Merawat bayi BBLR dan metode Perawatan Model Kangguru Aisha

Haiii...

Postingan kali ini saya akan melanjutkan kisah Aisha (bisa dibaca disini)

Aisha terlahir cukup bulan (39 week) namun memang beratnya amat sangat kurang. Dengan berat 1910 gram, Aisha seharusnya langsung dimasukkan inkubator. Namun karena saya yang kurang ilmu, ngotot minta Aisha rooming in.

Setelah sampai di UGD PKU, saya diminta menemui kepala ruang bayi untuk mendengarkan penjelasan tentang kondisi Aisha malam itu.
Hancur hati saya saat perawat ruang bayi mulai menjelaskan kondisi Aisha saat diterima disana.
- Nafasnya tersengal sengal karena sebelumnya Aisha menangis kencang
- Detak jantung tidak teratur dan amat sangat cepat seperti orang habis berlari lari
- Level GDS nya 0 (seperti orang puasa 3 hari)
- Suhu tubuh dingin
- Kulit sudah mulai membiru
Intinya kondisi sudah amat sangat kritis.

Hasil lab pada pemeriksaan darahnya mengatakan Aisha terkena infeksi bakteri terlihat dari kandungan leukositnya yang tinggi. Jadi Aisha harus menjalani terapi antibiotik.

22 September 2015
Kata Dokter Komar, Aisha sempat kejang, sehingga dokter memberikan obat anti kejang. Ada juga infus glukosa 10% untuk menaikkan kadar gula darahnya. Detak jantungnya juga masih dipantau mesin, begitu juga sensor untuk mendeteksi kejang Aisha. Hari pertama di inkubator, badan Aisha masih kaku kaku.

Sebagai seorang ibu, miris rasanya melihat Aisha tanpa bisa menyentuhnya. ASI diberikan lewat selang, Alhamdulillah ASI adalah ikhtiar saya untuk pengobatan Aisha.
Karena stress, ASI saya sempat macet, Alhamdulillah berkat doa dan support orang orang tersayang, saya selalu ditenangkan. Hanya tasbih yang menemani malam malam saya, lantunan dzikir untuk kesembuhan Aisha.

Beruntung di PKU ada kamar untuk ibu bayi beresiko. Jadi kami bisa beristirahat dan pumping disana. Berkumpul dengan ibu ibu kuat dan tegar yang lain, bisa menguatkan hati saya yang sat itu sedang remuk.

Selama di TPI saya sempat menulis beberapa catatan...

Hari kedua
23 September 2015 23:00

Hari ini hari Rabu. Satu hari sebelum hari raya Idul Adha. Kata Uti, bunda lahir juga sewaktu malam takbiran. Tapi, malam takbiran kali ini ternyata harus bunda harus lewati di bangsal rumah sakit tempat penitipan ibu untuk bayi beresiko tinggi.
Menunggu tirai dibuka di jam besuk untuk bisa melihat Aisha 2 kali sehari.

Alhamdulillah, syukur pada Allah, diberikan teman teman baru. Mba Maya, ibu baby prematur 8 bulan (1,7 kg) dan mba Murti, ibu baby prematur 7 bulan 2,2 kg. Kami saling menyemangati disini. Memerah bareng, jam menyusui mereka adalah alarm bunda untuk memerah

Jadwal perah ASI Aisha
05.30, 08.30, 11.30, 14.30, 17.30, 20.30, 23.30, 03.00

Asi bunda kian bertambah, dan sampai saat ini Aisha masih bisa menerima ASI. Lewat ASI bunda, semoga Aisha tau kalau bunda disini menanti Aisha sehat dan kuat lagi...

Hasil perah setelah hari ke 3

Hari kelima
28 September 2015 23:25

Ini hari ke 5. Kondisi Aisha semakin membaik kata perawat, namun memang belum bisa menyusu langsung. Secara fisik Aisha semakin membaik.Alhamdulillah
Saat ini Aisha masih harus menyelesaikan terapi antibiotik. Katanya kalau sudah 7 hari baru bisa di cek lagi untuk test darah.
Jadi ingat, saat Rey sakit demam tinggi tiga mingguan sebelumnya, Rey juga nggak mau makan dan selama 7 hari harus menghabiskan antibiotik.

