Kirim Paket Sameday? Paxel-in Aja!


Paxel

Hai haiii...
Cerita sedikit ya soal hobby yang saat ini sedang aku tekuni dan Alhamdulillah ternyata jadi salah satu pintu rejeki untuk keluarga kami. Yes, berawal dari keinginan bisa bikin pajangan sendiri di rumah, akhirnya belajar kuas kuas dan lukis lukis kembang. Coretan Aya Handlettering, ya, nama ini yang saya pakai sebagai branding dari bisnis lukis lettering yang saya kerjakan, saat ini Alhamdulillah lumayan lancar. Awalnya sih cuma teman-teman dekat saja yang order, lama kelamaan ada juga orderan dari luar kota. Alhamdulillah semua diberi kemudahan dan kelancaran. Boleh yaa intip IG nya di @coretanayahandlettering. Duh maap nyempilin ngiklan.

Bisnis lettering ini mudah mudah gampang #eh, gimana sih? 😂 sukanya ya karena pesenannya by order jadi nggak numpuk di rumah, tapi kurang mudah saat pengiriman. Karena usaha lettering ini bikin ucapan untuk nikahan atau wisuda, beberapa customer yang di luar kota sering order mepet sama tanggal dipakai. Kebayang dong, musti memperhitungkan supaya kirim paket lettering bisa sampai tepat waktu. Bagaimanapun juga yang namanya bisnis dan pemasaran tentu tak akan berarti tanpa adanya logistik.

Misal customer pesen seminggu sebelum dipakai, otomatis harus selesai H-3 dari pengiriman. Wah, waktu ngerjainnya kudu dipercepat akhirnya. Kalau pas mood dapat, waktu dapat dan pengiriman tepat waktu, Alhamdulillah. Nah beberapa kali kejadian karena mepet, mentok tanggal merah atau hari Minggu jadilah pengirimannya molor. Hiks hiks. Makanya sekarang diusahakan selesai H-5. Gedubrakan sayanya untuk bikin lukisannya atuuuh.

Hai, Bunda dengan Anak Istimewa, Yuk Bahagiakan Dirimu.


Hai,
Ketemu lagi nih sama curhatan bunda Shoji Rey Aisha kali ini. Beberapa waktu lalu ada seorang bunda anak istimewa yang DM saya. Katanya dia merasa terganggu dengan stigma yang katanya "Anak berkebutuhan khusus itu akibat dari kesalahan orang tuanya di masa lalu."


Inhale...exhale...inhale...exhale...lalu istighfar.
Serius? Jaman begini masih ada yang tega bilang begitu sama orang tua ABK?

Bunda ini malah cerita kalau ini adalah ucapan dari seorang ustadz di pengajian yang dia datangi bersama ibunya. Setelah kejadian itu, hal ini selalu diungkit ungkit dan membuat bunda ini gak nyaman.

Bukan gimana-gimana sih, iya kalau posisi sang Ibunda sudah settle, sudah bisa menerima kondisi anaknya mungkin gak masalah. Tapi untuk seorang ibu yang baru dapat diagnosa, duuh...pasti rasanya pengen nyakar-nyakar. Bukan nyakar orang lain, tapi diri sendiri mungkin.

Nggak ada yang bilang gak boleh, boleh kok. Tapi dilihat dulu kondisinya kali yaaa...

Hmmm...
Saya diminta membahas soal berat macam ini rasanya pengen lambaikan bendera putih saja deh. Etapi ini bukan uji nyali deng. Baeqlaa...saya coba bikin jawaban versi Bunsho yaaa, kalau ada salah-salahnya atau ada yang kurang berkenan saya mohon maaf.