#familygolas |
Adakah yang dapat foto screenshot dari grup WA sebuah status FB tentang santainya Nia Ramadhani seusai punya anak 3?
Karena pakai bahasa Jawa, status mba HH ini jadi menggelitik. Buat saya pribadi ngemplok getuk sakdurunge klopone kecut itu epic banget hahaha...
Status ini buanyaak banget dishare ternyata. Banyak ibu ibu di komen yang mungkin merasa senasib karena mengurus anak bukanlah sebuah pekerjaan "santai" kecuali memang dilakukan rame rame. Sangat bisa dipahami kalau ibu ibu kadang hilang kesabaran karena kelelahan mengurus anak dan rumah pastinya. Eh ini sih pembenaran pribadi saya deng.
Buat saya pribadi, 4 kali hamil, 3 kali melahirkan dan mengurus bayi punya tantangan masing masing. Lahiran anak pertama saya SC, selama 3 bulan nginep di rumah ibu karena kebetulan pas cuti kantor. Namanya ibu baru, so pasti tantangannya banyak banget. Gak mudeng ini itu, termasuk karena Shoji BBLR (lahir 2,45kg saja) bikin ibu saya agak khawatir merawatnya. Shoji hampir satu bulan dirawat sama bidan yang datang ke rumah khusus memandikan pagi dan sore plus merawat tali pusar.
Cucian, otomatis dipegang sama ibu, karena saya masih pemulihan Jahitan pasca SC (ini mungkin dibully sama ibu ibu SC lain yaaah...ada yang seminggu udah nyuci sendiri mungkin). Saya pegang gayung buat mandi aja airnya dikit dikit, kalau agak banyak udah tremmor dan jahitan langsung nyeri. Belum lagi urusan menyusui
Kebetulan, saya juga sharing hal ini sama mak Juliastri. Seorang penulis yang produktif menulis baik untuk blognya pribadi www.juliastrisn.com ataupun untuk web emak emak kekinian, Rocking Mama!
Aneka tulisan di blog mak Juliastri |
"Motivasi awal ngeblog, jujur pengin menghasilkan sesuatu. Contohnya Google adsense. Trus baca-baca kok di luar negeri ada blogger ibu rumah tangga yang blognya murni curhatan tapi malah laris dan banyak brand pasang iklan di blognya. Maka, tahun 2009 dibuatkan blog sama suami. Blog gratisan trus diisi tulisan gak penting gitu. Hehehe..kata suami ditekuni saja menulisnya. Siapa tahu lama-lama banyak yang baca."
Langkah selanjutnya yang dilakukan mak Juliastri adalah beternak blog, kebetulan teman suami ada yang berhasil dari Google adsense sampai bisa bikin rumah. Sejak saat itu mak Juliastri semakin berkeinginan untuk bisa sukses. Namun kemudian beliau sadari, ternyata tidak mudah membangun blog jika motivasinya hanya uang dan penghasilan dari Google adsense.
Berawal dari keinginan merupiahkan tulisan, ternyata mak Juli malah jadi cinta sama menulis,
"Lama-lama saya mulai sadar. Bahwa passion menulis, konten dan apresiasi dari pembaca jika tulisan kita bermanfaat lebih penting dari sekedar penghasilan dolar. Yup, akhirnya motivasi saya berbalik. Utamakan menulis dengan konten yang baik. Google adsense hanya sebagai bonus sampingan, bukan yang utama." tuturnya.
Ternyata ya, namanya materi nggak selalu jadi hal utama. Hal ini dibenarkan juga oleh mak Juli sewaktu kami ngobrol tentang dek Nia. Kata mak Juli,
"Hidup itu sawang sinawang, mak Aya..kadang yang diluar kelihatan indah, belum tentu dalemnya, pun sebaliknya. Kalau aku sih, mensyukuri apa yang sudah kita punya, mak..sebisa mungkin menjauhkan dari sifat iri dan membandingkan dengan orang lain. Karena hidup kita, hanya kita sendiri yang tahu. Hanya diri kita sendiri yang bisa mengukur kemampuan kita seberapa, nggak perlu ngoyo sih kalo aku."
