Showing posts with label wisata kuliner. Show all posts

Sate, Kuliner Nusantara Untuk Akhir Tahun


 Hai Bunda, 

Mengawali postingan blog di 2023 sepertinya akan lebih enak kalau kita ngobrolin soal makanan. Biar tahun ini blog saya juga lebih banyak membahas mengenai kuliner. Udah lama sekali blog saya nggak sharing resep maupun pengalaman kulineran. Kuliner nusantara pasti nggak jauh-jauh juga dari sate. Maklum saya termasuk penggemar berat pr-sate-an. Betul, hidangan dengan bahan utama daging ini bermacam-macam variasinya di Indonesia. Sebutlah sate ayam, sate kambing, sate sapi, hingga sate kelinci pun ada peminatnya. Tiap daerah di Indonesia juga punya rasa khas satenya masing masing, seperti:

Tekko, Family Restaurant Citarasa Nusantara

Tekko Family Restaurant
Hai Bunds,
Siapa nih yang jadi team makan dulu sebelum ngemol? Biasanya alasan apa sih yang bikin bunda dan keluarga milih untuk makan dulu sebelum jalan-jalan? Setelah melalui survey internal yang saya bikin kecil-kecilan, ternyata ada beberapa hal yang bikin bundas enggan makan atau jajan di mall, beberapa saya tuliskan di poin poin ini  ya:
1. Takut gak cocok rasanya
Namanya juga makan di resto ya, kalau bukan resto langganan biasanya ada kekhawatiran jika ekspektasi tidak sesuai harapan. Apalagi buat ibu ibu yang masaknya level advance. Disini prinsip ekonomi berperan penting. Merasa sia-sia udah bayar mahal, tapi jatohnya gak dimakan alias mubadzir.

Piknik Keluarga dan Kulineran ke Tebet

Hotel Pop Tebet

Hari gini makin marak yah wisata kuliner dimana-mana. Hal ini sepertinya juga dipengaruhi semakin menjamurnya Acara televisi bertema review kuliner. Tambah lagi acara kontes memasak yang menghadirkan juri cakep dan cantik dengan keahlian masak yang sangat mumpuni. Nah dengan adanya kontribusi media semacam ini, menjadikan wisata saat ini kian variatif.

Jika dulu yang disebut piknik adalah liburan jauh dari rumah ke tempat wisata,  maka kini yang nge-hits adalah liburan jauh dari rumah khusus untuk mereview makanan yang lagi digandrungi di suatu daerah karena unik atau enak. Bener lho, yang unik belum tentu enak, tapi yang enak pasti punya citarasa unik. Bisa aeee...

Belajar Bikin Foto Cakep bareng Chef Harisatu Zakaria


Belajar Bikin Foto Cakep bareng Chef Harisatu Zakaria

Seni memotret makanan saat ini sepertinya sedang manjadi tren di masyarakat. Terkhusus di Indonesia. Tampak dari feed Instagram yang mulai berlomba lomba menjajarkan barisan foto-foto makanan ciamik yang tentunya dijepret untuk membuat feed makin kece.

Food Photography IG @Shoreafood

Tren foto makanan di Instagram ternyata tidak melulu dihadirkan oleh produk makanan semata, oleh fotografer professional, namun juga blogger dan Influencer mulai mempelajari teknik memotret makanan sebagai bekal untuk menghias tampilan blog maupun istagramnya. Tak dipungkiri bahwa hasil foto yang ciamik tentunya memberi nilai tambah pada postingan kita sebagai blogger dan influencer.

Jelajah Citarasa Hidangan Empat Pulau di Festival Kampung Nusantara Horaios Malioboro


Jelajah Citarasa Hidangan Empat Pulau di Festival Kampung Nusantara Horaios Malioboro.

Haluuuu
Apa cuma saya yang merasa, Ramadhan di Indonesia identik dengan acara buka bersama. Mungkin ini karena orang Indonesia sangat senang silaturahim ya. Bahkan saya sempat mendapati anekdot selama 30 hari Ramadhan sudah ada jadwal buka puasa di luar rumah tiap hari. Ada yang dapat juga? Mulai dari kumpul keluarga, teman kantor, reuni teman SD, SMP, SMA hingga arisan kampung tak ketinggalan diadakan momen buka puasa bersama.

