10 Cara Memulai Hidup Ramah Lingkungan

 

Dari Data laporan EPI (Environmental Performance Index 2022) yang mengukur tingkat keberlanjutan lingkungan di 180 negara, Indonesia menduduki peringkat 164 dari 180 negara yang diriset. Angka ini adalah hasil olah data dari skor daya hidup ekosistem (34,1), skor Kesehatan lingkungan (25,3) dan skor kebijakan mitigasi perubahan iklim (23,2) dari 100 (databoks.katadata.co.id)


Sedih rasanya ketika mengetahui laporan ini. Bener sih kita merupakan negara berkembang yang sedang memprioritasnya pertumbuhan ekonomi, tapi sungguh keberlangsungan negara ini tak aka nada artinya jika lingkungan hidup dalam kondisi yang tidak baik-baik saja.

Wacana soal perubahan iklim ekstrim yang belakangan ini terjadi serta banyaknya bencana alam sebenarnya udah jadi tanda tanda bahwa kita harus lebih aware dengan apa yang terjadi di Indonesia. Banyak yang merasa bahwa ketika kita menyentuh ranah tentang dampak emisi karbon dan kaitannya dengan perubahan iklim, seolah olah ini adalah tugas yang sangat berat. Padahal sejatinya kita bisa melakukan banyak cara sederhana untuk meminimalisir dampak tersebut.

Anak-anakku sudah mulai ikut ambil bagian dengan membawa kotak bekal dan tempat minum dari rumah ketika sekolah atau ikut les-les di luar sekolah. Mereka juga semangat ketika jajan menggunakan wadah sendiri dan menolak kantong plastik karena bawa tas kain.

Berikut adalah langkah-langkah sederhana mengurangi emisi karbon untuk meminimalisir dampak kerusakan lingkungan yang berakibat pada perubahan iklim:

1. Biasakan menghabiskan makanan

food
Sumber: Pixabay

Ini adalah hal yang paling sederhana yang bis akita lakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Banyaknya sisa sampah bekas makanan ternyata menempati urutan pertama dibanding jenis sampah lainnya. Hal ini sesuai data dari kementrian LHK RI. Padahal proses perjalanan hingga makanan tersebut sampai ke piring kita pasti melalui banyak jalan. Mulai dari harvesting, distribusi, pengolahan yang kesemuanya pastinya menghasilkan emisi karbon. Maka dari itu penting banget untuk mulai membiasakan menghabiskan makanan yang sudah tersedia di piring kita untuk turut menjaga lingkungan dari cara paling sederhana

2. Menghemat air


Hemat air itu relative memang ya, karena kebutuhan setiap orang tentu berbeda. Namun, ketika kita sudah mulai berpikir bagaimana cara paling efektif untuk menghemat air, itu merupakan Langkah positif. Hal paling mudah adalah memastikan keran kita tertutup sempurna sehingga tidak ada kebocoran air. Jika memang terdapat kebocoran, bisa kita tamping, untuk digunakan kemudian. Bekas cucian bahan masak, beras, ikan, daging juga bisa kita tampung untuk menyiram tanaman. Jangan segan juga untuk menampung air hujan untuk mengepel teras atau carport.

3. Hemat listrik


Menambah jendela atau memberi lubang angin di ruangan dalam rumah sangat efektif untuk mengurangi penggunaan listrik. Penerangan alami dengan cahaya matahari di siang hari serta adanya akses perputaran udara yang baik dari jendela tentunya meminimalisir penggunaan lampu, AC serta berdampak baik untuk Kesehatan kita karena terbebas dari ruangan tertutup dan lembap.


4. Membeli barang sesuai kebutuhan


Ini merupakan tantangan baik untuk bapak-bapak maupun ibu ibu diantara derasnya gempuran promo dan diskon barang yang merupakan kesukaan kita. Ada baiknya sebelum membeli barang, kita benar benar mempertimbangkan kebutuhan, perawatan maupun penyimpanan barang yang akan kita beli. Membeli barang juga adalah tanggungjawab untuk menggunakan dan memperoleh fungsinya seoptimal mungkin.

