Hypnobirthing

Sebenernya sejak kehamilan pertama dulu saya pengeeennnn banget untuk melahirkan secara normal dan mengikuti pelatihan hypnobirthing. Bukannya apa-apa sih...yang jelas saya ingin bayi saya nantinya bisa lahir dengan cara alami karena menurut banyak ahli, bayi yang proses kelahirannya tenag biasanya akan jadi pembawaan hingga ia dewasa nanti.

Banyak googling dan surfing internet untuk cari-cari info tentang hypnobirthing membuat saya makin tertarik dengan metode melahirkan ini. Jika ada yang tertarik bisa buka disini atau disini. Intinya sebenarnya mempersiapkan seorang ibu yang mau lahiran supaya beliaunya tenang dan punya pemikiran positif tentang proses kelahiran. Proses kelahiran bukan suatu hal yang bikin stress atau takut (karena kecenderungan banyak orang menceritakan tentang sakitnya proses persalinan) atau sebuah perlombaan atletik ^karena banyak pendamping persalinan sering berteriak..."Ayo bu!!! sebentar lagi...ayo!!! lebih kuat!!!!^ hehhehe... HEBOHHHHH dehhhhhhh!!!!

Dalam hypnobirthing, bayi akan dilahirkan secara alami, karena pada intinya bayi sudah tahu kapan ia harus lahir dan gak perlu dipaksa-paksa. Bunda hanya membantu dengan sedikit usaha dan lebih banyak relaks dan fokus dengan proses kelahiran buah hati.

Suasana di persalinan hypnobirthingpun sangat berbeda. Ruangan akan dibuat temaram, dengan musik yang menenangkan, dan pendamping persalinan yang bertugas membuat sang ibu merasa nyaman dengan melakukan pijatan di bagian tulang belakang ibu untuk membuat ibu lebih relaks. 

Saya sampai sempat-sempatin ke Jogja untuk mencari buku Hypnobirthing Mongan Method di Gramedia. Bahkan meskipun sang penjaga toko mengatakan "sudah habis mbak.." saya tetep ngubek-ubek rak buku bagian kedokteran. Dan saat menemukan buku itu!!!!! Alhamdulillah...senang banget rasanya....

Cover depan buku aslinya akan terlihat seperti ini :
buku asli dalam bahasa Inggris (www.hypnobirthing.com)


Sementara halaman depan buku terjemahan akan terlihat seperti ini:


gambar diambil dari www.hypno-birthing.web.id

Persalinan itu menyenangkan kok Bunda, jadi buat calon baby kita juga merasakan indahnya persalinan yang tenang dan berkesan. Dia pasti akan mengingat saat terindah ini hingga akhir hidupnya :)

gembulnya dedek (26th week)

Inilah si gembul ituhhh...:) sukaa


Senangnya...jadwal kontrol ke dokter Ivanna selalu saya tunggu-tunggu karena saat itulah saya berkesempatan melihat wajah dedek yang saya cium saja susah *kan gag bisa cium perut sendiri* heheh...

Jam 3 saya membuat janji dengan asisten Dr Ivanna untuk kontrol rutin. Suara dari seberang telepon menjawab "Ibu nanti dapat nomor antrian 13 yaa??" Haduhhh.....padahal kalau mengantri di dokter Ivanna itu lamanya bisa berabad-abad hehehhe (ah saya lebay neeehh..paling datang magrib periksanya jam 9 malem)

Tapi ..oh oh oh..saya yang super cerdas ini selalu ada trik khusus menyerobot antrian wkwkwkwk...caranya adalah dengan datang sbelum jam buka dan dengan tampang memelas minta untuk langsung ukur tekanan darah. *xixixi sudah beberapa kali trik ini berhasil saya gunakan heheheh...* setelah itu sang asisten akan mencarikan record kesehatan saya dan ketika jam buka (sedang belum ada pasien lain yang datang), maka saya akan mendapat giliran pertama hahahaha...*ketawa gaya sinchan sambil melakukan  gerakan pahlawan bertopeng*

Akhirnyaaaahh....benarlah saya langsung dipanggil di urutan pertama ^cihuyyyyy!!!!^ langsung masuk dan USG. USG 2 dimensi, dedek diukur lingkar badan dan kepalanya ^normal pfuiiiihhh...mengelap keringat^ detak jantung teratur tapi posisinya sungsang. Saya diminta untuk melakukan posisi sujud 3 kali sehari masing masing 3 menit supaya dedek posisinya normal.