Nah, kali ini saya mau berbagi pengalaman berbuka bersama teman teman blogger di Resto Malabar Horaios malioboro Hotel. Dulu, hotel ini bernama @Hom Platinum Hotel. Nah, dengan brand baru ini, Horaios ingin memberikan suasana baru, namun tetap terbaik tentunya, untuk customer. Horaios adalah hotel bintang 3 yang terletak di Jalan Gowongan Kidul No 57 Yogyakarta. Letaknya yang cukup strategis di kawasan Stasiun Jogja, memungkinkan pengunjung untuk bisa menjangkau Malioboro dengan jalan kaki saja.

Ayam Geprek Campur Keju Saus Barbeque a la Kedai Prekju


Siapa yang suka keju?
Cung!
Saya ngacung tinggi kalau gitu. Meskipun banyak penggila keju, ternyata ada juga loh yang "eneg" dengan rasanya. Keju kalau jadi topping cake atau donat pasti udah biasa, nah gimana kalau jadi topping ayam geprek?

Ayam geprek?
Iya, ayam digoreng crispy lalu diuleg kasar bersama cabe. Sambel ayam kalau orang awam bilang. Dari banyaknya penjual ayam geprek di Jogja nih, salah satu yang punya inovasi ayam geprek adalah Kedai Prekju.

Nglathak di Tengah Kota. Kuliner Kekinian Mengangkat Pangan Lokal.

Nglathak di tengah kota

Nglathak di Tengah Kota. Kuliner Kekinian Mengangkat Pangan Lokal.

Deresan. Apa yang terlintas di pikiran temen temen terutama yang di Jogja? Saya sih keingetnya masjid Nurul Ashri. Salah satu tempat femes karena sering dipakai kajian. Nah sekarang menyebut Deresan saya punya satu icon kece. Salah satu tempat makan di Jogja yang Kekinian tapi punya misi mengangkat pangan lokal.

Tips Rame-Rame Wisata Keluarga Jakarta di Kepulauan Seribu


foto: Pulau Tidung (sengpaku.blogspot.co.id)

Bunds, pernah gak sih ngerasa penat menjalani aktivitas sehari-hari. Buat saya yang ibu rumah tangga, rasa-rasanya memang selain saya butuh transferan suami, saya juga butuh piknik ha-ha-ha. Jangan salah lho, piknik itu nggak semata mata buang buang duit aja. Ibaratnya komputer kerja terus kan tetep harus direfresh biar gak gampang "hang"

Semangat Berbagi, Meringankan Hati bersama Dompet Dhuafa

Pembatik Berkah Lestari

Hai Bunds,
Ngomongin soal kebaikan, adakah yang sering merasa banyak hutang budi sama orang lain? Saat kita lagi butuh pertolongan dan tiba tiba ada yang mengulurkan tangan untuk bantu kita? Pasti pernah lah ya?

Saya sering merasa bahwa saya dapat banyak sekali kebaikan dari orang lain, bahkan orang yang tidak pernah saya kenal sebelumnya. Saya merasa Allah menolong saya lewat uluran tangan orang lain. Kadang kadang, saya nggak sempat membalas kebaikan orang tersebut, karena mereka memang sama sekali nggak mengharapkan balasan dari kebaikan yang mereka berikan kepada saya.

Lalu bagaimana cara saya membalas kebaikan orang orang itu ya?

Piknik ke luar kota, Yay or Nay?


Hai Bundas,
Di awal Oktober ini saya mau nerusin cerita soal perjalanan piknik Jogja dalam sehari yang udah saya lakukan dalam waktu (ouuuch) hampir 12 bulan yang lalu. Sebenernya ini hampir kaya trilogi gitu loooh niatnya, tapi apa daya postingan ini nyempil jauh banget sama yang sebelum sebelumnya



Well, pas banget nih #KEBloggingCollab kali ini mengambil tema travelling. Mau ke luar kota atau di dalam kota ya? Apa pula pertimbangan kita memilih piknik kesana.


