Resolusi 2018 Bunsho


Hai Bundas

Udah deket deket pergantian tahun kaya gini, biasanya banyak yang bikin aneka harapan. Bahasa kerennya resolusi. Resolusi sendiri menurut KBBI:


re·so·lu·si /résolusi/ n putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang suatu hal:

Dan ini jadi semacam impian jangka panjang setahun kedepan.

Postingan ini jawaban trigger postingan mba Summayah Tsabitah tentang resolusinya di 2018.


Beruntung buat orang orang yang di akhir tahun mengevaluasi resolusi tahun sebelumnya dan berhasil mewujudkan impian itu di tahun ini. Tapi ada loh, yang dari tahun ke tahun resolusinya sama karena nggak terealisasi terealisasi juga. Kacian deh luuu...

Contoh resolusi yang tiap tahun diulang ulang adalah "nikah tahun depan".

Sampe akhir tahun juga tetep belom nikah juga. Well, jodoh memang di tangan Tuhan sih ya, tapi kalau kitanya gak ikhtiar ya mana dikasih. Bikin resolusi berarti sepaket dengan bikin to do list. Supaya resolusi nggak sekedar jadi agenda tahunan yang nantinya cuma diulang ulang tiap tahun karena gak kesampaian.

Jadi, ceritanya saya juga mau bikin resolusi buat tahun 2018 yang udah tinggal sakuplik lagi. Beberapa adalah impian lama dan beberapa adalah yang terlintas di akhir tahun ini namun masuk dalam prioritas untuk segera diwujudkan.

1. Mengurangi Kejang Aisha
Ini seharusnya jadi resolusi Aisha ya hahaha, tapi gapapa lah jadi bagian dari resolusi saya. Kami (saya dan suami) ada beberapa alternatif yang ingin kami lakukan terkait goal mengurangi kejang Aisha. Seperti yang udah pernah saya bilang, kejangnya Aisha akibat dari epilepsi jenis west syndrome.


Jenis epilepsi ini bukan tahunan kumatnya, bukan mingguan, tapi HARIAN (baca: setiap hari kejang dan bisa beberapa kali, tergantung mood si pemicu kejang mau datang kapan). Biasanya epilepsi yang standar model kelojotan lama yang kambuhnya jarang jarang itu bisa dikontrol pakai obat, tapi special pake telor untuk west syndrome, nehi-nehi. Ogah doi (si kejang) diusir pakai obat rutin.

Sekedar info saja, Kemarin Aisha sempat kombinasi hingga 3 obat, karena obat-obatannya sebagian sudah mencapai dosis maksimal. Valproic Acid (4ml x 2), phenitoin (30gr x 2), (clonazepam 0,2 gr x 2) dan saat ini sesuai arahan prof Herini, Phenitoin sudah nggak dikonsumsi karena tidak ada efeknya untuk kejang Aisha.

Baiklah, langkah selanjutnya adalah mencari cara lain selain obat rutin. Ketemulah saya dengan teman-teman yang sudah mencoba ACTH. ACTH ini semacam hormon yang disuntikkan secara berkala dalam waktu kurang lebih 2 Minggu hingga 1 bulan tergantung dengan daya tahan anak.

Kalau dari Prof Herini, obat ini termasuk yang sangat bagus untuk kejang west syndrome dan cukup efektif, tapi di Indonesia secara resmi sudah tidak ada, berobatnya kudu ke Singapore (asik bisa sekalian liburan 😍😍😍 #dikeplaksuamik). Kami masih mencari info dan dengar dengar di Surabaya ada dokter yang punya paketan ACTH.

Dari informasi mba Muti yang pernah cobain ke Khalid, kejangnya signifikan berkurang huraayyy. Untuk obatnya habis 4 ampul (satu ampulnya harganya 3,5 juta) #marinabung #karenaKebonShoreaBelumPunyaPohonBerhuahDuit.

Sambil kami ngumpulin duitnya, kami mau coba diet ketogenik. Diet yang lagi hits banget buat ngurusin badan. Diet ini mengatur asupan lemak sehingga proporsi konsumsinya 75% yang berefek menghasilkan keton. Keton ini yang akan mempengaruhi syaraf untuk mengontrol kejang.

Sebenarnya untuk konsumsi lemak tidak terlalu sulit jika Aisha sudah bisa makanan padat. Bisa memasukkan jenis makanan seperti krecek, kulit ayam, atau gajih dalam porsi lumayan besar. Nah karena Aisha baru bisa makan cair, sepertinya kami akan berkutat mencari sumber lemak seperti minyak VCO, minyak bunga matahari, minyak jagung, lemak susu, atau kaldu.

Kebutuhan kalori Aisha dihitung lalu dipecah menjadi porsi per makan. Kami akan cobakan dalam dua minggu ini dan semoga lancar dan sukses yaaa. Nanti saya update update di blog ini deh

2. Belajar Nyetir Mobil
Kata teman teman sih, kalau belum punya mobil biasanya belum begitu kuat motivasinya, tapi saya pengen banget belajar nyetir dulu mobilnya gapapa belakangan supaya semesta juga mendukung hehehe...

Besok anak anak sekolahnya udah gak bareng lagi (Shoji SD, Rey masih TK), suami juga jadwal kerjaan sudah settle in Sha Allah. Jadi otomatis jadwal antar jemput Shoji Rey sekolah dan jadwal terapi Aisha akan mepet mepet. Biar lebih efektif, sepertinya harus bisa sekali angkut lalu tinggal nurun nurunin gitu. Entah besok realisasinya gimana hahaha...

Biasanya Kakung yang antar jemput, tapi lama lama kasian juga kalau jemputnya gak di satu tempat aja, nanti beliau mondar mandir, padahal kondisi kesehatan juga udah gak seprima saat ini.

