Abis baca bukunya mba dyah pratitasari judulnya "makan sayur seasyik bermain" jadi pengen nyobain menu baru buat shoji.
Sebelumnya mau review sedikit soal buku ini. Baca judulnya aja bikin
bunda bunda yang *merasa* anaknya susah makan sayur jadi mupeng yaa...
Alhamdulillah selama ini Shoji
nggak kesulitan makan sayur apalagi buah. Hampir semua makanan yang
dihidangkan, Shoji mau menyantapnya dengan lahap. Kebahagiaan dan
kebanggan tersendiri buat saya yang notabene baru nyemplung ke dapur
setelah menikah *sekitar 3 tahun lalu. Tapi mulai gemar memasak kayanya
waktu hamil Shoji deh (sampai banyak yang menyangka Shoji nantinya
keluar cewek karena saya suka sekali berkutat di dapur)
Balik lagi ke masalah buku ya bundas, ternyata tulisan mba Prita ini
bener banget lhoo..mulai asal muasal anak doyan sayur. "Semuanya dimulai
sejak dalam kandungan"
*Manggut manggut saya baca buku ini. Karena memang saat hamil Shoji
saya memang selektif banget soal makanan. Kalau bisa saya masak sendiri,
dengan banyak macam sayuran. Rada maksa sih, mengingat saya masih
sangat awam dan pemula sekali untuk urusan masak memasak, tapi toh Uda
(suami saya) nggak pernah protes. Kebetulan juga kami berdua tidak
terlalu suka makan berbumbu, jadi ya masaknya plain plain aja rasanya,
rasa alami sayurannya gituu.
Di buku ini, mba Prita membahas soal kenapa anak sulit makan sayur,
bagaimana mengenalkan sayur sedini mungkin, dan berbagi tips rahasia
makan sayur yang menyenangkan. Salah satu yang di highlight di buku ini adalah menunjukkan arti
penting sayur dan buah pada anak, melibatkan peran anak saat mengolah
sayur dan menjadikan kita idola mereka. InsyaAllah kalau orangtua
memberi contoh gemar sayur, anak juga pasti akan meniru.
Secara umum, apa yang dituliskan mba Prita itu sejalan dengan apa
yang kami lakukan ke Shoji. Banyak juga yang heran saat Shoji mau dengan
"rela" melahap sayur bayam, atau sup wortel, atau makan tomat mentah,
buncis mentah, bahkan kenikir kukus. Semua tak lepas dari pembiasaan
kami pada Shoji, bahkan sejak mulai dia ada di dalam perut. Saat hamil
saya memang maniak sayur dan buah, menghindari jajan di luar apalagi
makanan ber MSG yaaahh kadang kadang khilaf siihh...untungnya gak
keterusan.
Saya juga nggak ngidam yang aneh aneh, paling pol pernah ngidam empek empek ilir Jl Tamansiswa atau pengen banget makan mr. bu**er. Selain itu yaaa..makanan rumahan.
Saya juga nggak ngidam yang aneh aneh, paling pol pernah ngidam empek empek ilir Jl Tamansiswa atau pengen banget makan mr. bu**er. Selain itu yaaa..makanan rumahan.
Lanjut setelah Shoji lahir, saya sengaja kasih ASI eksklusif, saat
menyusui juga selalu konsumsi sayur dan buah. Katanya sih rasa ASI
sesuai dengan yang dimakan sama bunda, eh saya pernah konsumsi air sirih karena nggak berani minum obat saat batuk Shoji sempat enggan minum
ASI, setelah saya cicipi, memang rasanya sedikit getir siihh, jadi saya
hentikan konsumsi air sirihnya...
Nugget yang udah jadi langsung dilahap Shoji |
Berlanjut ke MPASI yang juga alami. mulai dari pure buah, karbo,
sayur, dan protein, mulai dari pure, bubur lembut, bubur saring, tim,
dan nasi lembek, semua saya bikin sendiri. Pernah nih sekali saat
darurat, gas rumah kami bocor, dan itu kondisi kami baru saja tiba di
rumah setelah mudik dari rumah eyang Shoji, cari toko selang gas tidak
ketemu, akhirnya pakai dispenser air panas, ayahnya Shoji membelikan
bubur instan rasa brokoli daging.
Bukannya lahap, Shoji malah menyembur nyemburkan makanannya aduuhh..sedihnya...terpaksa kami lumat nasi putih bawaan dari rumah eyang dan telur pindang. Akhirnya setelah agak siang, kami menemukan juga toko perlengkapan dapur yang buka. segera masak untuk Shoji deehh...
Bukannya lahap, Shoji malah menyembur nyemburkan makanannya aduuhh..sedihnya...terpaksa kami lumat nasi putih bawaan dari rumah eyang dan telur pindang. Akhirnya setelah agak siang, kami menemukan juga toko perlengkapan dapur yang buka. segera masak untuk Shoji deehh...
Setelah satu tahunpun budaya makan sayur dan buah tidak lepas.
Untunglah saya dibekali buku resep masakan andalan ibu saya (uti-nya
Shoji) yang supersimple, selain itu juga banyak nyontek resep teman
teman yang udah jago masak di forum forum.
Naahh...bab terakhir di buku ini juga ada contekan beberapa resep
lhoo. Saya tertarik dan memutuskan untuk mencoba dengan beberapa
modifikasi bahan yang kebetulan ada di kulkas.
Shoji lebih lahap kalau makan sendiri :) |
Resep aslinya bungaku yummy
Bahan:
100 gr ayam giling ( saya ganti pakai ikan nila cacah)
tepung terigu 2 sdm
1btr telur
2 siung bawang putih
20gr bawang bombay cincang
75gr wortel parut
50gr keju cheddar parut
garam secukupnya
merica secukupnya
1 sdm minyak goreng untuk mengoles wadah
Bahan:
100 gr ayam giling ( saya ganti pakai ikan nila cacah)
tepung terigu 2 sdm
1btr telur
2 siung bawang putih
20gr bawang bombay cincang
75gr wortel parut
50gr keju cheddar parut
garam secukupnya
merica secukupnya
1 sdm minyak goreng untuk mengoles wadah
cara masak:
masukkan semua bahan di wadah, olesi pinggan tahan panas,
panaskan air untuk mengukus,
kukus adonan sekitar 15 menit
setelah matang bisa diangkat dan diiris atau dicetak bentuk bunga atau bintang
karena saya nggak punya cetakan, hanya saya potong potong saja.
karena nuggetnya sumber protein (dengan wortel sedikit) saya menyajikannya dengan tomat dan mentimun segar.
Alhamdulillah Shoji tampak antusias menikmati menu makan siangnya :)
Selamat mencoba :)
Salam Sehat
/Aya
/Aya
ibunya telaten, Shojinya pinter. aku mengiri...
ReplyDeletebaru satu La... :p kalau udah rombongan kaya Latree masih bisa setelaten ini gak yaaa??? *garuk garuk :p
Delete