Menjawab blogpost mak Awie yang diatas tadi, rasa rasanya saya akan menuliskan curcolan blogpost saya tentang pendapat saya mengenai travelling.

Berkecimpung di dunia kepenulisan (baca: temenan sama travel blogger. Temenan lho....catet!), saya sering banget ngeliat timeline temen temen saya plesiran kemana mana. Mulai dari yang ke HAU Citumang, sampe pulau Dewata Bali! Itu semua GRATIS alias gak bayar akomodasi apapun. Tinggal angkat koper doang, semua udah diurus.

Ketika Artis Merambah Bisnis


Soft Launch Mamahke Jogja. Photo @yoannafayza
Udah mau Ramadhan aja niiihhh...
Mumpung belum puasa, mau ngomongin artis. Psst tapi nggak ngomongin yang hosib hosib kook, ini artis yang menurut saya figur positif banget.

Salah satu tontonan Ramadhan yang gak pernah absen jadi tontonan saya adalah Para Pencari Tuhan. Yes, meski udah satu dasawarsa, sinetron ini kaya berjalan beriring sama kehidupan pribadi saya #ngakungaku.

Berburu Dekorasi Shabby Chic

Shabby Chic
Bundas, 

Sudah 2 tahun terakhir saya jatuh cinta sama pernak pernik bernuansa shabby chic. Padahal kalau mau jujur, saya adalah anak yang tomboy (gak percaya ya udaaah #melengos ala Sule). Tapi entah kenapa kira kira setahun sebelum hamil Aisha saya kok mulai berubah lebih feminin. Dulu anti banget sama warna pink hahahah (buka kartu) tapi sejak ada Aisha saya kok jadi punya segala koleksian baju, sepatu, jacket dan pernak pernik Aisha warna pink. Lalu...pink bunga bunga aaaakkkk...kalau 3 tahunan lalu saya bisa bersin bersin alergi. 

Balik ke topik shabby chic. Kenapa suka shabby chic? Ya karena kalau suka betmen saya bukan feminin doong tapi maskulin *singsingkan lengan pamerin otot* 

Rasakan Sensasi Nglathak yang Beda!



Nglathak di tengah kota
Hai Bundas, 

Beberapa waktu lalu saya tiba tiba dijapri seorang sahabat ngajak ketemuan. Kalau kita ketemuan tuh saya berasa dicharge banget hahaha. Secara ketemuan sama dia itu ngobrolnya bisa menggali ide ide terpendam. Jelas dong saya iya-in. Mak Ecka Pramita namanya. Familiar? Iyaaa...namanya udah terpajang manis di artikel artikel Kartini.com. Eh ternyata doi ngajakin makan di salah satu warung milik sahabat kami juga. 

Buat saya ini kesempatan, karena dari dulu memang pengen banget nyobain tapi kok nyari waktu sama suami nggak pernah sempet. Sebenernya yang suka sate kambing tuh saya, suami agak nggak suka karena kadang bau dan tekstur daging kambingnya kurang cocok di lidah dan penciuman beliau. 

Berkunjung ke Museum Dirgantara

Museum Dirgantara Jogja

Hai Bundas,

Tak terasa kita sudah mengawali tahun 2017 yaaa... 
Menutup tahun 2016 kemarin saya merasa punya resolusi baru. Resolusi jadi travel blogger hahaha. Soalnya habis jalan jalan ke blog sahabat saya Atanasia Rian kulinerwisata.com dan liputan jalan jalannya sakseissss bikin saya mupeng berat. Saya ngeces kaya kalo lagi menyantap asinan bogor atau rujak Muaro #pengakuantukangmakan. 

kulinerwisata.com

Dari postingan di blognya, keliatan yah kalau jalan jalan dan makan itu nyenengin. Rian juga cerita kalau pernah melakukan perjalanan terjauh sampai ke Pontianak dan jalan darat ke entikong. "Asyik banget selama 4 hari jalan naik mobil dan nyetir sampai perbatasan", katanya. 

