Hai
Bunds,
Sebuah
artikel di awal bulan September. Bulan istimewa karena ada 3 momen penting di
bulan ini. Tanggal muda tapi dompet tua alias kisut. Eugh nyebelin banget gak
sih. Siapa yang disini gajiannya sepuluh koma? Tanggal 10 udah koma maksudnya
haha.
Ibu-
ibu masa kini tuh ya, tuntutannya semakin banyak. Memilih antara mager masak
dan order go-food (yang bikin go-pay langsung jebol seketika) atau angkat
pant*t untuk belanja dan masak sendiri. Kalian tim mana nih? Keduanya pasti ada
pertimbangan masing masing ya. Sebagai Ibu, membagi waktu antara rumahtangga
dengan Ibu sebagai individu saja sudah melelahkan. Apalagi jika ibu memiliki
bisnis sendiri. Mengelola keuangan serta membagi waktu untuk bisnis mau tidak
mau tetap harus dilakukan.
Ini
tidak akan menjadi masalah jika Bunda sudah punya bekal ilmu mengenai literasi
keuangan. Nah, kebanyakan dari kita sudah melupakan pelajaran ilmu ekonomi yang
didapat di bangku sekolah maupun kuliah ini setelah menikah. Ingat-ingat ilmu
lama itu serasa membersihkan ruangan di rumah yang jarang terpakai. Sudah
berdebu bahkan berlumut kondisinya.
Fakta mengejutkan soal kondisi literasi
Di Indonesia laki-laki lebih pintar mengatur keuangan daripada perempuan. Menurut Survey nasional literasi keuangan tahun 2016, tingkat literasi keuangan perempuan 25% sedangkan laki laki 33%.
Bunda
tipe yang setuju dengan hasil survey diatas atau yang menolak? Karena sejatinya
75% keuangan keluarga diatur oleh perempuan, lho. Karena itu, seneng banget
dapat kesempatan belajar dari mbak Prita Ghozie tentang keuangan terutama untuk
UMKM. Acara ini diselenggarakan berkat kerjasama VISA dengan Bank Indonesia dan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Dewan Kerajinan Nasional.
Program Literasi Keuangan #IbuBerbagiBijak yang diinisiasi Visa, bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia, kali ini diselenggarakan di Yogyakarta. Workshop digelar dalam rangka mengedukasi para pelaku usaha perempuan seputar manajemen keuangan mendasar untuk bisnis mereka.
Hadir dalam Workshop Literasi
Keuangan #IbuBerbagiBijak II, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia
Riko Abdurrahman, Kepala Bagian Industri Keuangan Non Bank, Pasar Modal, dan
Efek Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY Noor Hafid, Kepala Bidang UKM Dinas
Koperasi, UKM, dan Nakertrans Kota Yogyakarta sekaligus Wakil Ketua I
Dekranasda Kota Yogyakarta Rihari Wulandari, serta Financial Educator Prita Ghozie, di Yogyakarta, Selasa (03/09) di
Roaster and Bear.
Workshop tersebut tidak hanya mengedukasi seputar pengetahuan manajemen keuangan yang mendasar, tetapi juga agar pelaku usaha perempuan cerdas dalam mengakses produk/layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kemampuan, serta pentingnya pemahaman akan perlindungan konsumen dalam mendukung pengembangan bisnis yang berkelanjutan.
Workshop tersebut tidak hanya mengedukasi seputar pengetahuan manajemen keuangan yang mendasar, tetapi juga agar pelaku usaha perempuan cerdas dalam mengakses produk/layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kemampuan, serta pentingnya pemahaman akan perlindungan konsumen dalam mendukung pengembangan bisnis yang berkelanjutan.
