti tali, macem macem siih...tapi yang jelas aman. 

Teman teman saya yang cowok keliatan banget nggak inget umur dan ukuran tubuh (sekarang udah pada mengembang pengaruh kena fermentasi sempurna mwahaha...) #edisi saya yang ngiri nombok BB jaman SMA masih chubby di kisaran 40 kg setelah punya 2 anak malah makin tipis 36 kilo sajah, karung beras aja masih lebih berat duuhhh




Yang jelas siih ketemu sahabat SMA pada lupa klo punya anak,karena polahnya pada kekanak kanakan wkwkw. Sebenernya disediakan juga area kolam untuk titian, tapi karena waktu merayap begitu cepat, kami skip permainannya dan langsung menuju gazebo untuk makan siang. Saya dan suami bergantian menjaga Shoji dan Rey yang asik main panjat panjat.





Makanannya mungkin sederhana. Oseng tempe, nasi hangat, tempe dan tahu bacem, ayam goreng plus pepaya untuk pencuci mulut. Meski sepertinya biasa saja, tapi tetap enak dan hangat makan kembul dengan teman teman. 

Oh ya, ada cerita saat saya mengajak Rey main ayunan. Saya ngobrol dengan istri dari Suthix. Putri kecilnya, Gendhis berusia 2 tahun memakai ABD (alat bantu dengar). Sempet ngobrol dengan bunda Gendhis saat bundanya hamil Gendhis terkena Rubella. Gendhis sempat test BERA juga seperti Shoji, namun dari hasilnya Gendhis memang perlu ABD. Saat ini sedang terapi wicara dan okupasi juga, sama seperti Shoji. Kami malah jadi akrab karena obrolan ini. Bunda Gendhis juga kasih informasi ada dokter di Sardjito yang cocok untuk menangani Gendhis. Selain itu terapi Gendhis biasa dilakukan tiap Kamis di Rumah Sakit Anak daerah Jombor. 


Sehat sehat ya Gendhis, tumbuh cantik dan jadi anak sholehah kebanggan ayah bunda. Saya selalu percaya, anak istimewa diberikan Allah untuk orangtua istimewa pula :) 




Makasih untuk Arya, Rifki dan Endra yang sudah mengijinkan pasang beberapa foto disini :)
Salam hangat, 
/Aya

Cake Kukus NutriShake Strawberry





Kue kukus nutrishake strawberry


Hai bundas, 
Lama saya nggak posting resep kueh. Kali ini modifikasi dari resep cup mocaf brownies kukus anti bantat, saat workshop grup hhbf beberapa tahun lalu xixixi (saking lamanya baru eksekusi) 

Baiklaaah..ini resepnya 
Bahan 
200 gr tepung terigu segitiga biru 
1 scoop Nutrishake rasa strawberry (bisa juga pake vanilla atau coklat, tapi rasa strawberry ini lumayan enak untuk aroma dan rasanya) 
Sedikit garam 
3 butir telur ayam ukuran besar 
100 gr gula pasir 50 ml minyak goreng, saya pake fortune 
1sdm minyak oreng untuk olesan alufoil cup (saya pake loyang bulat diameter 16 cm) 


Penampakan cake kukus Nutrishake strawberry


Carabuat: 
1. Campur bahan kering (Nutrishake strawberry, terigu, garam) 
2. Panaskan kukusan, siapkan loyang dioles minyak 
3. Kocok telur dan gula pasir hingga putih mengembang baik (colek dengan jari, jika sudah kaku maka sudah cukup) 
4. Masukkan bahan kering bertahap sambil diayak dengan teknik aduk balik satu arah hingga rata menggunakan spatula besar 
5. Tuangi minyak goreng lalu aduk rata 
6. Masukkan ke dalam loyang, kukus kurang lebih 45 menit, gunakan api sedang dan besar 
7. Sajikan 

Cukup simple, sebanding waktu bikin dengan waktu menghabiskannya, kilat dan cepat. Tapi kurang sebanding dengan peralatan masak dan mikser yang dicuci hihihi, setumpuuukk :) 



Jempol dari Shoji n Rey


Menurut saya, kueh ludes dan Shoji Rey plus ayah kasih jempol itu cukup sebagai obat capek ngerjain perintilan bikin kue begini :)

