Anak dalam kacamata Qur'an

Tampilan blog nunungnurlaela.com

Bunda,
Berapa banyak dari kita yang menginginkan buah hati setelah menikah? Banyak! Meskipun banyak juga yang memilih menunda punya momongan untuk mempersiapkan yang terbaik untuk menyambut mereka. Keluarga memang rasanya kurang lengkap tanpa kehadiran buah hati, namun sekali lagi, buat saya pribadi, keturunan adalah hak prerogatifnya Allah.

Sekedar berbagi pengalaman ya bunda, saya pun menikah karena udah ngebet banget punya anak. Salah satu syarat memilih suami waktu itu adalah seseorang yang gak berencana menunda punya anak setelah menikah. Harapan itu doa kan ya? Jadi saat kita berdoa untuk disegerakan, ikhtiar, selanjutnya memasrahkan tangan Allah yang bekerja.

Saya dulu sebenarnya gak bercita cita punya banyak anak. Kenapa 3 orang anak saya bilang banyak? Karena saya sendiri anak pertama dari 2 bersaudara. Ayah saya 12 bersaudara dan ibu saya 5 bersaudara. Suami saya 5 bersaudara juga. Jadi sewaktu akhirnya kami menjalankan pernikahan berpikir kalau 2 itu lumayan sepi, dan 3 itu cukup.

Saat akhirnya keputusan keluarga ingin memiliki berapa orang momongan, kembali lagi pada pertimbangan orang tua. Salah satunya sosok sahabat yang saya kenal di komunitas Kumpulan Blogger Jogja.

Selfie bersama mak Nunung
Mak Nunung Nurlaela. Beliau adalah ibu dari 5 orang putra dan putri shalih shaliha. Putri pertama Agustus nanti 10 tahun, Putri kedua 7 tahun. Putra ketiga laki laki 6 tahun. Putra keempat laki laki 2,5 tahun. Dan putra terakhirnya laki laki 2 bulan. Pemilik blog www.nunungnurlaela.com ini mengaku masih belajar soal manajemen waktu. Alhamdulilah, sang suami banyak membantu dan kedekatan dengan mertua memberi andil untuk kemudahan manajemen putra putrinya.

Saat ini mak Nunung sedang cuti dari aktivitasnya sebagai seorang dosen. Dalam kesehariannya mak Nunung menikmati perannya sebagai ibu, dosen dan penulis. Beberapa tulisan ilmiah mak Nunung juga diterbitkan penerbit besar loh, beliau juga aktif menulis sebagai syarat sertifikasi profesinya. Berbagai antologi dan storycake hasil ide mak Nunung berjejer di galeri buku beliau. Mak Nunung juga menulis 1 buku solo "Pondok Mertua Indah", hmm...saya penasaran juga dengan isi bukunya.

Salah satu buku karya mak Nunung Nurlaela

Menulis ilmiah menurut mak Nunung lebih menantang, karena secara pribadi beliau lebih suka menulis tulisan populer. Tapi tantangan itu terbayar kalau sudah terima transferan royalti dan kalau ada yg testimoni pembaca yang merasa terbantu dengan tulisan beliau, akunya.

Dengan 5 orang putra dan putri tidak mengurangi semangat mak Nunung untuk terus memberdayakan diri. Jam kerja sebagai dosen yang cuma 4 jam sehari, masih bisa dibagi bagi untuk aktivitas menulis blog dan menulis buku. Silakan berkunjung ke blog mak Nunung di www.nunungnurlaela.com banyak inspirasi saya dapatkan, termasuk artikel kesehatan tentang kehamilan ektopik dan artikel Kompasiana yang berjudul "bersyukur dengan satu ovarium" Betapa Allah memberikan rejeki berupa anak kepada siapapun yang Dia kehendaki.

Anak 1 aja ribet dan repotnya minta ampun. Kadang ada yang berpikir demikian saat saya bilang punya 3 balita. Nah, mak Nunung punya cara tersendiri untuk mendelegasikan tugasnya sebagai ibu 5 anak. Anak pertama dan kedua sudah mandiri dalam hal mencuci pakaian mereka, otomatis mak Nunung cukup terbantu. Kerjakan yang mampu dikerjakan, delegasikan yang perlu didelegasikan. Kadang kakak kakak bisa diajak mengasuh adik adiknya, selain berbagi tugas, hal ini juga mendekatkan persaudaraan.

Mak Nunung Nurlaela dan keluarga


Punya anak 5 adalah cita cita mak Nunung sebelum menikah, "Biar ramai", kata beliau. Selain itu tiap anak pasti membawa rizkinya masing masing, jadi tugas orangtua hanya mengarahkan, memberi bekal agama sebaik mungkin agar mereka menjadi insan shalih shaliha.

Bukan kebetulan, ketika saya menulis postingan ini, pas dapat ilmu dari guru sekolah Rey mengenai peran anak dalam AlQuran. Poin poin ini benar benar menggetarkan hati saya untuk bisa memberikan segala sesuatu yang terbaik untuk anak anak.

1. Anak adalah perhiasan
“ Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” ( QS.18 Al Kahfi : 46 )

2. Anak adalah fitnah
“ Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan disisi Allah-lah pahala yang besar.”( QS.64 Ath-Taghobun : 15 )

3. Anak adalah musuh
“ Hai orang-orang mukmin, Sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” ( QS.64 Ath-Taghobun : 14 )

4. Anak adalah amanah
(27) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.
(28) Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. ( QS.8 Al Anfal : 27-28 )

5. Anak adalah QurotaA'yun
“ Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”( QS.25 Al Furqon : 74 )

Terimakasih mak Nunung atas kesempatannya berbagi ilmu. Semoga putra putri kita semua menjadi perhiasan dan QurotaA'yun untuk orangtua dan agama. Aamiin...