Bapak Riko Abdurrahman |
Sementara itu, Rihari Wulandari, Kepala Bidang UKM dari Dinas Koperasi, UKM, Dan Nakertrans Kota Yogyakarta (dalam kepengurusan Dekranasda Kota Yogyakarta menjabat sebagai Wakil Ketua 1) mengatakan, "Sebagai pihak yang lekat sekali pada bidang wirausaha, kami merasa sangat terbantu dengan adanya program #IbuBerbagiBijak ini. Antusiasme kami terhadap program ini sangat tinggi karena kami belajar dari pengalaman sebelumnya. Apabila dalam berkreasi membuat usaha rumahan tidak disertai pengetahuan dan pemahaman literasi keuangan yang baik, maka keuntungan yang didapat tidak akan maksimal, bahkan bisa saja menyebabkan cashflow yang berantakan. Kami sangat berterima kasih kepada Visa karena sudah melibatkan kami di program #IbuBerbagiBijak yang sarat manfaat, bukan hanya untuk keuangan usaha tetapi juga keuangan keluarga."
Dimulai tahun 2017 dengan program literasi keuangan: mengelola keuangan
pribadi/keluarga, selanjutnya diharapkan para ibu juga membagikan ilmunya
kepada ibu-ibu lain agar melek literasi keuangan tak hanya untuk keluarga tapi
juga untuk para wanita pebisnis di sekitarnya.
Acara #IbuBerbagiBijak 2019 ini sengaja mentargetkan kepada ibu-ibu . Jika pengelolaan keuangan keluarga canggih, maka negara juga akan canggih.
Tujuannya jika ibu mengelola keuangan secara baik, keuangan keluarga baik. Ibu juga agen perubahan yang tidak akan pernah berhenti menyebarkan hal baik. Konsep “Train the trainers” akan selalu medukung dan mendorong perempuan agar senantiasa berbagi pengetahuan dengan kerabat, tetangga, saudara.
Acara #IbuBerbagiBijak 2019 ini sengaja mentargetkan kepada ibu-ibu . Jika pengelolaan keuangan keluarga canggih, maka negara juga akan canggih.
Tujuannya jika ibu mengelola keuangan secara baik, keuangan keluarga baik. Ibu juga agen perubahan yang tidak akan pernah berhenti menyebarkan hal baik. Konsep “Train the trainers” akan selalu medukung dan mendorong perempuan agar senantiasa berbagi pengetahuan dengan kerabat, tetangga, saudara.
Materi Prita Ghozie
Mbak Prita Ghozie |
“Bagaimana mengelola keuangan bisnis UMKM”
Di
awal presentasi mbak Prita menanyakan siapa ibu ibu yang suka kabel. Kabel apa
sih? Kabel adalah singkatan dari “kaga beli” alias gratis. Mana ada ibu ibu
yang gak suka gratisan? Salah kaprah antara mengatur keuangan dengan pelit
memang agak tipis batasannya ya. Ternyata ada nih tips-tips mengelola keuangan
yang bisa diterapkan untuk rumah tangga maupun untuk bisnis UMKM.
Mbak
Prita adalah seorang konsultan dan CEO perusahaan konsultan ZAP Finance sejak
2009. Sarjana University of Sidneydan FINSIA Australia ini juga berkiprah
sebagai Dosen akuntansi UI, penulis buku, dan kolumnis.
#1.Tantangan jadi pemilik usaha:
Ada
beberapa catatan dari mbak Prita soal memulai sebuah usaha. Berbagai
pertimbangan untuk memilih usaha dikerjakan sendiri atau borongan sama
teman-teman. Semua pasti ada plus minusnya. Misal jadi freelancer. Semua harus
mau dikerjain sendiri termasuk nagih invoice yang mungkin paling bikin lelah
jiwa. Tapi, hal apa sih yang harus kita tau sebelum memulai usaha?