Aisha sayang,
Kata perawat mereka sedang mencoba menyuapimu menggunakan sendok. Bunda juga mau lhoooo. Bunda akan menyuapimu sambil bercerita nak...
Bunda sempat menangis di depan ayah tadi. Setegar tegarnya bunda, bunda tetap hanya manusia biasa. Hanya seorang ibu yang sudah 5 hari tidak bisa memeluk buah hatinya

Hari kedelapan
30 September 2015 17:10

Sejak kemaren Aisha sudah nenen langsung sama bunda jam 14.30
Rasanya bahagia banget bisa neneni Aisha lagi. Kata dokter, infus Aisha sudah bisa dilepas yeaaayy

Hari ini Oksigen Aisha juga dilepas dan bunda sudah diajari KMC (Kangaroo Mother Care) Atau PMK (PrawatanModel Kangguru) bunda pilih gendongan yang motifnya cantik secantik Aisha, motif batik :)

Gak sabar nunggu sesi KMC berikutnya...
Oh iyaaaa bunda bawakan buku Aisyah, buku pemberian ayah saat nikah dulu loh, untuk dibacakan ke Aisha...
Inspirasi nama Aisha dari Siti Aisyah, istri Rasulullah...

Bismillah ya Aisha
Sampai hari ini
Tante Maya sudah pulang
Tante Murti juga
Tante Fitri menyusul
Tante Esthi dan tante Fatma sudah pulang juga
Tinggal bunda, tante Fathin, tante Mita.

Yuuuk Aisha pulang, gk usah lama lama yaaa :)

Metode KMC /metode PMK


Hari ke duabelas
02 Oktober 2015

Hari ini adalah jadwal KMC yang ke 3. Bunda belajar membedong (lagi) Aisha plus dikasih edukasi
Untuk bayi terlahir BBLR metode perawatan yang baik adalah:
- KMC paling baik selama 20 jam
- nafas 60 kali/menit
- suhu tubuh 36,5 - 37,5°C
- minumi setiap 2 atau 3 jam sekali, jika bayi tidur, bangunkan dan sendoki ASI nya
- jaga selalu dalam kondisi hangat karena bayi rentan hipotermia dan hipoglikemia.

Biasakan mencuci tangan sebelum memegang bayi, siapapun yang menengok sebaiknya tidak memegang atau mencium bayi

Akhirnya di hari ke 13 Aisha bisa pulang kembali ke rumah. Ayah bunda dan Uda Shoji Rey senang sekali Aisha sudah pulang ke rumah

Mohon doa Aisha sehat sehat selalu yaaaa

Love
/Aya




25 comments

  1. Aisha dan bunda semoga selalu dalam lindungan Allah ya. Sehat-sehat ya dedek cantik sayang :*

    ReplyDelete
  2. Subhanallah...perjuangan yang sungguh berat ya, moga Aisha sehat dan sholehah seperti istri Rasulullah, aamiin :)

    ReplyDelete
  3. alhamdullilah dik Aisha tetap cerah ceria, semoga selalu dilindungi Allah SWT ..jadi anak yang sholeha, pintar dan hormat pada orang tua

    ReplyDelete
  4. aisha cantik sekali...
    alhmdulillah sdh bs berkumpul di rmh ya mak
    perjuanganmu dan aisha sungguh sesuatu... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa tante, Alhamdulillah deg deg ser saat menjalaninya
      Tapi happy ending kook :)

      Delete
  5. Alhamdulillah Aisha ditangani dengan tepat. Sehat, sholehah, dan cantik ya Aisha...

    ReplyDelete
  6. Alhamdulillah aisha kini sehat yaa, semoga jadi putri sholehah ya :)
    Anak saya juga bblr, lahir dengan berat 2,1 kg, alhamdulillah ga masuk inkubator, hampir tiap malam tidurnya selalu di pelukan saya, belum tau perawatan model kangguru waktu itu, hehe.
    moga aisha sehat terus ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga baru ngerti metode ini mbaaaa
      Hal baru buat saya
      Sehat sehat kan si kecil?

      Delete
  7. pdhl kalo diliat dr fotonya, badan aisha seperti ga kurang berat ya mba.. ga terlihat kecil soalnya.. akupun lg hamil, dan berat bdnku ampe hamil 7 bln ini cm naik 5 kg.. tp tiap usg, berat bayinya normal sih... moga2 aja memang ke si baby smua gizi2 nya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba, fotonya keliatan gemuk di pipi hehehe...
      Cuma memang kecil banget kalau digendong. Sehat aehat ya mba buat babynya... lancar lancar persalinannya :)

      Delete
  8. Hiks, bacanya jadi pingin nangis. Semoga Aisha selalu sehat, ibunya selalu sabar. :)

    ReplyDelete
  9. Terharu baca perjuangan aisha dan penantian bundanya... Luar biasa! Sehat2 terus ya aisha sayang...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anak anak kuat ya mba Ayu. Ibunya jadi malu kalau lembek, kalah sama anak.

      Delete
  10. Masyaallah perjuangan yang sungguh luar biasa bunda.. saya juga sedang berada di posisi bunda saat ini, memiliki anak dengan berat badan kurang. Tapi syukur alhmdulillah saya dan anak saya di beri kekuatan untuk menjalaninya. berkat baca cerita dari bunda, saya jadi termotivasi untuk lebih kuat lagi buat anak saya.. terimakasih bunda semoga sehat selaluu

    ReplyDelete