Dengan berat 925 gram, Dr Ivanna mengatakan "Ini pasti bayinya gemuk deh" *padahal saya hanya naik 3,5 kg dari awal hamil* Selanjutnya saat USG 4D, saya sempat melihat wajah dedek. Meskipun tampak dari samping, namun terlihat sekali pipi gembulnya, hidungnya juga terlihat mancung. Dokter memuji dedek nanti pasti cakep...^huwaaaaa....senangnyaaaaa^ langsung saya minta hasil fotonya untuk di print-out buat kenang-kenangan.

Mohon doanya semoga sehat selalu hingga tiba saatnya dedek melihat wajah ayah dan bundanya nanti :)

balada penggilesan cucian

Di hari sabtu malam minggu diantara remang bulan temaram, ceileeeee.... Saya dan Uda memutuskan untuk belanja (karena Uda gajian tanggal 20 makanya tanggal segitu adalah tanggal muda buat kami dan tanggal 1 adalah tanggal muda buat saya karena gantian saya yang gajian) heheheh...

Berencana untuk membeli barang-barang kebutuhan rumah tangga di toko serba ada *padahal banyak barang yang nggak ada hahaha*  terdekat, kami berkeliling dan mencari-cari sebuah benda bernama *gilesan cucian* jeng...jeng...jeng...

Berdekatan dengan sapu dan keset juga bagian cobek, kami menemukan gilesan cucian yang amat sangat *alamak segede-gede umat* besarnya. Terbuat dari kayu dengan papan bergerigi yang mantap *dan tajam-tajam kaya gigi buaya* hayyahh...

Berpalinglah kami ke bagian selanjutnya, bersama dengan ember super duper besar dan sikat-sikat WC, kami menemukan gilesan cucian yang lebih ringan ^terbuat dari busa^ yang enteng *namun dengan ukuran yang sama seperti penggilesan cucian kayu* dengan harga lebih murah. Berdasar sifat sok teu  saya dan uda, kami melirik barang di sampingnya yang bentuknya lebih lucu, terbuat dari plastik dan permukaannya tidak bergerigi.

Setelah melihat harganya yang cukup terjangkau, kami memutuskan membawanya di kasir. 

Mas penjaga kasir sempat mengernyit dengan pandangan tidak ridho pada kami sambil berteriak pada mas-mas di bagian penjaga barang:
Mas Kasir             : "Wooyy...ini dijual gag?" *karena gag melihat ada label harga pada barangnya*
Saya dan Uda       : *saling berpandangan tanpa kata namun membatin "lha...wong ditaruh di rak kok gag   dijual gimana sih????"*
Mas penjaga barang: dijual kok...
Mas Kasir            : namanya apa nie? bagian mana sih???
Mas penjaga barang: itu limabelas rubu harganya, namanya tatakan bayi!!!

Saya dan Uda       : Hah!!!! TATAKAN BAYI???? kirain gilesan cucian??? *berpandangan dengan muka melas sambil berpikir bahwa sebelum kandungan 7 bulan gag boleh beli peralatan bayi*

Kami segera membayar dan melengos ngacir tanpa mempedulikan mas kasir yang dengan manisnya mengucapkan terima kasih (padahal biasanya kami menjawab dengan paduan suara gabungan suara bass uda dan suara sopran saya  "sama-sama")

Saat menuju tempat parkir, saya bertanya pada Uda
Saya              : Tatakan bayi? emang bayinya mau disajikan ya?
Uda               : Maksudnya tempat taro bayi kali Ay.
Saya              : Ooohhh... mungkin tempat tirisan bayi kalo abis mandi ya???
Uda               : Kok ditirisin? emang bayinya abis diapain? digoreng??
Saya              : Enggak lah Da, abis di rebus xixixixixix.......
Lalu uda dengan tampang sok galaknya melirik tajam, yang membuat saya bermanuver untuk mengelus perut saya dan mengatakan "naudzubillahi min dzalikkkkkk....amit-amit ya dek"

saya jadi pengen mengadakan kuis di  fesbuk dan memasang foto dengan caption "quiz: digunakan untuk apakah alat ini???" dan saya yakin banyak yang jawabannya ngaco seperti saya hahahah....nanti jika saya sempat akan saya upload fotonya heheheh....

ini nih...tirisan bayi ituhhhh wkwkwkwkw :p