1. Mau usaha apa: hobby kesukaan, apa ada pasarnya, jam kerja dll
2. Tidak tau untung atau ruginya. Tips : pisahkan keuangan pribadi dan usaha, punya catatan arus kas, modal investasi.
3. Modal: bermitra vs sendiri, modal dari mana, sebaiknya modal utama bisnis jangan dari pinjaman.
1. Mau usaha apa: hobby kesukaan, apa ada pasarnya, jam kerja dll
2. Tidak tau untung atau ruginya. Tips : pisahkan keuangan pribadi dan usaha, punya catatan arus kas, modal investasi.
3. Modal: bermitra vs sendiri, modal dari mana, sebaiknya modal utama bisnis jangan dari pinjaman.
Pahami modal dan kebutuhan dasar:
#Modal investasi awal:
adalah modal
yang harus ada sebelum usaha itu berjalan. Salah satu modal adalah properti,
fasilitas pendukung, serta pelatihan tenaga kerja.
Misal untuk blogger: laptop, kursus menulis dan mengembangkan diri (bukan barang). Kadang terlihat fisik kadang tidak. Kalau bangkrut, modal investasi awal tidak hilang. Misalkan berupa barang bisa dijual.
#Modal kerja operasional:
Kalau mau dagang, baru dipakai: barang dagangan, barang pendukung.
#Biaya tetap:
Biaya listrik, biaya sewa, telepon, internet, biaya pegawai.
Blogger: biaya meeting
Pertimbangan Kunci dalam usaha
Kebutuhan Pendanaan:
Jangan sampai seluruh modal usaha, biaya produksi dan operasional dan biaya tetap adalah pinjaman. Setengah dari keseluruhan uang sebagai modal bisnis adalah milik sendiri. Mbak Prita juga meminta kita untuk menghitung kebutuhan pendanaan. jika kebutuhan usaha kita hanya10 juta tidak boleh pinjam 15 juta. 5 juta dipakai untuk DP motor. Ini akan menyulitkan urusan pencatatan cashflow kecuali jika motornya dipakai sebagai pengangkut atau alat pengantar barang produksi.
Alternatif sumber pendanaan:
1. Bank
2. Lembaga keuangan (multi finance) biaya bunga lebih besar
3. Peer to peer landing (pinjaman online)
Mbak Prita pernah diemail oleh seorang driver yang terjerat 16 platform pinjol. Sudah membayar namun penghasilannya jauh di bawah cicilan. Makanya gak bisa mencicil. Solusi satu satunya adalah menjual barang. Perhatikan hitungan bunga pinjaman yang akan kita angsur. sebaiknya cari dengan nilai persentase dan bukan nilai nominal, sehingga kita bisa memastikan apakah peminjaman akan sepadan dengan prosentase keuntungan yang kita dapatkan hingga bisa mengangsur pinjaman.
Misal:
pada sebuah usaha produksi roti, evaluasi laba rugi sebagai berikut:
Jualan 10 juta
Uang yang dikeluarkan: 5 juta
Beli mixer: 3 juta
Untung: 2 juta
Profitnya harusnya 5 juta. Berdasarkan hitungan ini, mixer yang dibeli tidak termasuk sebagai penentu untung rugi, tapi neraca.
Investasi awal: neraca
Laporan laba rugi: omset - biaya
Beban: gaji pegawai (sesuatu yang tidak bisa membawa kembali uang/omset)
Biaya: bisa untuk mendapatkan omset lagi.
Financial Check Up > Mengelola Arus Kas > Merencanakan Keuangan
📷 Biaya hidup lebih kecil dari pemasukan: biaya hidup maks 50%; paham prioritas pengeluaran
📷Punya dana darurat : Minimal 3 kali pengeluaran rutin dan berbentuk kas.
📷 Punya tabungan : tabungan untuk rencana dan Investasi untuk masa depan
jika keempat hal diatas terpenuhi, berarti keuangan kita relatif sehat.
Bapak Noor Hafid menyampaikan bahwa saat ini kita cukup dimanjakan dengan berbagai kemudahan untuk mendapatkan pinjaman dana usaha. namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait hal menyikapi pinjaman dengan bijak, diantaranya:
1. Kenali kebutuhan kita akan produk
2. Kenali manfaat dan resiko produk
3. Kenali hak dan kewajiban
Kalau ada pinjaman online kita wajib membaca syarat dan ketentuan dengan teliti ya. pastikan pinjol sudah terdaftar di OJK. bisa cek langsung ke web OJK www.ojk.co.id . Misal punya uang lebih yang ingin diinvestasikan, bisa disisihkan dengan penawaran investasi yang mempertimbangkan 2L.