"Main jalan-jalan mengenal orang-orang daerah perbatasan yang jauh sekali dari hingar bingar kota. Tau ramainya Indonesia saja mungkin tidak, disana hanya bisa sms, menggunakan internet tidak bisa." ungkap Rian saat cerita perjalanan asyiknya melintasi Kalimantan yang pertama kali.

Old-school Coffee or Fancy Taste?

Jogja vanilla latte dan cozynut coffee

Hai Bunda,
Masih ingat postingan saya kemarin?

Baca: Gurat Senja, Karya Anak Bangsa

Nah, kemarin saya berkesempatan ikut launching Cozy Lounge Coffee and Bakery-nya Ibis Style. Waktu itu hujan gerimis menyapa Jogja, begitu masuk ke lobby lantai 1 Ibis Style langsung berasa hangat. Ada hiasan interior dari barang bekas yang memang khas-nya Ibis Styles tiap tahun.

Jadi, launching Cozy Lounge ini ditujukan untuk memeriahkan area lobby. Klo skybar memang sudah banyak promo dari LIVE musik hingga fashion show, nah supaya lobby ada nuansa yang lain maka dibuatlah area loby sebagai cozy lounge untuk para penikmat kopi dan bakery. Tampak di bagian sudut, ada bar display bakery dan pizza. Kali ini Ibis styles menggandeng Illy coffee, untuk sajian kopi yang berkualitas tentunya.

Cozy Lounge Ibis Style

Menikmati kopi, rasanya kurang pas kau nggak ada temennya. Maka, dibuatlah teman teman spesial untuk kopi di lounge ini. Dengan paket cozy lounge, pengunjung bisa memilih 2 bakery dari dapur bakery. Ada croissant, danish, appie pie, chocco cheese roll, fruit mixpeel bread, dan ada cookies juga. Bakery of the day diharapkan juga menjadi daya tarik, karena bunda dapat langsung melihat kuenya dipanggang dan keluar dari oven.


Dari jam 10 pagi hingga 10 malam, dengan 35 ribu saja, kita bisa memilih satu dari 9 item hot and cold coffee yang ditawarkan oleh cozy lounge. Untuk yang hot coffee: Coffee Jogja Latte, Hazelnut Marochino, Nutty Caramel Latte, Coffe Latte, Cappuccino. Sedangkan untuk cold coffee pilihannya adalah Jogja Vanilla Latte, Caramel Frappucino, Frezee Caramel Coffee. 


Old-school coffee

Fancy coffee

Pada kesempatan ini, saya juga dapat kesempatan belajar dari trainer barista bapak Arif Budiman dari Bahana Genta Victory. Pak Arif memperagakan cara meracik kopi old school, seperti cappuccino, latte, frappe dan half and half. Perbedaan keempat kopi ini terletak pada formula perbandingan espresso dengan coklat maupun susu. Disebut old school karena merupakan kopi tanpa campuran flavor yang lain. Sementara fancy coffee adalah kopi dengan campuran rasa yang modern.

Latte biasanya disajikan dalam gelas 250 ml, sementara cappuccino biasanya tersaji dalam cangkir mungil 150 ml. Ini karena porsi espresso untuk kedua racikan ini berbeda. Untuk yang suka rasa kopi yang sering, pilihlah cappuccino, sementara jika ingin ngopi tapi yang rasanya light bisa ambil coffeelatte. Frappe sendiri adalah pengajian kopi old-school yang disajikan dingin. Espresso dicampur dengan batu es sehingga berbentuk foam. Sedangkan half and half adalah minuman kopi dan cokelat dalam formula 50:50 atau setengah kopi dan setengah coklat.

Our picks
Sore itu saya dan Via (teman blogger) memilih Apple pie dan mixedpeel fruit sebagai teman ngopi kami. Saya memilih Jogja Vanilla Latte dan Via memilih Cozynut Coffee. Hujan rintik rintik tapi es kopi tetap terasa nikmat.

