My Bestfriends's Wedding

Tentang mempelai laki laki

nyempetin dateng saat pernikahan saya

Saya mengenalnya sejak SMP sebenarnya, tapi karena jumlah siswa di satu angkatan sekitar...oh 400 anak, maka dengan kakak kelas yang satu ini tidak terlalu kenal dekat, hanya sebatas tau saja. Di SMU kami berjumpa lagi. Yang istimewa darinya adalah tak pernah menanggalkan TOPI. Hihihi...iyaaa...kemana mana selalu pakai topi kecuali kalau di dalam kelas, sampai sampai banyak yang penasaran bagaimana wajahnya kalau tidak pakai topi.


Dia adalah sahabat mantan pacar saya (sekarang bukan suami saya juga siih). Tapi yang kemana-mana sama saya malah beliau. Mulai dari nganter pulang, ngajak makan, nonton konser de el el. *jadi heran pacar saya kemana aja yaaa???

Dia juga yang memprovokasi saya untuk mengikuti jejaknya mengambil jurusan favorit di salah satu universitas negri ternama di Jogja (yang akhirnya mempertemukan saya dengan Uda Ryan Salfarino-suami saya sekarang). Mulai dari mencari pensil 2B untuk keperluan SNMPTN, meminjami saya buku latihan ujian dapet minjem dari temennya juga siih Memberi semangat saat H-1 SNMPTN dengan datang ke rumah dan ngajak saya main dan STOP belajarnya :)

Saya masih ingat saat saya pengen banget nonton konser Sheila on 7 yang ngehits banget tahun 2000 dan tidak dapat ijin dari orang tua untuk keluar malam, tapi dengan alasan mas Tiyok yang akan jagain, akhirnya diperbolehkan juga sama Ibu *Yeaaayy...nonton konser Sheila juga akhirnya padahal saya tahu Mas Tiyok udah huek huek hhihi. Atau saat saya juga nggak diijinkan ikut MAKRAB penerimaan siswa baru saat kuliah, dengan merayu Ibu bahwa mas Tiyok ikut juga dan akan nganterin pulang, maka saya mengantongi ijin dari orang tua. Pernah juga saat beliau meminta temannya menemani saya untuk nonton konser ADA Band, saya jadi dapet restu hanya karena menyebutkan "Ini temen mas Tiyok bu..." jadi kalau ada apa apa yang diminta tanggung jawab ya mas Tiyok wakakaka....kasiaaannn....

Saya juga sedikit heran sih, orang tua saya termasuk ketat tidak mengijinkan saya keluar malam yang menjadikan saya kurang gaul jaman masa muda wkwkwkwk Tapi dengan keberadaan dia, saya bisa dapet ijin keluar malam. Selain Yoga (sahabat SMA saya) dan Mex (Teman dekat saat kuliah), mas Tiyok adalah satu dari tiga orang yang dianggap ibu saya cukup bertanggungjawab membawa saya keluar malam dan mengembalikan dengan utuh.

Intinya, saya merasa banyak punya hutang budi sama mas yang satu ini. Sampai sampai saat nikahan kemaren ibu bilang "Kalau nggak demi Tiyok sama miss Cici, enggak deh nyampe ke Boyolali" karena jalan alternatif yang sungguh membuat saya yang hamil tua cukup ketar ketir karena full goncangan. Pernah saat belum masuk kuliah, saya diperkenalkan sebagai adiknya ke teman teman angkatan. Tapi pada enggak percaya doong...beda banget gitu, meski begitu kok ya ada juga yang tetap berpikir aku adiknya sampe selesai masa kuliah baru tahu kalau ternyata enggak hihihi.

Tentang mempelai perempuan

Seksi sibuk di acara pernikahan saya

Saya mengenalnya saat memutuskan hijrah ke Klaten untuk mencari kerja. Dia sudah menjadi karyawan Speak First Pre-school ssat itu dan saya masih calon guru. Kesan pertama sangat menyenangkan, orangnya ramah, cantik dan suaranya renyah. Belum aja keterima kerja, dia sudah bilang "Nanti kalau jadi tinggal di mess, sekamar sama aku aja ya Miss"....

Alhamdulillah ternyata memang keterima :) akhirnya kami benar satu mess (asrama) dan satu kamar. Ternyata gadis ini sangat menyenangkan. Awalnya tampak pemalu, namun lama lama gila-nya keluar juga atau karena ketularan saya yah?  Yang jelas saya senang sekali dapat sahabat baru. Kami sering curhat di malam hari kalau mata nggak bisa juga terpejam, cerita kesana kemari nggak karuan. 

Suka duka kerja kami bagi berdua, termasuk saat kami mengacak acak acara ulangtahun Speak First yang ke 5 (dipasrahi jadi sie acara Seminar dengan Tika Bisono dan jalan sehat). Pfiiiuuhhh...persiapan yang bener bener menguras tenaga dan emosi. Tiap malam begadang bareng, belajar bareng, pokoknya hal yang membuat kami jadi team yang solid deh. Kadang untuk refresh, kami hangout bareng, ke Frapio cuma sekedar minum kopi atau makan french fries, atau karaokean di Plaza Klaten wkwkwkwk....

Nggak kerasa udah kaya sodara, belum pernah ngerasa sedeket ini sama teman baru. Tapi senaaaaang sekali rasanya...

Akhirnya, tiba waktu kami pisah ranjang, saya harus tidur dengan orang lain *baca: menikah, tapi support dan silaturahmi kami nggak hilang. Dia bela belain cuti untuk menghadiri akad saya, nginep dirumah pas jadi bride's maid saya, Dia ikut ngurusin open house saya saat pindah ke rumah kontrakan baru, seksi sibuk macem macem pokoknya. Bantuan dari suami pertama saya ini tak pernah berhenti mengalir. 

Saya masih ingat, saat kehilangan kakaknya Shoji, dia yang pertama membawa saya ke Rumah Sakit karena perdarahan yang tidak berhenti. Rasa panik dan bingung karena Uda masih bekerja di Jogja dan saya sudah perdarahan cukup hebat. Terimakasih ya Cinta, ada disana saat aku membutuhkanmu. 

Ketika saya memustuskan untuk berhenti bekerja, rasanya ada yang hilang, meninggalkan keluarga besar Speak First dan meninggalkan Micici tersayang )baca: gak bisa sering sering ketemu lagi... harus cari cara supaya tetep bisa kontak kontakan hihihi...

Dan di penghujung tahun itu, saya berusaha menautkan hati kakak tersayang saya dengan sahabat tercinta....Thanks God, Allah mempermudah jalan mereka hingga lanjut ke pelaminan :)

Dari saya

SAH!!!!

Senangnya saya akhirnya mendapat kabar pernikahan mereka. Dua orang sahabat dekat akhirnya menjadi satu dan mempererat tali silaturahmi saya dengan mereka. Saya mengenal Cici dan mas Tiyok dengan baik, begitu juga Uda. Hmm...jadi berpikir untuk menjadikan mereka besan nantinya Haiiissshhhhh.....*masih jaoooohhhh.... :p


Well, aniway...
Happy Wedding my blue sky...
Semoga menjadi keluarga sakinah mawwadah warahmah


No comments