Love
/Aya

Sekilas Tentang Toksoplasma dan CMV

Terapi duduk Aisha

Malam itu saya sedang menyusui Aisha
Lalu suami saya masuk ke kamar dan duduk di pinggir tempat tidur.
Dengan perlahan dia bilang,

"Aisha, dulu waktu bunda tau Aisha perempuan, bunda bahagia sekali
Bunda berangan angan Aisha bisa diajak bunda untuk menemani jalan jalan ke Mall
Bunda sudah membayangkan bisa mendandani Aisha
Bunda berharap, Aisha akan mewarisi bisnis bunda saat ini.
Tapi, Sha...
Meski tidak pun, ayah dan bunda pasti bahagia...
Karena Aisha insyaAllah yang akan ajak ayah dan bunda jalan jalan di surga.
Aisha yang akan membukakan pintu surga untuk ayah sama bunda
Aisha yang akan mendandani ayah dan bunda dengan mahkota di surga Allah
Aisha yang akan membuat timbangan pahala ayah dan bunda naik karena keberadaan Aisha
Aisha tidak perlu sedih yaaa...ayah dan bunda sayang Aisha dan rasa itu tidak akan berkurang sedikitpun."

Saat itu airmata saya langsung menitik. Sungguh apa yang ayah ucapkan itu benar adanya. Aisha hadir dan melengkapi hidup kami jadi lebih berwarna. Aisha memberi kami banyak sekali pelajaran hidup, kesabaran, keikhlasan, penerimaan, dan banyak ilmu hidup lain.

Tiap kali mengantar terapi, saya selalu dibuat tersenyum, karena Aisha menunjukkan kemampuan kemampuan baru. Kemampuan kemampuan yang mungkin sederhana, yang tidak kami sadari pada dua kakaknya.

Baca juga

Fisioterapi, rutinitas baru Aisha

Untuk Aisha, duduk bukan merupakan hal mudah, begitupun di usianya yang ke 9 bulan. Namun Aisha tetap semangat kok. Melihat Aisha sesenggukan setelah selesai menangis keras saat terapi, dan lalu tertidur dalam posisi latihan duduk kadang membuat saya merasa ingin sekali menggantikan posisinya.

Tapi Aisha mengajarkan saya untuk kuat. Aisha mengajarkan saya untuk mau berproses, mau menerima segala kekurangnyamanan ketika berlatih. Hingga akhirnya semua akan terbayar dengan air mata bahagia.

Hingga hari ini Aisha sudah menjalani kuranglebih 3 bulan terapi. Kemampuan oralnya semakin baik Alhamdulillah. Ia sudah mau makan makanan bertekstur pasta dan bukan lagi cair. Kalau bangun tidur sudah berkurang muntahnya. Karena dulu kalau Aisha bangun tidur hampir selalu dipastikan dia muntah.

Test demi test kami lakukan untuk penegakan diagnosa, hingga rumah tak terjamah karena kami bisa setiap hari ke rumah sakit untuk test dan terapi. Sejauh ini beberapa test menunjukkan hasil yang baik, kemarin test darah untuk virus toksoplasma dan CMV Aisha menunjukkan hasil negatif. Sisa test rubella yang belum, karena harus dilakukan di RS yang lain.

Test CMV dan toksoplasma mengharuskan Aisha diambil darah. Darahnya tidak hanya dari ujung jari, seperti yang biasa saya lakukan kalau mau test darah. Darahnya diambil menggunakan suntikan. Terkesiap saya saat tangan mungilnya ditusuk jarum suntik, pun saat darah entah berapa mili diambil dengan alat suntik. Tapi Aisha kuat, dia menangis sebentar, selanjutnya sudah kembali tenang.

Toksoplasma adalah virus yang menyebabkan toksoplasmosis. Ini penyakit yang disebabkan protozoa toxoplasma gondii. Pemeriksaannya melalui test darah menggunakan IgG, IgM, dan IgG affinity. Saat antibodi IgG meningkat pada darah, berarti ada infeksi toksoplasma, karena ini adalah antibodi yang pertama muncul saat terjadi infeksi. Sementara IgM akan muncul setelah IgG. Antibodi ini menetap pada orang yang terinfeksi atau pernah terinfeksi toksoplasma.

Sementara CMV, sama seperti toksoplasma. CMV merupakan virus yang juga menetap seumur hidup, namun virus ini dorman ketika penderita dalam kondisi prima. CMV bisa menular melalui darah, Saliva, sperma dan ASI. Jika ibu memiliki CMV, maka bayi yang dikandung akan terinfeksi juga. Pengobatan untuk penyembuhan CMV tidak ada, tapi penderita bisa mengkonsumsi beberapa obat obatan supaya daya tahan tubuh tetap baik.

Beruntung juga kami dipertemukan banyak sahabat yang sangat support, saling menyemangati. Kami juga dipertemukan dengan dokter dokter maupun staff rumah sakit yang ramah dan helpfull. Sungguh itu bagian dari kemudahan yang Allah berikan selama masa pengobatan Aisha.

Untuk bundas yang membaca tulisan ini, jika memiliki putra putri dengan kondisi yang membutuhkan banyak penanganan. Percayalah bahwa Dia memberikan ujian tidak melebihi kekuatan kita. Yakin bahwa semangat itu menular, tetap menyemangati diri sendiri sehingga makin banyak orang lain yang ikut semangat.

#PagiRamadhan
#2hari menuju Idul Fitri

Love,
/Aya