Bersama mba Diah
Oh ya, setelah event kemarin saya dapat doorprize sepasang anting, di acara ini saya dapat voucher untuk menikmati kopi di Ibis Styles Cozy Lounge, jelas tidak mungkin saya lewatkan dong kesempatan ngopi berikutnya.

Wefie bersama Via dan mba Diah 
Buat temen temen yang pengen ngobrol nyaman sambil ditemani kehangatan kopi andalan dari Cozy Lounge, langsung aja merapat ke Ibis Style. Bisa reservasi di (+62274) 588889 extension 6200 atau email ke info@ibisstyles-yogyakarta.com. Bisa juga langsung datang ke Ibis Styles Yogyakarta Jl Dagen No 109 Yogyakarta. Berbagi momen kehangatan bersama sahabat, kopi yang nikmat dan coffee dates yang lezat.

Salam Hangat
/Aya

Gurat Senja, Fashion Diary Karya Anak Bangsa

Hai Bundas, 
Sebagai seorang wanita, tentunya pengen juga untuk mengikuti trend fashion terkini yaaa... Kali ini saya dapet kesempatan untuk meliput acara fashion show, launching perdana karya tiga orang desainer ternama Jogja yaitu Endarwati, Theo Ridski, dan Djoko Margono. 


Pagelaran fashion show kali ini mengambil tema "The Enlightment Fashion Diary, Gurat Senja". Sebelumnya Ibis Styles juga sudah menggelar acara serupa bertema Svarna Bianglala 2015 lalu. 

Acara ini juga sekaligus sebagai launching promo terbaru dari Ibis Styles promo, Sunset Hour. Gurat Senja sengaja dipilih untuk mengangkat keindahan cahaya langit kala senja. Warna warni jingga akan mendominasi warna warna karya ketiga desainer ini. 

Dibuka dengan sambutan duo MC mba Sukma dan mas Firman, langsung membuat para pengunjung penuh semangat. Bagian runway di  sky bar Ibis Styles yang terletak di lantai 7 dan menghadap kolam renang membuat suasana semakin segar dengan terpaan angin sepoi-sepoi. 

Suasana seperti ini langsung aja deh kami rombongan blogger dari kumpulan emak blogger langsung mengambil spot terbaik untuk foto foto *yah, seperti biasanya laaah* Gimana hasil foto di lantai 7 hotel Ibis Styles? Kece badai yaaaa 😄😄

Photo credit: @imasatrianto


Setelah launching "Ibis Sunset Hour" langsung dilanjutkan dengan peragaan busana dari desainer Endarwati oleh 8 orang Diajeng Sleman dari Paguyuban Dimas Diajeng Sleman. Desainer Endarwari yang galerinya bertempat di Jl A Yani 47 Bantul mengusung desain simple chic dengan warna warna a la batik jumputan. Bajunya bisa dikenakan dalam acara casual maupun semi formal. Yang jelas saya suka banget karena desainnya simple dan selain enak dilihat, sepertinya juga nyaman untuk dikenakan. Para Diajeng tampak makin cantik dengan polesan make up dari Gandrix Professional Make Up Artist and Salon. 

Karya Endarwati

Desain kedua dari Theo Ridski didominasi desain untuk laki laki. Kemeja dengan detail etnik dan celana pendek tampak cocok saja dipadankan. Sesuai dengan tema summer, warna warni yang ditampilkan juga adalah warna warna ceria. Koreografer Lutfi Majid berhasil membuat tampilan karya busana ini enak dinikmati oleh pengunjung.



Usai tampilan baju baju untuk pria, saatnya doorprize yeeeaaay. Selamat untuk Via (salah satu teman blogger) yang dapat doorprize voucher. Waaah...rejeki nomplok ya Via. Tak disangka sangka, saya juga ketiban pulung, dapat doorprize dari HS Silver isinya sepasang anting. Cihuuuy makin cakep nih pakai anting baru.



