HTHT : Terapi How To Handle Them




#Terapi Aisha
HTHT


Hai Bundas

Kali ini saya mau cerita tentang ikhtiar jemput kesembuhan Aisha dengan cara yang lain. Kalau dibilang masih terkait medis, ya masih medis juga karena memang dari ilmu kedokteran memang nyambung kesana. Tapi dibilang dari non medis, bisa jadi juga. Kali ini saya mau sharing tentang ilmu yang saya dapat sewaktu belajar metode HTHT (How To Handle Them) Bersama Bu Octorina Bashusanti. Beliau adalah founder metode HTHT, Body Language Instructor, Senior Health Advisor, IBH Certified Instructor, Certified Hypnotherapist dan Certified Master of Handwriting Analysis. Wah banyak juga ya bidang dari Bu Octo ini. 

Menurut beliau, anak ABK itu adalah anak yang memerlukan perhatian, kasih sayang yang lebih spesifik baik itu di lingkungan rumah dan sekolah. Spesifikasi tersebut karena memiliki berbagai karakteristik khusus yang berbeda dari anak-anak pada umumnya. Beberapa yang bisa dibilang berekebutuhan khusus antara lain: tunanetra, tuarungu, gifted, autism. Slow learner, ADD/ ADHD, Asperger Disorder, Cerebral Palsy, Down Syndrome dll. 

Octorina Basushanti


Suatu saat saya berkesempatan untuk mengikuti workshop HTHT bersama beliau. Nah, pada kesempatan ini Bu Octo bercerita tentang cara menggunakan metode sentuhan untuk membantu mengatasi kesulitan komunikasi antara kita dengan anak-anak istimewa ini. Karena menurut beliau, sentuhan memiliki kekuatan besar dalam memberikan afeksi untuk memperkuat sebuah hubungan. Sentuhan dapat membuat neurotransmitter pada otak bekerja secara optimal. Beliau sendiri sudah mempraktekannya juga kepada puteranya yang juga berkebutuhan khusus, Drumas, sehingga Drumas tumbuh dan berkembang lebih baik dan bisa memunculkan potensi yang dia miliki dengan optimal.

Kita semua tau jika hampir seluruh aktivitas otak memanfaatkan neurotransmitter. Neurotransmitter ini akan mempengaruhi pada sikap, emosi, perilaku dan karakter. Jika kekurangan, anak akan kehilangan kemampuan berpikir rasional, berkurang kontrol gerakan, berkurang keseimbangan dan selalu curiga / paranoid. Saya pernah cerita tentang aneka terapi Aisha di rumah, bisa dibaca disini:


Sampai sini saya manggut-manggut. Memang saya sendiri merasakan ketika Shoji maupun Rey kurang saya sentuh, kurang ada waktu dengan saya hal tersebut berpengaruh pada sikap dan perilaku mereka. Mereka bisa tiba-tiba emosi, tantrum ataupun sulit diajak kooperatif. Nah. Untuk Aisha ini saya bingung. Karena kan memang Aisha kemarin kemarin responnya sangat-sangat kurang. Makin hari, pandangannya makin kosong karena banyaknya listrik di otak yang membuat kejangnya menghapus banyak memori maupun kemampuannya. Kemampuan yang saya bilang berupa kemampuan fisik dan juga kemampuan komunikasi. 

Sentuhan Cinta


Kalau saya rangkum dari materi yang diberikan Bu Octo, Sentuhan memberikan fungsi:
  • Memberikan rangsangan pada kulit
  • Kulit adalah penerima rangsang terkuat
  • Ketika reseptor sensorik terangsang, hormone oksitosin dilepaskan
  • Hormone kortisol otomatis berkurang
  • Meningkatkan system kekebalan tubuh
  • Menciptakan efek ajaib seketika pada suasana hati, sikap, perilaku dan karakter
  • Membawa kebahagiaan

Sensori Integrasi

Selama ini saya kurang begitu paham, mengapa anak anak dengan gangguan konsentrasi perlu mendapatkan terapi berbasis sensori integrasi. Ternyata saya temukan jawabannya. Sensori integrasi mengenal, mengubah, membedakan sensasi dari system sensori untuk menghasilkan suatu respon berupa “perilaku adaptif” . Perilaku adaptif ini diharapkan bisa digunakan sebagai bekal anak dalam bersosialisasi di masa depan. Supaya dia lebih mandiri dan siap untuk menghadapi dunia. mengenao sensori integrasi ini juga saya terapkan ketika mengajarkan Rey menulis huruf R.


Jika sensori integrasi ini dipraktekkan, maka bisa memberikan hasil optimal berupa kemampuan komunikasi yang baik, pengendalian emosi, kemampuan mengatur diri lebih baik, menaikkan kepercayaan diri bahkan bisa meningkatkan kemampian akademik dan kemampuan berpikir abstrak dan penalaran. 

Metode Sensori Integrasi

Metode ini bermanfaat untuk menstimulasi dan memanipulasi sensor bawah kulit yang akan mempengaruhi penangkapan serta penyerapan pengolahan informasi ke otak. Metode yang bisa dipakai antara lain:
  • Brush
  • Massage
  • Aktivitas motorik
  • Melakukan kegiatan tanpa aktivitas lain, suara, gambar gerak
  • Gosokan
  • Getaran
Untuk Aisha sendiri saya menggunakan metode metode ini juga untuk menstimulasi taktilnya. Menggunakan sikat untuk menyikat ringan kulit kulit pada telapak tangan, kaki, punggung dan beberapa bagian lengan maupun betis. Saya juga memberikan pijatan ringan, seperti saat mengganti baju Aisha, saya usahakan ada pijatan pijatan yang langsung mengenai kulitnya. Aktivitas motorik bisa distimulasi dengan gymball maupun beberapa alat bantu seperti backslab



Touch by Hand

Bu Octo mengajarkan kita untuk menyentuh anak-anak menggunakan tangan. Sentuhan ini bisa berupa sentuhan, dekapan, tepukan, gesekan. Jadi kalau sedang bersama anak, usahakan kita fokus untuk memberikan berbagai rangsangan untuk sensori mereka. Ketika ini saya praktekkan ke anak-anak, ternyata ada lho perbedaan yang saya rasakan. Mereka jadi lebih bisa diajak komunikasi, lebih bisa diatur dan perilaku juga lebih baik dan terkendali. Jadi yuk mulai gunakan bahasa sentuhan untuk melengkapi bahasa verbal kita ke anak-anak. 

Love, 

/Aya
Kartika Nugmalia




No comments