Doakan ya, terealisasi belajar nyetir dan beli mobilnya juga 🙏🙏🙏

3. Belajar Foto dan Editing Video 
Lagi seneng senengnya foto foto dan kepengen bikin vlog secara rutin. Pengen belajar fotografi biar hasilnya kece kece jadi jualannya juga lebih semangat dan lebih laku hehe... Tapi beneran loh, foto yang menarik itu pasti akan membuat yang tidak kepingin jadi melirik, makin kece meliriknya makin tajem.

Resolusi nulis buku

4. Nulis Buku
Udah lama banget gak nulis buku. Dulu pernah punya buku fiksi dan sekarang pengen bikin yang
true story. Ngeliat temen temen yang menelurkan buku buku, jadi pengen juga kan? Tapi impiannya bukunya bener bener bisa menyampaikan banyak hal bermanfaat. Karena jujur nih, saya kalau nulis kebanyakan mellow-mellownya, jadi malah isinya cuma syurhad doang nanti sebuku. Bisa eneg lah yang baca.

Pengennya sih mau bikin kisah perjalanan Aisha dan diagnosa diagnosanya, termasuk bentuk terapi dan pengobatan juga diet yang kami lakukan untuk dia. Buat temen temen yang punya kasus serupa ataupun temen temen yang berkecimpung di dunia medis, terapis, maupun ahli gizi untuk bisa melakukan pengobatan secara holistik. Aamiin...doakan lagi yaaa...

5. Bikin Musholla di Rumah
Sebenarnya ini impian masa kecil. Kalau punya rumah, pengennya ada musholla. Saya berharap musholla ini jadi pusat aktivitas keagamaan di keluarga kami. Mengaji, belajar soal fiqih, diskusi keislaman dan lain lain.

Musholla itu auranya selalu bikin adem, pasti senang bisa berlama lama di tempat tenang, damai dan penuh berkah.

Saya jadi ngebayangin to do list yang akan saya kerjakan kelak di tahun depan. Kerja pasti lebih keras, aktivitas juga tambah banyak. Aisha pun tambah besar tentunya dan untuk menemani Aisha beraktivitas saya kudu fit terus.

Untuk menjaga kondisi tubuh, saya minum Theragran-M. Multivitamin mineral yang sudah berlabel halal dari MUI Indonesia. Buat saya penting banget loh memilih multivitamin yang lengkap dan halal. Wah, ini vitamin yang bagus untuk mempercepat masa penyembuhan

Tetap sehat untuk orang yang kita sayangi

Cukup dengan 1 tablet sehari, akan membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral pada masa penyembuhan setelah sakit, maupun untuk menjaga stamina. Tiap tabletnya mengandung vitamin A (sebagai asetat), vitamin D, vitamin B kompleks untuk tubuh yang sering lelah, ada vitamin C dan E juga. Vitamin lengkap untuk mengembalikan kondisi tubuh setelah sakit

Mineral yang ada di satu tablet salut gula antara lain: iodium, besi, tembaga, mangan, magnesium dan seng. Lengkap banget ya...

Kesehatan itu penting banget, tidak hanya untuk diri kita sendiri, tapi juga untuk orang orang yang kita sayangi. Sakit jangan kelamaan. Tetap sehat demi mereka sehingga kita dapat memberikan yang terbaik. Yuk jaga kondisi kesehatan kita bersama Theragran-M.

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Theragran-M.

Salam Sehat
/Aya

10 comments

  1. Aaak...
    Aku juga pengen nulis buku...
    Tapi halu kali ya wong nulis blog aja moody hahaha
    Aku juga pengen punya rumah yg ada musholla-nya...
    Semoga impian kita tercapai yaa

    ReplyDelete
  2. ayo duit nulis buku. hehe. mbak aya resolusinya lmyn akeh ki..

    ReplyDelete
  3. kereenn mbak impiannya >,< jadi pengen juga punya rumah yang ada mushollanya sendiri.

    ReplyDelete
  4. Contoh resolusi yang tiap tahun diulang ulang adalah "nikah tahun depan". Ini ngeselin amaat. Hahaha. Semoga Aisha dan keluarga sehat2 selalu. ;)

    ReplyDelete
  5. Ibu yang hebat. Semoga ikhtiar Aya & suami mendapatkan hasil yg baik bagi Aisha. Speechless tiap baca kegigihan Aya. Aku doakan juga supaya bisa segera punya mobil & nyetir agar lebih enak utk ngantar anak2. Aku dulu pertama bisa nyetir stlh beli mobil second seharga motor baru. Elek memang. Tapi kudoakan Aya mobil baru saja ya atau kalau second jangan sejelek punyaku dulu karena biaya perawatannya mahal, ada aja yg rusak krn sdh tua hehehee

    ReplyDelete
  6. Semoga resolusinya bisa terwujud tahun ini ya, Mbak.

    ReplyDelete
  7. Dear Aya, sebagai teman kolaborasi yang tidak mengenalmu secara langsung, hanya mengenalmu via tulisan di blog ini, saya menganggapmu sebagai sosok Ibu dan Wanita yang luar biasa. Seluar biasa daftar resolusi yang ada di atas, saya doakan semoga semuanya bisa terwujud dan terlaksana dengan mudah yaa. Dede Aisha semoga semakin sehat dan semakin banyak progress, peluk jauh dari tante Awie. *Hugs

    ReplyDelete
  8. Toss resolusi di point ke-2, dan sampai sekarang masih belum daftar di kursus nyetir.. Huhu

    ReplyDelete
  9. Belajar foto dan editing video ini penting banget mbak. Aku pun mau belajar juga..

    ReplyDelete
  10. Semoga Aisha cepet diberikan kesembuhan ya mak.. Peluk dari jauh.. ^^

    ReplyDelete