Konsep unik dan modern juga ditangkap pada karya Djoko Margono, seperti juga konsep yang ingin ditampilkan Ibis Styles. Busana busana casual ready to wear ini memang kekinian dan eye catching sekali. Acara yang dibanderol 75.000/pax ini kumplit banget. Selain bisa untuk menikmati karya para desainer dengan nuansa sunset di tengah kota, bisa dijadikan ajang kumpul sama sahabat menikmati senja di Jogja. 

Makan bareng sahabat 

Oh iya, sekedar informasi bahwa dulunya Ibis Style ini bernama All Season hotel. Dengan 112 kamar dan 6 meeting room ini juga menyediakan lokasi wedding loh, bisa untuk 200 tamu undangan. Momen pernikahan special pasti butuh tempat special kaan? Siapa tau jodohnya di Ibis Styles

Pengen tau soal acara acara special di Ibis Style? Atau ingin menggelar acara special? Untuk informasi dan reservasi langsung aja hubungi: 
Ibis Styles Yogyakarta
Jl Dagen No 109 Yogyakarta 55271
0274-588889
www.Ibisstyles.com


Kedai Mas Wie, tempat ngobrol asik di jantung kota jogja

Kedai Mas Wie tampak depan
Hai Bundas,
Kali ini saya mau share sebuah tempat nongkrong unik di tengah kota. Well masih sekitaran Malioboro dan Kraton jadi masih di pusat kota, meskipun tempatnya cukup tersembunyi.

Berawal dari ketidaksengajaan saya saat melewati kedai ini ketika berkunjung ke rumah Uti Shoji. Yup, Uti Shoji rumahnya di njeron beteng Kraton, sekitaran Ngasem. Sebenarnya lokasi ini amat familiar bagi saya, karena depan kedai ini adalah SD Keputran 2, sekolah saya dulu.

Ketika melihat bagian depan, hati tertarik untuk mencoba. Kayanya asik nih tempatnya, free wifi pulak hehe...langsung aja saya, Shoji dan ayah Shoji masuk untuk mengobati rasa penasaran.

Tempatnya cukup kekinian, karena desain interior yang unik dan style anak muda banget. Mas pramusajinya langsung membawakan daftar menu untuk kita pilih pilih. 

Pilihan saya jatuh ke Red Velvet dan Blueberry Blast. Kelihatannya menarik dan karena saya suka sama blueberry langsung deh pengen nyobain. Untuk snack, ternyata belum tersedia lengkap, maklum kedai ini baru buka sekitar 2 minggu. Sambil menunggu menu kami datang, saya dan Shoji pepotoan dulu hehehe.

Suasana Kedai Mas Wie
Interior dalam kedai cukup simple sih, lebih banyak nuansa kayu dan papan bertulis kapur warna warni tapi terlihat rame. Ada satu gitar diletakkan di bagian sudut, mungkin boleh dipinjem kalau ada yang pengen gitaran bareng teman atau pasangan ya? Setelah cukup foto sana sini, tak lama pesanan kami datang, sluurrpppp.


Shoji memilih Red Velvet dan saya kebagian Blueberry. Keduanya enak siih, meski menurut saya blueberrynya cenderung terlalu manis. Untuk red velvetnya ada topping kacang dan cream.

Menu di Kedai Mas Wie
Overall cukup nyaman nih nongkrong di Kedai Mas Wie ini. Apalagi ada family room yang bisa dipakai meeting plus ada juga ruangan yang bisa dipakai untuk acara ulang tahun yang cukup luas di ruangan lain yang berbeda dari ruang kedai utama.



Yang mau nyobain juga, silakan datang ke Kedai Mas Wie Jl Kadipaten Kidul 22-24 Kraton, Yogyakarta yaaa
Salam Kuliner 


/Aya

Momo Dessert Bar, framing your sweet memories perfectly :)




Haiiii
Kali ini saya sempetin nulis pengalaman wisata kuliner saya yang entah keberapa kali mengunjungi kafe kafe cantik bersama sahabat.
Langsung ditulis karena biasanya gak sempat dan jatuhnya jadi lupa, lalu gambar dan tulisan juga kenangan tak kunjung tayang juga

Baiklah, mari langsung meluncur ke tulisan saya hihihi

Jadi ceritanya saya memang sudah merenacanakan untuk "playdate" sama seorang sahabat. Namanya Ecka Pramita. Beliau penulis buku, aktivis perempuan, praktisi pendidikan anak, wartawan, punya katering baby balita juga.