Oh iya, baca juga cerita mak Juliastri mengenai pengalamannya melahirkan secara normal maupun SC ya, saya pun pernah merasakan keduanya.
Saya sempat ngobrol dengan tema yang sama dengan suami, dan jawabannya ternyata jadi sangat serius. Saya ngeliatnya lucu lucuan sih, tapi ternyata di sisi lain hal ini bisa jadi bahan diskusi yang berat.
Meski lucu tapi emang gak sampe ngeshare, karena awal saya terima capture di grup ibu ibu dan gak jelas yang nulis siapa. Namun, apa yang terjadi ketika saya nemu dan share capture-an dari status aslinya ke suami, suami nggak kasih tanggapan. Saya sih nggak begitu ambil pusing, karena suami memang jarang balas WA kalau nggak urgent banget.
Tapi di satu kesempatan makan siang bersama, saya keceplosan ngomong soal Nia Ramadhani ini. Tanggapan suami tiba tiba serius...
Bun, aku suka becandaan soal plesetan lagu lagu yang bunda kirim via WA yang banyak banget kemarin
Yang saya kirimin kaya gini:
A: mau rikues lagu
B: lagu apa?
A: ummm...lagu judulnya "wkwkwkw..sumiati"
B: mana ada lagu ituuu?
A: ada kok, nih,
Klik play di video yaak
Aku bisa ketawa ngakak ngakak...
Tapi kalau becanda ada unsur kebohongan atau fitnah, kompensasinya besar lho...
"Tau nggak, yang bikin status bisa aja menganggap ini lucu lucuan, begitu juga yang share...
Tapi kebayang gak, misal ini sampai dibaca Nia Ramadhani?
Kira kira gimana rasanya?
Apa benar dia punya pembantu 15? Apa benar dia sama sekali nggak pegang kerjaan?
Apa kita beneran tau? Kalau ternyata salah? Bukan jadi fitnah?"
#duh dalem....
"Sama coba kalau Nia Ramadhani nya diganti nama Kartika Nugmalia? Rasanya gimana? Sementara bunda merasa nggak seperti itu?"
Bunda, adakah yang punya pendapat sama #tiba-tibaMerasaBersalahSamaDekNia
Kata suami nih,
"Allah itu Mahaadil, jangan sampe meragukan keadilannya...
Coba yuk, kurang adil apa Allah coba?
Ada orang seperti Nia Ramadhani itu, kelihatan dari luar wah-nya aja. Tahukah Bunda, masalah masalah yang dia hadapi sebagai public figur, mantu seorang terpandang, ibu dari anak anak yang punya standar masa depan tinggi, berat loh itu bebannya..."
"Coba kita, yuk lihat Aisha...
Dia punya dosa apa?
Allah kasih Aisha sakit seperti sekarang. Apa dia minta diberi sakit?
Apa Allah gak adil sama dia?
Sejak dia lahir ke dunia, mau tidak mau dia akan menghadapi kehidupan.
Tapi mungkin Allah ingin kasih Aisha hati yang bersih
Dijauhkan dari mendengar yang buruk buruk, melihat hal hal yang gak baik
In sha Allah lisan dan matanya selalu terjaga dari dosa. Tergantung kitanya juga, mau didengerin murottal atau umpatan dan pelampiasan kemarahan kita.
Mungkin juga sakitnya Aisha adalah penebus dosa bagi kita orangtuanya. Bisa jadi karena kita orangtuanya nggak sanggup menebus tiket surga, terus Aisha yang akan menebuskan tiket surga untuk kita" #LaluAirmataMeleleh
Bisa jadi kita diberi kesempatan tiket surga dari sakitnya Aisha, jika kita menerima dan ikhlas merawat Aisha.
Capek anter terapi?
Capek inget inget jam minumin obat?
Capek dan kesel kalau Aisha gak mau menelan makanannya?
Sama sama capek, tapi bisa jadi pahala dan bisa juga gak jadi apa apa. Tergantung kita menghadapinya kan, Bun?