Salam sehat 
/Aya

Grand Puri Waterpark Gabusan

Hai bundas,

Kemaren kemarin sempet posting yang rasa mellow dan serius yaah...Kali ini saya mau berbagi cerita sekalian sedikit reiew tentang tempat wisata air di Joga. Salah satu yang kami kunjungi kemarin adalah Grand Puri Waterpark Gabusan. Letaknya di selatan Jogja berseberangan dengan taman Gabusan. Kami sekeluarga brlibur bersama dengan rombongan sekolah Shoji TPA Amalia. Udah oebayang aja gitu, Shoji dan Rey yang memang doyan main air. Waktu itu kepikirnya bakalan susah untuk ngajak mereka pulang nanti. Ternyata oh ternyataaaa.... Hehehe... Yuk mari ikuti laporan selengkapnya.


selfie
Karena jadwal keberangkatan dari sekolah adalah pukul 07.00 sampai 07.30, dan saya plus ayah Shoji tidak yakin bisa mengejar waktu jika berangkat dari rumah kami di Bantul, maka kami putuskan menginap di rumah eyang Shoji yang lebih dekat dengan sekolah. Dari rmah eyang klo naik kotor nggak nyampe 5 menit kayanya (itupun kalau di perempatan satu satunya lampunya merah) jika yang mengantar adalah om nya Shoji maka, 3 menit pun sampai dengan wajah pucat plus deg degan :) Sehari sebelumnya kami putuskan membeli baju renang. Memang sih biasanya Shoji kalau berenang di kolam di rumah nggak pakai baju renang, tapi masak iya mau berenang di tempat umum gak pakai apa apa, bisa disemprit david haselhoff nanti (masih inget film baywatch gaak?)


Back to jadwal, ternyata Averey bisa bangun pagi. Jam 5 dia sudah ceria dan minta main di luar. Saya berinsiatif untuk memandikan Rey terlebih dahulu, nyicil. Selanjutnya saya yang mandi. Setelah ayahnya pulang dari masjid, ayah mau main sama Rey, saya setrika semua baju yang mau dipakai. Di gendongan ayah, ternyata Rey tertidur, ayah bisa mandi lalu kami lanjut sarapan. Jam 06.00 Shoji bangun, mandi dan sarapan juga. Sambil nunggu jam 07.00, kami sempet main di halaman depan dan selfie. Ini penting! (buat saya siih...buat Shoji sih enggak hihi) Pukul 07.00 Rey tnyata bangun, kami langsungbmenuju sekolah. Setelah ke toilet, kami segera berangkat menggunakan bus yang sudah disiapkan. Shoji tampak ceria, lihat keluar jendela sambil menunjuk nunjuk mobil di jalan raya. Kami sampai di lokasi dan langsung menga tri untuk pemeriksaan tas. Oh ya, saat masuk ke grand Puri tidak diperkenankan membawa snack, jadi harus dititipkan di petugas penitipan.


Kami berkumpul di gazebo paling besar dan mengikuti games. Games pertama adalah puzzle. Meskipun Shoji belum dipanggil sebagai peserta, tapi Shoji semangat sekali memasang puzzle kendaraan. Selanjutnya ada games kuda bisik dan yang terakhir adalah lomba pilih gelangmu dan pakaikan. Shoji memilih gelang warna biru, tapi kemudian tak sampai 5 menit minta ditukar yang warna ungu. Saat diminta berfoto, Shoji nampak kurang ceria dan memilih mojok gak mau masuk kolam. Beberapa kali Shoji minta jam nya dilepas (kebiasaan saat di rumah kalau mau masuk kolam semua atribut di badan harus dilepas) Akhirnyaaaa...yang nyemplung kolam malah Rey sama ayah. Rey berani juga diajak ke pancuran dan main kejar pelampung. Shoji yang ditepian berusahaaa banget niar baju renangnya gak basah (hyaaa...shoji, baju renang kan emang buat basah basahaaan)


Waterpark Gabusan

Sekitar jam 11 siang, kami sudahi main air, bilas lalu ganti baju. Untungnya dimdekat gazebo ada pancuran untuk mandi dan berbilas. Bawa oriflame hair n body wash yang praktis. Seger abis bilas, Shoji dan Rey makan siang yang sudah disedikaan dari sekolah. Oh ya karena snack tidak boleh dibawa masuk, tetap ada tempat untuk jajan di area sekitar kolam renang. Yang paling diminati shoji dan rey adalah kereta mini. Karena Shoji awalnya pengen ditemani, akhirnya bunda dan rey ikut naik kereta mini. Beruntungnya saya punya body mahasiswi (anak SMP kaliiii) jadi dibolehin ikut naik kereta mininya. Ibu ibu lain pada gak muaaat...sekali putar 5000 saja dapet 15 putaran, shoji minta naik 2 kali jadi 30 putaran saya naik kereta mini doweeeengg... Setelah dibujuk bujuk, akhirnya Shoji mau untuk siap siap pulang.


