Segera Kujemput Dirimu Dengan Cinta

Gambar diambil dari sini
Hadiah...
Hadiah itu biasanya pemberian orang lain yaaa...

Untuk kali ini saya ingin memberi hadiah untuk diri saya sendiri

Sejak masih gadis, belum menikah, selalu bercita cita punya mobil.
Kenapa?
Karena kalau mudik ke rumah eyang saya di daerah Imogiri, dulu kami sekeluarga selalu pakai motor. Awalnya jaman saya dan adik saya masih anak anak, satu motor dipakai ber 4. Lalu kemudian setelah ada 2 motor di rumah, saya boncengan berdua sama adik saya dan bapak bersama ibu.

Kalau kondisi cerah ceria cuaca sih gpp yaaah, tapi kalau hujan hiks...alamat silaturahmi berbasah basah.

Ibu saya itu seneng banget kalau diajak ke pantai. Salah satu keinginan saya adalah ajak ibu dan bapak ke pantai naik mobil milik kami sendiri, begitu juga saat silaturahmi. Kebetulan keluarga bapak juga jauh jauh tinggalnya, kalau mau acara trah,kami harus cari tebengan yang bawa mobil. Gak dapet tebenganberarti gak ikut :)

Kemudian menikah. Karena saya dan suami sama sama punya prinsip gak mau ngerepotin ortu, akhirnya semua biaya pernikahan ditanggung berdua dari hasil kami nabung selama kerja. Bisa dibilang akhirnya kami memulai pernikahan benar benar dari nol. Barang barang yang saat ini ada di rumah pasti ada ceritanya. Karena kami ingat berul setiap barang dibeli pada moment yang istimewa :)

Hamil anak pertama, kalau pas periksa ke dokter (biasanya sore setelah saya dan suami pulang kerja) seringanya hujan. Kalau sudah hujan gitu, pake mantel dan rela berbasah basah sampe di tempat dokter kandungan.

Satu anak naik motor masih oke laaah... nah ini anak udah 2, beruntung saya badannya kecil. Kalau antar sekolah Shoji dan Rey itu tas ayah isi laptop, tas saya saya bawa sendiri, tas shoji, tas Rey, belum lagi kalau sekalian mau melakukan pengiriman paket pesanan orang atau bawa bawa barang dari rumah ibu untuk dipacking di rumah kami.

Intinya, anak tidak akan bertambah kecil dan ruangan di motor tidak akan bertambah luas hehehehe....

Mobil impian kami adalah Nissan March putih, mobil favorit Shoji. Tiap kali liat mobil itu dia langsung pengen pegang. Mobil terbaik tahun 2011.
Akhirnya kami memutuskan pergi ke dealer untuk affirmasi, eh malah bertemu dengan mobil putih yang ternyata lebih menarik hati.

Bismillah, minimal pertengahan tahun, semoga saya bisa memberi hadiah untuk diri sendiri, untuk keluarga, untuk bapak ibu, dan team kerja saya saat ini.
mempermudah silaturahmi dan membuat kerja lebih efektif


Segera kujemput enggkau dengan Cinta, mobil putih idaman :)

Aya



Tulisan ini diikut sertakan dalam giveaway Kado Yang Aku Mau


Menyapih dengan Cinta (Weaning With Love)

Weaning with love
Hai Bundas,

Cukup lama sejak terakhir saya menulis yaaa...
kali ini saya akan cerita tentang pengalaman saya menyapih Rey. IYA Rey sudah 2 tahun nih sekarang, terhitung sejak 8 Desember 2012 hingga 15 Januari 2015 kemarin baru resmi disapih alias tidak nenen lagi.

Karena sebelumnya Shoji menyapih sendiri saat saya hamil Rey 5 bulan (Shoji 18 bulan). Kata orang tua karena air susunya sudah nggak enak, makanya Shoji nggak mau nenen hehe. Nah jaman Shoji saya nggak ngerasain nih yang namanya menyapih, karena Shoji menyapih sendiri.