1. Legal (terdaftar di OJK)
2. Logis: nawarin imbalan tinggi
Kalau tidak legal dan tidak logis bisa jadi merupakan penipuan.
berikut rangkuman belajar keuangan untuk rumahtangga dan UMKM bersama mbak Prita. alhamdulillah bermanfaat banget dan langsung dipraktekkan untuk usaha Coretan Aya Handlettering aku plus mengelola keuangan keluarga. Semoga bermanfaat juga untuk bunda yang membaca artikel ini ya.
Salam Hemat
/Aya
Misal untuk blogger: laptop, kursus menulis dan mengembangkan diri (bukan barang). Kadang terlihat fisik kadang tidak. Kalau bangkrut, modal investasi awal tidak hilang. Misalkan berupa barang bisa dijual.
#Modal kerja operasional:
Kalau mau dagang, baru dipakai: barang dagangan, barang pendukung.
#Biaya tetap:
Biaya listrik, biaya sewa, telepon, internet, biaya pegawai.
Blogger: biaya meeting
Pertimbangan Kunci dalam usaha
- Pembiayaan: Pinjaman vs dana sendiri, perluasan usaha (di awal sebaiknya modal sendiri)
- Operasional: Ada tidak ada order harus siap mendanai produksi 12 bulan ke depan. Praktis dan taktis, strategi mencapai tujuan usaha
Pertimbangan dalam mengambil pinjaman
Kebutuhan Pendanaan:
Jangan sampai seluruh modal usaha, biaya produksi dan operasional dan biaya tetap adalah pinjaman. Setengah dari keseluruhan uang sebagai modal bisnis adalah milik sendiri. Mbak Prita juga meminta kita untuk menghitung kebutuhan pendanaan. jika kebutuhan usaha kita hanya10 juta tidak boleh pinjam 15 juta. 5 juta dipakai untuk DP motor. Ini akan menyulitkan urusan pencatatan cashflow kecuali jika motornya dipakai sebagai pengangkut atau alat pengantar barang produksi.
Alternatif sumber pendanaan:
1. Bank
2. Lembaga keuangan (multi finance) biaya bunga lebih besar
3. Peer to peer landing (pinjaman online)
Mbak Prita pernah diemail oleh seorang driver yang terjerat 16 platform pinjol. Sudah membayar namun penghasilannya jauh di bawah cicilan. Makanya gak bisa mencicil. Solusi satu satunya adalah menjual barang. Perhatikan hitungan bunga pinjaman yang akan kita angsur. sebaiknya cari dengan nilai persentase dan bukan nilai nominal, sehingga kita bisa memastikan apakah peminjaman akan sepadan dengan prosentase keuntungan yang kita dapatkan hingga bisa mengangsur pinjaman.
2# manajemen keuangan
Usaha harus untung. Dari modal kerja masuk tabungan bisnis. Arus kas usaha didapatkan dari Modal kerja dan Omzet (pendapatan) yang masuk ke dalam Kas. selanjutnya kas tersebut dikurangi untuk pembayaran pinjaman, operasional usaha, serta pembelian barang modal.Misal:
pada sebuah usaha produksi roti, evaluasi laba rugi sebagai berikut:
Jualan 10 juta
Uang yang dikeluarkan: 5 juta
Beli mixer: 3 juta
Untung: 2 juta
Profitnya harusnya 5 juta. Berdasarkan hitungan ini, mixer yang dibeli tidak termasuk sebagai penentu untung rugi, tapi neraca.
Investasi awal: neraca
Laporan laba rugi: omset - biaya
Beban: gaji pegawai (sesuatu yang tidak bisa membawa kembali uang/omset)
Biaya: bisa untuk mendapatkan omset lagi.