Kereta Mini Gabusan Waterpark


Games dan Free Activity

Sambil menunggu waktu siap siap, Shoji memilih main puzzle dengan ayah. Setelah rangkaian acara selesai, kami menuju ke bus untuk pulang. Dalam perjalanan pulang Shoji semangat sekali, tapi ternyata pas sampai tujuan, ternyata Shoji udah bobo pules, begitu juga dengan Rey.

Well, nambah lagi pengalaman wisata Shoji dan Rey :)

Salam Travelling :)

...dan keajaiban itu bernama SPEECH DELAY


Hai Bundas,

Sebenarnya saya sudah ingiiin sekali menulis tentang ini sejak lama. Sejak saya yang mulai menyadari bahwa checklist kompetensi 2-3 tahun bagian linguistik banyak yang tidak saya temukan di Shoji. Sebelum Shoji punya adik, ia sudah mastering words sekitar 10 an kata dan mampu disebutkan dengan jelas, seperti "ayah", tak" (buka), tup (tutup) us (haus), num(minum), mam (makan), namun setelah kelahiran Rey, Shoji lebih banyak diam qdan menarik narik tangan ayah bundanya jika ingin sesuatu. Awalnya kami ikuti karena menurut kami itu cara shoji mengingkapkan keinginananya.


Tapi lama lama kok Shoji jadi merasa "nyaman" menarik tangan dan tidak mau berusaa untuk mengucapkan kata kata, bahkan untuk kata sederhana yang sudah pernah dikuasainya. Beberapa kali juga kalau kami panggil tidak menengok secara langsung.


akhirnya kami membawa Shoji ke psikolog dan konsultasi apakah ada hal hal yang perlu kami berikan sebagai stimulus. Setelah mendapat banyak usulan mengenai memasukkan Shoji ke PAUD akhirnya Shoji officially kami daftarkan ke PAUD dekat rumah eyang kakung dan utinya. Niat kami sih hanya supaya Shoji bersosialisasi saja.


Beberapa waktu berlalu ternyata kok tidak menunjukkan progress ya, kami kembali konsultasi lagi, dan psikolognya mulai menyarankan untuk tesBERA, mengecek organ auditorinya.


Tes BERA adalah tes dengan menidurkan anak lalu melihat respon syaraf pendengarannya terhadap suara. Hasil tes BERA Shoji bagus, dari frekuensi tertimggi sampe terendah batasan pendengaran normal baik baik saja, jadi secarakeseluruhan pemeriksaan dokter THT mengatakan organ pendengaran Shoji tidak ada masalah.





Apa sih BERA itu?


Informasi berikut saya ambil dari brosur klinik Pramita 


BERA (Brainsteem Evoked Response Auditory

Merupakan alat elektrodiagnostic yang digunakan untuk mengevaluasi organ atau syaraf pendengaran mulai dari perifer di telinga tengah sampai dengan batang otak. 

Apa istilah yang sering digunakan? 

BAEP (Brainsteem Auditory Evoked Potential), BAE (Brainstem Auditory Evoked Response Audiometry) BERA berbeda dengan audiometry. Alat ini bisa digunakan untuk memeriksa pasien yang kooperatif maupun non kooperatif seperti pada anak baru lahir, anak kecil, pasien koma maupun stroke, sehingga hasilnya lebih obyektif karena tidak memerlukan jawaban dari pasien. 

Indikasi klinis apa saja yang bisa diperiksa BERA 


1. Seorang yang mengalami gangguan pendengaranatau tiitus atau ketulian 
2. Seseorang dengan keluhan sering nggliyer, atau pusing berputar / vertigo 
3.Seseorang dengan kasus stroke yang melibatkan batang otak 
4. Seseorang dalam kondisi koma, untuk penentuan kerusakan batang otak 
5. Seseorang yang mengalami gangguan keseimbangan (meniere disease) 
6. Seorang anak dengan keterlambatan bicara (Shoji masuk yang ini) atau anak dengan autisme 
7. Seseorang dengan kecurigaan tumor batang otak 
8. Seseorang dengan kecurigaan Multiple Sclerosis Disease. 