Buat yang anaknya sehat,
Alhamdulillah diberi kemudahan, itu rejeki tak terhingga loh
Nggak harus ke rumah sakit bolak balik
Ladang pahalanya adalah bagaimana mendidik anak anak sehat ini jadi anak yang bermanfaat untuk umat.
Yuk disyukuri
Buat saya, dikasih dekat sama suami itu juga rejeki, jadi kalau butuh apa apa ada yang back up, masuk angin ada yang ngerokin, bahkan kalau anak sakit bisa gantian gendong.
Buat yang LDR juga disyukuri, masing masing bisa punya aktivitas tanpa merasa pasangan nyuekin. Jelas komunikasi lebih intens karena biasanya yang LDR ada kangen kangennya gitu, mesranya selalu terjaga.
Buat yang IRT bisa dapet pahala dengan mendidik anak di rumah, anak anak dekat dengan orang tua, bisa antar jemput.
Buat yang bekerja, uang gaji yang digunakan untuk kepentingan keluarga adalah sedekah kita, Alhamdulillah pahala sedekah jariyahnya akan banyak.
Buat yang sudah punya anak banyak, jadi investasi surga dan sumber kebahagiaan untuk menceriakan dan meramaikan rumah.
Untuk yang belum diberi amanah, berarti diberi keluangan waktu untuk bisa lebih banyak ibadah, bisa mengerjakan yang sunah sunah, ngajinya bisa khatam lebih sering, mau nabung umrah atau haji keuangan masih lapang, mau berangkat umrah dan haji pun nggak bingung nitip anak anak.
Saya kemarin mulai ngelist hal hal yang bikin saya jauh lebih bersyukur
- Aisha sudah mau diajak duduk dengan dipegangi agak lama, mau menelan air putih meski harus setetes demi setetes.
- Aisha kadang sudah bisa tidur sendiri tanpa digendong atau dineneni.
- Rey saat ini mau bantu pekerjaan rumah seperti nyapu, cuci piring (meski harus diulang), mau diajak ke masjid, mau bantu pangku adik pas sesi terapi duduk.
- Shoji sudah amat sangat mandiri. Banyak hal yang sudah tidak perlu bantuan ayah bundanya, sudah bisa ikut menjaga adik Aisha atau mengajak main dan diberi tugas tugas ringan membantu merawat adik mengambilkan handuk, pampers, ataupun bantuin aduk susu.
Itu hal hal kecil yang bikin saya udah bahagia level propinsi.
Lifegoals kami ternyata menikmati kebersamaan yang ada saat ini, berbagi mimpi dan kebahagiaan kebahagiaan kecil untuk mewarnai hari hari.
Kami berharap bisa sakinah mawadah warahmah sampai Jannah, punya anak anak yang bermanfaat bagi ummat.
Surga didapat dengan bersusah payah, itu sudah tertuang dalam AlQuran. Jadi kunci indahnya hidup adalah dengan ikhlas menjalani dan berharap bisa melalui semua dengan bimbingan Allah. Udah itu aja siih 😍😍😍
Kebahagiaan itu nggak harus yang serba wah, kalau Bahagia versi mak Juliastri :
"Bahagia menurutku ketika hidupku bisa memberi arti bagi semua orang
Misalnya nih, ketika si kecil tersenyum melihat mamanya ada di sampingnya, itu sudah bisa membuatku bahagia.
Atau ketika tulisanku dibaca orang dan memberi manfaat, itu juga membuatku bahagia."
Sudahkah kita bahagia dengan apa yang kita miliki saat ini? Selalu ada deh hal positif dari setiap situasi, percaya kan?
Yuk cerita, apa sih #lifegoals buat temen temen disini?