#3. Usaha & pribadi
Mengapa perlu mengelola keuangan.Financial Check Up > Mengelola Arus Kas > Merencanakan Keuangan
1. Sehatkah Keuangan Saya?
📷 Punya utang? Pinjaman produktif. Cicilan harus dibawah 30%📷 Biaya hidup lebih kecil dari pemasukan: biaya hidup maks 50%; paham prioritas pengeluaran
📷Punya dana darurat : Minimal 3 kali pengeluaran rutin dan berbentuk kas.
📷 Punya tabungan : tabungan untuk rencana dan Investasi untuk masa depan
jika keempat hal diatas terpenuhi, berarti keuangan kita relatif sehat.
2. Arus kas keluarga dan usaha
Freelancer gak dapat project tetep harus digaji. Kalau ada kewajiban untuk menggaji, alam bawah sadar akan mencari . Kalau santai, berarti sejatinya kita bukan berbisnis tetapi mengisi waktu luang dengan kegiatan. Owner juga tetap berhak digaji selain mendapatkan juga dari keuntungan hasil usaha.Dari Bapak Noor Hafid
OJKBapak Noor Hafid menyampaikan bahwa saat ini kita cukup dimanjakan dengan berbagai kemudahan untuk mendapatkan pinjaman dana usaha. namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait hal menyikapi pinjaman dengan bijak, diantaranya:
1. Kenali kebutuhan kita akan produk
2. Kenali manfaat dan resiko produk
3. Kenali hak dan kewajiban
Kalau ada pinjaman online kita wajib membaca syarat dan ketentuan dengan teliti ya. pastikan pinjol sudah terdaftar di OJK. bisa cek langsung ke web OJK www.ojk.co.id . Misal punya uang lebih yang ingin diinvestasikan, bisa disisihkan dengan penawaran investasi yang mempertimbangkan 2L.
1. Legal (terdaftar di OJK)
2. Logis: nawarin imbalan tinggi
Kalau tidak legal dan tidak logis bisa jadi merupakan penipuan.
berikut rangkuman belajar keuangan untuk rumahtangga dan UMKM bersama mbak Prita. alhamdulillah bermanfaat banget dan langsung dipraktekkan untuk usaha Coretan Aya Handlettering aku plus mengelola keuangan keluarga. Semoga bermanfaat juga untuk bunda yang membaca artikel ini ya.
KEB & TUM Blogger Jogja |
Tentang Visa Inc.
Visa Inc. (NYSE: V) merupakan
pemimpin pembayaran digital di dunia. Misi kami adalah menghubungkan dunia
melalui jaringan pembayaran yang paling inovatif, dapat diandalkan, dan aman
yang memungkinkan konsumen, pemain bisnis dan ekonomi untuk maju dan
berkembang. Jaringan pemrosesan kami yang canggih bernama VisaNet merupakan
sistem pembayaran yang aman dan dapat diandalkan secara global serta mampu
menangani lebih dari 65.000 pesan transaksi per detik. Visa terus melakukan
inovasi tanpa henti yang merupakan penggerak pertumbuhan dunia perdagangan
melalui berbagai alat, dan merupakan pendorong di balik impian masa depan,
yaitu dunia tanpa uang tunai untuk seluruh lapisan masyarakat, dimanapun ia
berada. Seiring dengan perubahan dari analog ke digital, Visa menghadirkan
merk, produk, layanan, jaringan dan usaha kami untuk mengubah bentuk dunia
perdagangan di masa depan.Salam Hemat
/Aya
Wah seru banget nih ya Mbak bisa mendapatkan ilmu dan juga bisa bertemu dengan teman blogger
ReplyDeleteMemang nih ya Mbak sangat penting untuk mengurusi yang namanya keuangan ini
ReplyDeleteWah bermanfaat banget nih Mbak informasinya. Terima kasih nih atas ilmunya juga
ReplyDeleteNah, kalo keuangan diatur dgn baik, insyaAllah pengusaha UMKM bisa makin maju ya Mba.