Mengingat Rey yang sangat nenenholic, saya sempet khawatir kalau Rey akan sangat sulit lepas micubun (mik cucu bunda). Saya udah mulai sounding bahwa kami akan WWL (Weaning With Love) ketika Rey sudah 2 tahun.

Tiap mau bobo, Rey selalu saya affirmasi
"Rey, nanti kalau sudah 2 tahun, kalau mau bobo, mik susunya pake gelas yaaaa. Kalau bangun malam, mik air putih"

Saya sudah mulai mengenalkan cup dengan sedotan saat Rey 2 tahun kurang. Jadi dia cukup familiar. Intinya Rey selalu diajak untuk ngobrol mengenai "berhenti nenen" ini setiap malam.

Lanjut setelah 2 tahun pas, karena Rey masih belum  bisa lepas nenen, akhirnya saya kurangi waktunya. Kalau biasanya masih tiap hari, tiap saat, bangun tidur, abis mandi, mau bobo siang, abis mandi sore dan mau bobo malam plus sambil ngelilir ngelilir, saya mulai kurangi menjadi "hanya saat mau bobo malam"

Awalnya sempat manja-manja dan selalu minta, tapi selalu saya tolak halus dengan mengatakan bahwa Rey boleh nenen kalau mau bobo malam di rumah, Alhamdulillah dia mau mengerti.

Sejak nggak nenen siang, Rey mengambil kesempatan malam hari untuk memuaskan nenennya, jadi tidak pernah dilepas dari mulai bobo sampai bangun lagi.

Duuhh...saya jadi kurang tidur dan badan nggak seger, emosi pun gampang terpancing. Akhirnya setelah diskusi sama ayah Shoji mengenai hal ini, kami memutuskan untuk melepas nenen Rey, toh dia sudah 2 tahun lebih.

Day 1
Rey minta nenen sebelum bobo, masih saya kasih, sampai dia tertidur lelap. Nah saat ngelilir minta nenen ini saya nggak kasih. Dia mulai menangis, tidak mau berhenti, berusaha minta dan teriak teriak sambil menendang nendang saya. Ayahnya mencoba menenangkan juga nggak bisa. Sediiih rasanya, tapi kami tau kalau kami loloskan permintaannya, kami harus mengulangi lagi saat saat seperti ini besok.
akhirnya, karena kecapekan menangis, Rey minta gelas air putih yang kami sediakan di kamar. Dia minum beberapa teguk, lalu menagis di pelukan saya sampai tertidur.

Saat ngelilir selanjutnya juga begitu. Untungnya besoknya libur, jadi saya dan suami bisa bangun agak siang hehehe....

Day 2.
Rey minta nenen sebelum bobo, sampai tertidur lelap. Pas dia bangun dan minta nenen, saya tawari air putih di botol, ditolak. Tapi dia hanya menangis sebentar lalu lanjut tidur lagi. Begitu juga saat bangun malam, hanya menangis sebentar, lalu tidur lagi.

Day 3
Rey mau bobo, tapi kali ini minta digendong ayah. Sukses Rey nggak bobo diantar nenen. Begitu juga saat bangun malam, hanya menangis lalu diusap usap lanjut tidur lagi.

Day 4
Nampaknya Rey sudah mulai kehilangan "ketagihan" nenennya. Rey sudah mau diajak ke tempat tidur dan diselimuti plus berdoa. Ditepuk tepuk sambil sesekali dicium cium dan dipeluk serta disenandungkan Sholawat :)

Dan Resmi hari ke 5 Rey sudah total lepas dari nenen di usia 2 tahun lebih 1 bulan. Tanpa paksaan, tanpa oles oles, dan sebuah kelegaan bagi kami berdua, mengingat saya akan ke Bandung di 13 Februari nanti untuk acara Seminar Director 2015 di Bandung. Alhamdulillah ternyata diberi kemudahhan dalam penyapihan Rey. Udah  berkurang kekhawatiran saya.

Semangat menyapih dengan cinta yaaa bundaaa

Love
/Aya