Kapan kita perlu screening BERA untuk anak yang baru lahir?

1. Jika ada riwayat keluarga yang mengalami gangguan / penurunan pendengaran
2. Jika belum ada pre dan post natal (infeksi sebelum dan sesudah persalinan) terutama kasus TORCH
3. Jika anak kita lahir dengan berat badan rendah (shoji juga BBLR waktu lahir dulu)
4. Jika anak mengalami hiperbiliruinemia (Shoji juga kuning saat lahir)
5. Jika ada cacat bawaan misalnya mikrochepalus atau cranio facial deformities lain
6. Jika terjadi cidera kepala pada saat persalinan atau sesudahnya
7. Jika terjadi radang telinga menetap (Presistent Otitis Media)
8. Jima menggunakan obat obatan dengan kategori ototoxic drug (Obat yang mempunyai efek erhadap telinga)
9. Anak anak pasca menderita meningitis atau encefalitis

Untuk apa sih tes BERA itu?

1. Penentuan lesi nervus acusticus dari perifer di telinga tengah sampai dengan batang otak.
2. Untuk menentukan sumber gangguan pendengaran apakah di cochlea atau retro cochlearis
3. Untuk mengevaluasi Barinstem (batang otak)
4. Untuk menentukan apakah gangguan pendengaran disebabkan karena psikologis atau fisik

Persiapan sebelum tes BERA


Secara umum kondisi kepala dan rambut kita besih. berbeda dengan orang dewasa, untuk anak anak selain rambut dibersihkan, perlu pre medikasi dulu, agar anak tenang dan tidur, karena pemeriksaan BERA membutuhkan ketenangan saat pemeriksaan. 

Lepas dari tes BERA, kami konsultasi lagi, kali ini mengenai bagaimana perilaku Shoji di rumah baik terhadap ayah bunda, dan adiknya. Melewati berbagai macam screening dan hasil sementara, Shoji tingkat konsentrasinya bagus, secara kognitif juga baik, untuk motorik kasardan motorik halus juga tidak ada masalah, kalau ke arah autis atau keterbelakangan mental juga tidak, karena Shoji masih bisa berinteraksi dengan orang disekitarnya.


Saat ini kami sedang menjalankan test test dan berbagai konsultasi untuk Shoji, mohon doanya semoga semua berjalan lancar ya


Salam Hangat,

/Aya

Berkunjung ke dokter THT

Dear Bundas,
Mengikuti saran dari psikolog, saya dan ayah Shoji sepakat untuk mengunjungi dokter THT. Dokter ini adalah rekomendasi dari sahabat kami. Beruntung Ayah Shoji bekerja di instansi yang waktu kerjanya cukup fleksibel. Kami janjian dulu dengan dokter wanita ini, dan tanpa menunggu lama, Shoji bisa diperiksa.

Perjumpaan Shoji dengan orang baru selalu membuat Shoji terlihat resah. Namun, rasa ingintahu Shoji sering membuat kami kewalahan. Di ruang periksa THT begitu banyak benda baru. Pegang ini, pegamg itu, mau lihat ini dan itu. Saat mau diperiksa, Shoji enggan didudukkan di kursi periksa, alhasil Ayah yang memegangi Shoji selama pemeriksaan. Hari itu Shoji kurang kooperatif, dia tidak mau diam dan selalu mau berontak. Dipanggil tidak menyahut dan selalu minta turun dari gendongan. Saat bu dokter mengetukkan pulpennya ke meja, shoji tidak refleks menengok mencari sumber bunyi. Menurut dokter, secara fisik organ pendengaran Shoji tidak bermasalah, namun beliau merujuk Shoji melaksanakan tes yang namanya test BERA.

...bersambung ke postingan berikutnya...




Anakku diduga tunarungu?



Kemarin saya sempat bebersih lemari dan menemukan buku lama. Buku ini pemberian seorang wali murid yang putrinya tuna rungu. Saya ingat, Ariel nama gadis mungil itu. Anaknya manis, cerdas dan sangat mandiri. Dia juga ceria dan penuh semangat.

Namun ada yang istimewa dari gadis kecil ini, dia jarang sekali menyahut jika kami (saat itu saya bekerja di salah satu daycare edukatif di Jogja) panggil. Ekspresi binarbinarnya selalu terlihat setiap kami bicara padanya, tapi memang,hingga usia 3 tahun ia tidak mengucap sepatah kata.