Saya janjian jam 13.00 sama mba Ecka di Momo Dessert Bar, sekitaran depan UNY deket sama Toko busana Muslim Kiswah. Kalau Kiswahnya saya sering melirik hihihi, tapi kafe ini belum kebayang penampakannya.



Jam 13.45 saya udah nyampe dan langsung ketemu kafenya. Dari depan saya nggak membayangkan saat masuk suasanyanya langsung adem, bersih, rapih...cantiiiikkk. Desain interior a la shabby chic dan beberapa lagu Korea terlantun dari TV layar datar di tengah kafe.

Begitu duduk, langsung disambut mba mba menyerahkan daftar menu dan mengatakan kalau yang pake Mango sedang kosong. Buat saya ini oke, supaya kita nggak kecewa pas udah nemu menu yang pengen dicoba tapi menunya gak ada (pernah dan lumayan sering ngalamin yang ginian soalnya)

Akhirnya pilihan saya jatuh pada strawberry smoothies untuk sruput sruput sembari menunggu mba Ecka datang. Hmmm... seger banget, trus pitchernya lumayan besar, cocoklah sama saya yang minumnya butuh banyak wkwkwk. Rasanya mantep dan strawberrynya ada "body"nya (gak cemplang) meski esnya lumayan banyak. Ada potongan buat strawberry yang lumayan banyak juga lhooo....suka deh

Pas mba Ecka dateng, kita menunggu sebentar untuk sesi wawancara dengan mas Har, salah satu owner Momo Bar. Sedikit yang saya dengar, Momo itu berasal dari bahasa Jepang yang artinya buah peach yang manis. Karena konsepnya dessert, jadi dipakailah nama Momo Dessert Bar ini.



Pilihan menunya banyak dan beragam lhooo... ada yang dari Korea, Swedia, Jepang, Hongkong, Belgia dan Taiwan. Bahkan burger dan french fries oun ada.
Nah, kata mas Har, menu yang jadi andalan di Momo Dessert adalah Matcha Waffle dan Honey Toast Chocco Oreo.

Untuk waffle matchanya duuuhh... penampakannya udah oke , kece badai, warna ijo campur dengan syrup greentea berbaur sama kacang merah. Manis seger, wafflenya empuk dan gurih. Klop deh

Menu berikutnya Honey Toast Chocco Oreo, cakeeep banget platingnya, rasanya juga gak kalah enak. Ice cream coklat bercampur saus coklat dan madu disiram diatas roti panggang yang crunchy... duuhh melted jadinyaaaa....

Rasanya gak lengkap kalau mengunjungi kafe nggak minum kopi. Mba Ecka mencoba Malaysian Coffee... dan ini juga enak banget. Creamy dan "penuh", saya ikut sruput sruput meski sedikit (maklum bumil)

Lanjut ngobrol kesana kemari, cerita ngalor ngidul karena udah lama gak ketemu, termasuk make over-in mba Ecka pake peralatan make up Oriflame yang saya bawa hehehe. Mbak Ecka keliatan seneng banget saya make over, cocok, hasilnya cakep katanya. Abis itu selfie karena backgroud buat fotonya keceeeee. Sampe rumah masih awet dia bilang hihihi...



Overall, puas deh nyobain Momo Dessert Bar ini. Ruangannya cakep, bersih, betah deh berlama lama apalagi ada wifinya. Untuk lantai 2 juga ada ruang untuk meeting, kapan kapan pengen nyobain meeting di kafe ini aaahhh

Salam kuliner,
/Aya

Momo Dessert Bar
JL Colombo 4C Yogyakarta 55281
fb: Momo Dessert Bar
twitter : @momodessertbar
www.momodessertbar.com