ReplyDeleteTidak ada kendala financial yg bikin usaha berantakan.
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Kudu dicatat banget nih soal keuangan kaya gini. Kan gak lucu sok2 an usaha, salah perhitungan malah ambil uang pribadi. Jadi tercampur enggak tahu untung ruginya
ReplyDeleteWah..trims mba..aku jd bisa ikut belajar mengatur keuangan juga dg membaca ulasan mba ini.. Asyik deh..
ReplyDeleteSungguh materi dari mba Prita sangat membantu banget buat aku yg mulai jalanin usaha lagi. Kemarin langsung rombak sana sini biar rapih 😁
ReplyDeleteBtw itu pada foto di depan aku gak ikutan, karena berdiri di belakang sama mba Rian 😂
Workshop ini bagus banget untuk mengajarkan para wanita untuk lebih bijak lagi dalam mengelola keuangan :)
ReplyDeleteSaya juga beruntung banget bisa menghadiri acara ini di Bandung :)
Slm hemat jugaaaaa. Hehe.
ReplyDeleteSeneng deh ya mbk bisa ikutan acara sebergizi ini dan makasih banyak yak sdh share ilmunya
Idenya bagus tuh, literasi keuangan buat keluarga, karena keluarga adalah fondasi ya.
ReplyDeleteCerdas di keluarga, akan berdampak pada kehidupan di luar keluarga
Wah pematerinya Mbak prita Ghozie ya. Mantap banget mah ini ilmunya. Aku suka baca bukunya Mbak Prita juga terkait pengelolaan keuangan. Memang ya, buat ibu yang memiliki usaha, penting banget bisa mengelola keuangan biar usaha dapat berkembang dan keuangan tetap sehat.
ReplyDeleteSaya sempat terkejut tuh mengetahui fakta kalau lak-laki justru lebih pintar literasi keuangan. PAdahal di dalam rumah tangga biasanya ibu yang dikenal sebagai menteri keuangan, ya
ReplyDeleteMenanti acara kayak gini datang ke Surabaya hehehe aku mau juga laah belajar atur keuangan dari ahlinya :))
ReplyDeleteIkut menyerap ilmunya Mbak. Sebagai menteri keuangan dalam negara rumah tangga seorang istri perlu banget ya mendalami ilmu memanage keuangan serta investasi
ReplyDeleteAku sudah beberapa kali ikut workshop ibu berbagi bijak betsama mb Prita. Seneng banget banyak ilmu bermanfaat
ReplyDeleteKadang gak berasa pakai uang bisnis untuk kebutuhan keluarga padahla ini harus dipisahkan ya. Sejak tahu info ini dari Mbak Prita jadi mulai ketat deh sama keuangan
ReplyDeleteAh ada Mbak Prita ya. Aku suka kalau dia yang jadi narsum, enak jelasinnya. Jadi gak bosen dan gampang dimengerti :D
ReplyDeleteAku semangat ini untuk belajar lagi tentang literasi keuangan keluarga mba. Kegiatan Ibu bijak ini emang oke bangt :)
ReplyDeleteKadang emang sering ya keuangan bisnis sama pribadi itu nyampur padahal mah ga bagus ya nanti nya , kita ga bisa melihat bahwa bisnis kita ini berjalan lancara atau ga.
ReplyDeleteSejak anak2 kuliah tu jadi sedih kalau masak, nggak ada yg makan. Mereka makan di kampus. Apalagi kantin TP tu dah terkenal enak & murah2. Jurusan2 sebelah aja pada kesitu. Tambah males anakku bawa bekal. Tapi ya tetep sih keuangan harus dijaga stabilitasnya.
ReplyDeleteBagus banget acara seperti ini diadakan untuk ibu2 karena ibu2 bisa jadi bendahara yang baik tapi bisa juga jadi sumber keborosan.