5. Pakai sampai habis.


Masih berkaitann dengan poin sebelumnya. Membeli aneka produk tentunya memiliki masa kadaluwarsa. Jika terlalu banyak produk yang kita beli, seringnya belum dipakai hingga habis sudah kadaluwarsa. Rasanya sayang saying bukan. Ini juga jadi pertimbangan saya saat ini ketika membeli produk habis pakai. Perlengkapan rumah tangga seperti sabun, shampoo, kosmetik, skincare, ataupun bahan-bahan makanan selalu saya pastikan untuk tidak menjadikan produk tersebut mubadzir. Hal ini juga berlaku untuk produk tidak habis pakai seperti furnitur, kendaraan, maupun barang barang lainnya. Pastikan kitab isa memanfaatkan barang tersebut secara optimal. Bila barang rusak, barulah diganti.

6. Daur ulang bahan bekas

Sumber: Pixabay

Salah satu cara memperpanjang usia kegunaan barang adalah dengan mencoba mendaur ulang bahan bekas. Sesederhana menjadikan baju tak layak pakai menjadi keset maupun lap untuk bebersih dapur, itu sudah upaya yang baik untuk memperpanjang daya guna barang semaksimal mungkin. Saya akhirnya juga mempelajari cara membuat keset atau tatakan panic dari pakaian bekas, ada kebahagiaan tersendiri jika akhirnya bisa memanfaatkan barang barang yang sudah tidak terpakai menjadi barang yang bisa difungsikan kembali. Toples toples bekas kue kering lebaran, bisa juga loh dijadikan wadah bahan makanan atau bumbu dapur, sehingga kita gak perlu membeli wadah wadah baru.

7. Bercocok tanam di rumah


Menanam pohon buah-buahan tentunya tidak semua keluarga bisa melakukan karena terkendala halaman yang sempit atau tak ada lahan yang bisa dipakai. Namun bertanam sayur sayuran atau tanaman dengan batang yang tidak berkayu masih bisa dilakukan dengan memanfaatkan aneka barang bekas. Saya menanam cabai dan tomat di bekas galon air serta bertanam mint dan selada di botol bekas air mineral. Banyak juga tanaman obat dan bumbu-bumbu yang bisa ditanam langsung di tanah atau pot pot kecil sekaligus untuk memperindah teras rumah.

8. Minimalisir penggunaan kendaraan bermotor


Jika ingin bepergian jauh, tentunya kendaraan bermotor menjadi wajib. Namun alangkah bijak bila ingin bepergian dengan jarak dekat kitab isa berjalan kaki atau menggunakan sepeda. Selain efeknya bagus untuk Kesehatan, kita juga bisa berhemat pengeluaran untuk membeli bensin. Saya sekarang lebih suka membeli barang kebutuhan di warung-warung dekat rumah saja. Selain menggerakkan ekonomi masyarakat, menjalin silaturahim serta tentu saja lebih ramah lingkungan.

9. Pilah sampah


Sudah sekitar tiga tahunan ini saya mulai memilah sampah rumahtangga dan menyetorkan ke waste management serta bank sampah di kampung saya. Awalnya pasti agak ribet ya untuk mencuci bersih kemasan susu atau melepaskan label label dari botol air mineral lalu mengumpulkannya. Tapi seiring waktu, hal ini menjadi habit atau kebiasaan baik yang kemudian ditiru oleh anak-anak. Selain membiasakan mereka tidak membuang sampah sembarangan, mereka juga merasa turut andil menjaga kelestarian bumi. Meskipun jumlahnya tidak banyak, uang dari hasil “penjualan sampah” ini masuk ke tabungan anak-anak. Jadi mereka juga happy dan semangat melakukan pilah sampah.

10. Mengolah sendiri sampah organik


Sebagai ibu rumah tangga yang cukup sering masak di rumah, tentunya limbah dapur juga harus dikelola sebaik mungkin. Sampai saat ini yang kami lakukan adalah membuat sampah organik menjadi kompos atau eco enzim. Karena memang Langkah langkahnya tidak terlalu sulit, mengolah sampah organik secara mandiri ini salah satu solusi untuk mengurangi sampah yang kami buang ke TPA. Kompos homemade ini kemudian kami pakai untuk media tanam dan pupuk, sementara ecoenzim kami pakai juga untuk bebersih dapur.

