Sekilas Tentang Toksoplasma dan CMV

Terapi duduk Aisha

Malam itu saya sedang menyusui Aisha
Lalu suami saya masuk ke kamar dan duduk di pinggir tempat tidur.
Dengan perlahan dia bilang,

"Aisha, dulu waktu bunda tau Aisha perempuan, bunda bahagia sekali
Bunda berangan angan Aisha bisa diajak bunda untuk menemani jalan jalan ke Mall
Bunda sudah membayangkan bisa mendandani Aisha
Bunda berharap, Aisha akan mewarisi bisnis bunda saat ini.
Tapi, Sha...
Meski tidak pun, ayah dan bunda pasti bahagia...
Karena Aisha insyaAllah yang akan ajak ayah dan bunda jalan jalan di surga.
Aisha yang akan membukakan pintu surga untuk ayah sama bunda
Aisha yang akan mendandani ayah dan bunda dengan mahkota di surga Allah
Aisha yang akan membuat timbangan pahala ayah dan bunda naik karena keberadaan Aisha
Aisha tidak perlu sedih yaaa...ayah dan bunda sayang Aisha dan rasa itu tidak akan berkurang sedikitpun."

Saat itu airmata saya langsung menitik. Sungguh apa yang ayah ucapkan itu benar adanya. Aisha hadir dan melengkapi hidup kami jadi lebih berwarna. Aisha memberi kami banyak sekali pelajaran hidup, kesabaran, keikhlasan, penerimaan, dan banyak ilmu hidup lain.

Tiap kali mengantar terapi, saya selalu dibuat tersenyum, karena Aisha menunjukkan kemampuan kemampuan baru. Kemampuan kemampuan yang mungkin sederhana, yang tidak kami sadari pada dua kakaknya.

Baca juga

Fisioterapi, rutinitas baru Aisha

Untuk Aisha, duduk bukan merupakan hal mudah, begitupun di usianya yang ke 9 bulan. Namun Aisha tetap semangat kok. Melihat Aisha sesenggukan setelah selesai menangis keras saat terapi, dan lalu tertidur dalam posisi latihan duduk kadang membuat saya merasa ingin sekali menggantikan posisinya.

Tapi Aisha mengajarkan saya untuk kuat. Aisha mengajarkan saya untuk mau berproses, mau menerima segala kekurangnyamanan ketika berlatih. Hingga akhirnya semua akan terbayar dengan air mata bahagia.

Hingga hari ini Aisha sudah menjalani kuranglebih 3 bulan terapi. Kemampuan oralnya semakin baik Alhamdulillah. Ia sudah mau makan makanan bertekstur pasta dan bukan lagi cair. Kalau bangun tidur sudah berkurang muntahnya. Karena dulu kalau Aisha bangun tidur hampir selalu dipastikan dia muntah.

Test demi test kami lakukan untuk penegakan diagnosa, hingga rumah tak terjamah karena kami bisa setiap hari ke rumah sakit untuk test dan terapi. Sejauh ini beberapa test menunjukkan hasil yang baik, kemarin test darah untuk virus toksoplasma dan CMV Aisha menunjukkan hasil negatif. Sisa test rubella yang belum, karena harus dilakukan di RS yang lain.

Test CMV dan toksoplasma mengharuskan Aisha diambil darah. Darahnya tidak hanya dari ujung jari, seperti yang biasa saya lakukan kalau mau test darah. Darahnya diambil menggunakan suntikan. Terkesiap saya saat tangan mungilnya ditusuk jarum suntik, pun saat darah entah berapa mili diambil dengan alat suntik. Tapi Aisha kuat, dia menangis sebentar, selanjutnya sudah kembali tenang.

Toksoplasma adalah virus yang menyebabkan toksoplasmosis. Ini penyakit yang disebabkan protozoa toxoplasma gondii. Pemeriksaannya melalui test darah menggunakan IgG, IgM, dan IgG affinity. Saat antibodi IgG meningkat pada darah, berarti ada infeksi toksoplasma, karena ini adalah antibodi yang pertama muncul saat terjadi infeksi. Sementara IgM akan muncul setelah IgG. Antibodi ini menetap pada orang yang terinfeksi atau pernah terinfeksi toksoplasma.

Sementara CMV, sama seperti toksoplasma. CMV merupakan virus yang juga menetap seumur hidup, namun virus ini dorman ketika penderita dalam kondisi prima. CMV bisa menular melalui darah, Saliva, sperma dan ASI. Jika ibu memiliki CMV, maka bayi yang dikandung akan terinfeksi juga. Pengobatan untuk penyembuhan CMV tidak ada, tapi penderita bisa mengkonsumsi beberapa obat obatan supaya daya tahan tubuh tetap baik.

Beruntung juga kami dipertemukan banyak sahabat yang sangat support, saling menyemangati. Kami juga dipertemukan dengan dokter dokter maupun staff rumah sakit yang ramah dan helpfull. Sungguh itu bagian dari kemudahan yang Allah berikan selama masa pengobatan Aisha.

Untuk bundas yang membaca tulisan ini, jika memiliki putra putri dengan kondisi yang membutuhkan banyak penanganan. Percayalah bahwa Dia memberikan ujian tidak melebihi kekuatan kita. Yakin bahwa semangat itu menular, tetap menyemangati diri sendiri sehingga makin banyak orang lain yang ikut semangat.

#PagiRamadhan
#2hari menuju Idul Fitri

Love,
/Aya

5 comments

  1. Aisha cantik, semangat ya nak, Tante juga pengen punya anak wedok, semoga kamu selalu sehat ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasiih Tante Prima, semoga segera diparingi anak wedok yaaa...
      Sehat sehat selalu Tante Prima dan keluarga yaaa

      Delete
    2. Terimakasiih Tante Prima, semoga segera diparingi anak wedok yaaa...
      Sehat sehat selalu Tante Prima dan keluarga yaaa

      Delete
  2. Aku nangis baca awal tulisan ini, Mak. Terharu...hiks hiks. Keep strong, ya! Aisha akan temani ayah dan bunda jalan-jalan, segera. Aamiin. Insya Allah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin..aamiin...udah gak sabar juga ajak Aisha jalan jalan nih Mak :)
      Diajak ke arisan ilmu biar ketemu Tante Nunung yaaa :)

      Delete