Belakangan baru kami tau bahwa Ariel memangmemiliki masalah pendengaran. Hal ini yang membuat progress belajar bicaranya terhambat.

Hmmm...angan saya jadi melayang juga pada sosok Lingga. Jagoan kecil ganteng berusia 2 tahun. Saat Lingga masuk sekolah, ia sudah menggunakan alat bantu dengar. Untuk mendengar, Lingga jauh lebih tanggap daripada Ariel yang memang tidak diberi alat bantu dengar oleh bundanya.

Satu hal yang saya ingat dari ucapan bunda Ariel saat saya mau resign waktu itu.
"Miss... jangan salah paham ya saya kasih CD ini. Saya muslim dan saya percaya Allah, percaya Tuhan. Implementasi dari "magnet semesta" ini adalah Allah. Tempat kita bisa meminta segalanya dan berprasangka baik kepadaNya."

Sewaktu akhirnya saya tonton video itu, saya belum sepenuhnya memahami apa maksud yang Bunda Ariel berisaha sampaikan saat itu. Tapi kini saya sepenuhnya mengerti...ya, saat saya dikaruniai seorang anak laki laki berusia 20 bulan yang belum juga bisa bicara.

Sebenarnya sejak 12 bulan Shoji kami sedikit curiga, mendapati ia tidak babling seperti kebanyakan anak seusianya. Shoji lebih banyak diam, meskipun untuk beberapa kata iacukup mampu menyebut dengan benar. "Ayah" adalah kata kata terjelas yang pernah diucapkan Shoji. Untuk menyebut cicak, tup tup, tak tak (buka), juga sudah bisa di usianya yang 18 bulan.

namun ketika menginjak 22 bulan, setelah kelahiran Rey, kata kata itu tak lagi terucap. Mengucap "Ayah" saja tidak lagi. Shoji diam seribu bahasa. Karena merasa khawatir, kami membawanya ke klinik tumbuh kembang. Berdasarkan skrining awal, ada beberapa hal yang memang membuat kami cukup shock. Shoji tidak merespon panggilan, bunyi musik yang diperdengarkan dibelakangnya, bahkan bunyi balon meletus.

observasi sementara merujuk pada adanya gangguan pendengaran pada shoji dan Shoji perlu periksa ke dokter THT. Rasa takut, cemas, khawatir selalu campur aduk setiap kaliada konsultasi dengan psikolog Shoji. Saat itulah saya mulai memahami perasaan Bunda Ariel maupun Bunda Lingga yang sangat lapang dada menerima keistimewaan putra putrinya, namun tetap punya keyakinan bahwa Allah memiliki skenario terindah. Selama kita percaya bahwa anak kita akan baik baik saja, tak ada yang tak mungkin bagi Nya

.... bersambung ke postingan berikutnya...

Roti Manis Panggang HappyCall

rotimanis panggang happycall


Hai Bundas,

Setelah cukup lama vakum posting resep, ini hari ini saya mulai bereksperimen  lagi. Awalan niatnya si mau bikin donat, tapi ternyata minyak goreng abis, jadilah pake plan B


Ini saya pake resep donat punya ibu saya
500 gr tepung terigu
150 gr gula pasir halus
1 bungkus fermipan
1 gelas air es
sedikit garam
1 sdm mentega
1 butir telur ambil kuningnya saja

olesan
1 butir telur
UHT secukupnya



Cara Buat:
1. Larutkan fermipan di air dingin
2. Ayak tepung terigu, masukkan sejimpit garam
3. Tuang air larutan fermipan sambil diuleni, masukkan kuning telur
4. Jika mulai kalis, masukkan mentega
5. Diamkan adonan selama 30 menit sambil ditutup kain lembab
6. Setelah 30 menit, kempiskan adonan, bagi menjadi bulatan bulatan kecil
7. Proofing kedua 60menit (saya nggak kasih isi roti. Alternayif bisa pake abon, keju, atau butter beku
8. Panaskan happycall (saya belom punya oven hihihi) kurang lebuh 5 menit api kecil
9.Olesi adonan siap panggang dengan bahan olesan yang dikocok ringan.
10. Panggang selama 15 menit




siap dinikmati, paling enak saat baru keluar dari panggangan empuuukk dan hangat

selamat mencoba

Salam Sehat,
/Aya