Sumber: Pixabay

Jika kalian juga sama bersemangatnya seperti aku dengan isu ini, bisa langsung kunjungi juga sosial media team up for impact di Instagram: @bloggerperempuan & @teamupforimpact, Facebook: Blogger Perempuan Network & Team Up For Impact serta Twitter: @BPerempuan & @teamupforimpact

Sebetulnya masih banyak sekali hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan. Jika kita tidak memulai #BersamaBergerakBerdaya #UntukmuBumiku sekarang, kapan lagi kita akan memulainya. Sementara perubahan iklim sudah semakin terasa, masa sih nggak mau turut andil memperbaiki kondisi bumi yang semakin tua. Sayang loh, kita yang udah mempersiapkan masa depan cerah untuk anak cucu, bisa jadi mereka kesulitan menikmati karena kondisi bumi yang semakin rusak. Jadi yuk mulai sekarang lakukan 10 hal yang sudah saya sebutkan di atas atau berikan contoh nyata #BersamaBergerakBerdaya #UntukmuBumiku versi kalian di kolom komentar ya.


Sumber https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/07/25/pelestarian-lingkungan-indonesia-tergolong-buruk-di-asia-pasifik

22 comments

  1. Kesadarannya sudah ada mengingat kondisi cuaca ekstrem sekarang, kadang panas banget kadang dingin. Penyebabnya juga kembali pada kita sebagai penghuni bumi, tapi untuk memulai hidup yang ramah lingkungan dan membiasakannya sangat sulit. Terima kasih informasinya!

    ReplyDelete
  2. poin 9 dan 10 nih kayanya saya yang masih kurang karena belum ada alat yang mendukung. moga bisa, deh

    ReplyDelete
  3. lingkungan sehat semua berawal dari diri kita sendiri ya, Mba. Saya yang belum tuh yang daur ulang dan memilah sampah. Selalu gagal kalau bocah naro sembarangan main tuang aja. hiks

    ReplyDelete
  4. AKu sekeluarga sudah membudayakan beragam kegiatan mencintai bumi dan kelestarian alam sekitar. Yang pasti, kami selalu membawa botol minuman dari rumah, wadah makanan, kantong belanja, tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu hemat air, listrik dan masih banyak lagi dilakukan dari hal kecil, namun efeknya sangat besar :)

    ReplyDelete
  5. Urusan menghabiskan makanan ini memang harus dibiasakan sejak kecil ya mbak, saya pun melatih hal ini dengan membiasakan anak-anak untuk mengambil porsi kecil saja setiap kali makan, kalau sudah habis dan masih pengen, baru deh nambah lagi.
    Saya tuh suka sedih dan sebel kalau pas lagi sarapan di hotel, lihat orang ngambil segala macem makanan sampai mejanya penuh. Terus makanannya nggak dihabiskan dan ditinggalkan begitu saja

    ReplyDelete
  6. yuk semangat yuk, kita bisa lakukan dengan kebiasan2 sederhana yg tampak ceil tapi efeknya luar biasa buat lingkungan... bersamabergerakberdaya kita bisaa

    ReplyDelete
  7. Kita perlu usaha-usaha ini untuk memulihkan bumi. Mulai dari diri sendiri, mulai dari keluarga dengan membiasakan makan dihabiskan, memilah sampah dan mengurangi polusi udara.. walau tidak terlihat sekarang, semoga bisa membuat bumi lebih baik nantinya

    ReplyDelete
  8. miris banget ya mbak. indonesia selalu berperingkat rendah kalo urusan pendidikan, lingkungan, dań lain2. padahal cara merawat lingkungan itu mudah banget. bisa dilakukan dari rumah aja.