ReplyDeleteIyess setuju modal bisnis utana jgn dr pinjaman, bahaya dan ketar ketirnya beda. Setiap pilihan keuangan hrus dikenali ya Mba.. Jd tau hak dan kewajiban kita
ReplyDeleteIbu sebagai bendahara rumah tangga setidaknya mampu menerapkan berbagai kebijakan keuangan ini ya mbak. Saya udah lama ga ketemu mbak Prita G
ReplyDeleteAcara asyik penuh ilmu nih..mudah2an bs mempraktekannya ya..
ReplyDeleteKeren acaranya. Bikin UMKM bisa mengatur keuangannya. Dan sukses juga bikin aku kepengen berbisnis. Tapinya bisnis apa, ya? :D
ReplyDeleteAku suka banget masa ama materi yang dibawain ka Prita Ghozie ini, materi berat jadi berasa ringan banget kalau ia yang bawain
ReplyDeleteKalo usaha harus memisahkan uang belanja dengan uang usaha ya. Senangnya bisa dengerin pencerahan literasi keuangan dari Prita gini. Bisa jadi tambahan semangat yang sedang mulai merintis usaha
ReplyDeleteIya nih aku ngaku, ibu yang masih kacau balau dalam mengatur keuangan keluarga. Yang gampang banget tergoda dengan aktivitas kuliner dan belanja hahahaa... Harus praktekin ilmu dari Mb Prita Ghozie ya.
ReplyDeletekalua tidak pinter - pinter mengelola keuangan memang bahaya ya mbaa..bias besar pasak daripada tinag judulnya. untuk banyak yang mau berbagi ilmu
ReplyDeleteBener-bener...
ReplyDeleteYang penting bagi seorang Menteri Keuangan keluarga itu adalah Paham Prioritas.
Jangan sampai timpang yaa...besar pasak daripada tiang.
Aku tim emak-emak (terpaksa) rajin masak 😂
ReplyDeleteBtw ngerasa banget aku butuh ilmu ngatur keuangan, selama ini kalo ada duit gatel pengen belanja tapi dirancang
Ibu-ibu yang mau menambah penghasilan, memang perlu berbisnis nih tapi harus tau ilmunya mengelola finansial ya biar gak rugi.
ReplyDeleteIkutan acara mengelola keuangan sangat membantu banget ya mba, buat kita-kita yang ibu rumah tangga ini. Jadi bisa hati-hati dengan segala pengeluaran. Apalagi yang berbisnis juga, jangan sampai tercampur ya.
ReplyDeletewaaah aku baru tau nih kalo ternyata laki laki lebih pintar mengatur keuangan dibanding perempuaaan, sayangnya laki laki biasanya menyerahkan soal pengelolaan keuangan ini ke perempuan ya hehehe
ReplyDeleteUMKM perlu menerapkan pengelolaan keuangan yang baik untuk melihat sejauh mana bisa bersaing di bisnis dengan skala lebih besar
ReplyDeleteSeru ya ada acara edukasi ini
nah, workshop2 seperti ini mesti sering diadakan, biar semua makin paham yaaa
ReplyDeleteWah jadi terinspirasi dengan apa yang disampaikan mba Prita. Ternyata tidak boleh menggunakan perasaan utk bisa memanage keuangan rumah tangga ya.
ReplyDeleteAku juga suka kabel 😄😄 Habis ikut acara ini berasa banget ketampol-tampol yaa, trus buru2 corat coret bikin budget an bulan depan hahaah
ReplyDeleteAku juga suka kabel hahaahaaah.. ikut acara ini berasa ketampol-tampol deh, trus pulangnya harus buru-buru bikin bduget plan buat bulan depan :))
ReplyDeleteKutipan yang menohok soal berbisnis versis mengisi waktu luang. Bagaimanapun, hak orang lain tetap harus ditunaikan, ya. Dan jadinya kita pun harus makin berusaha.
ReplyDeleteSebagai ibu memang harus pintar dalam mengelola.keuangan adanya workshop kayak gini sangat membantu bagi kita kita para ibu ibu
ReplyDelete