Love,
/Aya
Wow..jadi gurih banget tulisannya, Mak Aya..keren..makasih yaaa.. :D
ReplyDeleteNarasumbernya udah keren duluan mak. Kalau curcolan gini aku bisa kemana mana deh nulisnya hihihi
DeleteLifegoals aku n keluarga bisa berguna bagi nusa n bangsa *idealis amat
ReplyDeleteAamiin..aamiin...kece yaaa...pas banget nih merayakan Pancasila. T.O.P emaknya Ais 😍😍
DeleteAamiin..aamiin...kece yaaa...pas banget nih merayakan Pancasila. T.O.P emaknya Ais 😍😍
DeleteBaru lahiran juga nih, baru bisa pegang hp haha btw tfs ya Mak semoha sehat selalu
ReplyDeleteWaah new mom niih, congratulation mak, sehat sehat sekeluarga yaaa. Salam kenal dan makasih udah sedia mampir 😘
DeleteSaya belum menikah tapi melihat tulisan ini jadi terharu, semoga keluarga mbak selalu dalam limpahan barakah dari Tuhan ya :)
ReplyDeletewww.extraodiary.com
Aamin, terimakasih doanya ya mba, doa terbaik untuk mba, segera bertemu orang yang tepat. Undang undang boleh lho 😘
DeleteIntinya gimana cara kita mensyukuri yg udh ada ya mba.. :).. Bahagia itu gampang kok sebenernya.. Asal mau melihat apa yg udh kita punya. Jangan keseringan liat k atas.. Krn udh pasti ga akan pernah cukup yg kita mau, lalu ujung2nya ga akan bersyukur.. Selalu ngerasa kurang, trs jd moody seharian :)
ReplyDeleteYg ttg nia ramadhani, ah sudahlah.. Aku lbh setuju dgn suamimu.. Apa yg nulis itu yakin pembantu nia 15, :p .. Yakin hidupnya aman damai bahagia selalu :D. Mendingan kita fokus ama hidup sendiri ya mba
Iyes mba, kadang lihat keatas bikin pegel leher mba hahahha. Coba liat ke bawah, ada semut yang meski segitu banyaknya, rejekinya tetep dijamin Allah. Salam.kenal dan terimakasih sudah mampir yaaa
Deleteaku ikut meleleh partnya Aisha 😢😢 bahagia itu memang sll syukuri apa yang sdah dicapai bukan mengandai apa yang masih jauh dr pandangan.
ReplyDeleteIkut baca ya, Mbak. Sambil belajar: mengasuh para balita saya & konsisten menulis. Terimakasih utk bacaan kerennya.
ReplyDeleteTerimakasih Aya. Ini adalah persinggahan pertama saya di blog kamu, sulit rasanya menjelaskan perasaan saya setelah membaca tulisan kamu. Sebagai suami, kakek, ayah dan diri sendiri saya memang masih jauh dari ideal, sementara pintu kubur semakin mendekat...
ReplyDeleteLife goal yang bisa dinikmati dan ngga memberatkan. Kata temen, kalau merasa banyak tekanan, berarti kebanyakan gaya. Nah life goal simple nih. Ngga banyak gaya ya? Hahahahaha. Seru bacanya, dallllleeeem maknaknya. #smile.
ReplyDeleteMak Juli sama Mak aya kereeeen....emang hidup wag sinawang ya...
ReplyDeleteHuaa mewek lagi deh ada part yang bikin aku nangis nih. Bagian ngurus anak kalo ikhlas akan jd ladang pahala, tp sebaliknya kalo ga ikhlas cuma dapat capeknya. Dlu aku mikir banget tuh bagian itu
ReplyDeleteHmmm...saya ikut sesenggukan. Ibu memang sosok luar biasa, kudu sabar dan juga banyak syukur. Alhamdulillah punya suami yg baik, bisa saling mengingatkan ya.
ReplyDeleteLifegoals sayaaa...bisa irit belanja kebutuhan rumah. Makanya tiap dikasih duit bulanan, saya bikin draft mau beli apa ajah. Sekalian cek harga di priceza.co.id jadi bisa pas budgetnya ketika belanja.
Aku tuh selalu dibua kagum dengan ibu-ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Semangat dan ketegaraannya itu lho mbak yang menurut aku salah satu life goal dalam hidup. Semangat dan sehat selalu ya mbak, utamanya buat Aisha :)
ReplyDeleteSetuju bangeet..bersyukur dengan apa yang kita miliki ya, mbak..
ReplyDeletengakak baca ss status tentang Nia Ramadhani, tapi suami mba bener dan sangat bijak. setujuuh. ^^ Karena setiap keluarga pasti punya problematika dan suka dukanya masing-masing.
ReplyDelete