    ReplyDelete
  9. aku sudah cukup lama memilah sampah mba, sejak 12 tahun terakhir ini, karena waktu tinggal di Swiss dan di NYC, kita wajib memilah sampah kalau ngga kena denda yang tidak main - main. Banyak cara sederhana yang mustinya bisa menjadi bagian dari kebiasaan baik kita untuk bumi

    ReplyDelete
  10. Kalo menghabiskan makanan tuh emang banyak mba yang tak lakukan. Dan ini bikin miris juga. Dari rumah kita harus giatkan ya mba. Termasuk berhemat juga untuk menghemat air

    ReplyDelete
  11. SEmua list sesuai dan sudah kami terapkan di rumah mba, hanya bagian memilah sampah ini. Awalnya kami lakukan kemudian dimasukan ke tempat sampah yang terpisah2 gitu. Eh, taunya pas diangkut truk sampah. Sampahnya dicampur lagi. Yah, ama aja dong hehehe. Jadi ini kami awali sendiri, jadi sampah daur ulang kami pisahkan sendiri, kami karungi lalu kami berikan ke pemulung. Kemudian anak2 mulai paham, akhirnya sampah yang daur ulang, di jual anak2 sendiri. dapat uang jajan.

    ReplyDelete
  12. Yang tak kalah penting dari gaya hidup ramah lingkungan yaitu menghemat listrik, mematikan lampu saat tidak digunakan, bijak menggunakan AC, hingga mengurangi penggunaan handphone Anda bisa jadi cara mengurangi emisi karbon.

    ReplyDelete
  13. benar banget kalau bukan kita siapa lagi menjaga lingkungan ini agar tetap lestari, menghemat air perlu banget biar enggak boros juga euy

    ReplyDelete
  14. Nomer 10 tuh jadi tantangan paling berat deh buat aku. Masih suka selebor masalah sampah. Ya baru memilah sampah sih sudah, tapi mengolah sampah organik ini yang butuh banyak belajar lagi.

    ReplyDelete
  15. Kayaknya sudah saatnya deh menjaga lingkungan ini masuk ke kurikulum sekolah sejak SD kalau perlu.
    Soalnya semakin mengkhawatirkan aja gitu kan kondisi alam kita. Belum lagi kenyataan bahwa hanya 1% jumlah air yang bisa dikatakan aman dan bersih.
    Karena kalau bukan kita, siapa lagi kan yang bisa menjaga lingkungan demi kelangsungan hidup kita dan generasi seterusnya.

    ReplyDelete
  16. Ini semua PR banget Mak, kadang di rumah masih ada aja makanan sisa, terus masih aja nyalain tv padahal enggak ditonton. Jadi emak harus ngomel dulu demi hemat energi, plus PR nya memilah sampah juga. Wah, ini agak sulit sih.

    ReplyDelete
  17. nah untuk 8 poin aku udah nii, cuma poin mengolah sampah organik sama daur ulang bahan bekas aku beluumm. masih belajar pelan2 gapapa yaaa, hihi

    ReplyDelete
  18. Rasanya sulit sekali untuk benar-benar bisa zero waste. Saya sampai nggak berani lho pakai kata zero waste. Namun, saya selalu berusaha mengupayakn untuk minimize sampah, entah itu dengan membikin EE, membuang ke lubang biopori, dan juga membuat sabun dari minyak jelantah. Walau masih sedikit, setidaknya bisa membalas kebaikan alam.

    ReplyDelete
  19. Banyak cara menjaga bumi agar hidup kita makin bermanfaat buat alam sekitar dan sesama manusia.

    ReplyDelete
  20. Ceklis #BersamaBergerakBerdaya #UntukmuBumiku ini penting banget.
    Karena bisa konsisten dilakukan meskipun hanya sebatas memilah sampah dan menghabiskan makanan.

    ReplyDelete
  21. ada banyak cara ya, mbak untuk membantu melindungi bumi dan bisa dilakukan dari rumah kita

    ReplyDelete
  22. Hidup ramah lingkungan bisa dilakukan atau dibiasakan sejak dini dan dimulai dari keluarga. Menghabiskan makanan, memilah sampah, pakai tumbler sebenarnya sederhana tapi bisa ikut menjaga kelestarian lingkungan

    ReplyDelete