tips cantik untuk acara istimewa

Hai bundas...
Kemarin sudah posting tentang tips untuk daily make up, sekarang posting untuk special occasion yaa...

1. Bersihkan wajah pakai essentials 3 in 1 cleanser 



2. Pakai pelembab even out/ optimals white
3. Pakai Giordani Gold make up base supaya tampilan lebih cling cling dan hasilnya lebih glam...
4. pakai alas bedak urban shield/ whitening foundation (saya pakai yang natural ivory)
5. Pakai Giordani Soft air powder buat bedak taburnya, baurkan pakai kuas aja.




6. Pakai warna agak gelap untuk tampilan malam hari, sesuaikan dengan warna bajunya juga boleh. Saya pakai make that change make up pallete.."gratisan", ulasannya bisa dilihat disini
7.pakai eye liner putih di ujung mata dan bawah mata.
8. Pakai eyeliner cair atau pakai brow definer untuk eyeliner bagian kelopak mata supaya matanya "pop"
9. 2FX Mascara (my favorite)


10. rapihkan alis, sikat lalu beri brow shadow pake eyeshadow warna coklat
11. blush on with bronzing pearls
12. bedak padat Oriflame beauty light.
13. lipstick triple core love warna nude



14. pakai gloss booster pink untuk menbuat bibir terlihat segar

15. saya suka pakai tendercare choccolate juga buat perawatan bibir
16. selain itu lash booster juga andalan saya untuk perawatan bulu mata biar makin panjang
17. Alhamdulillah done :)
 
pakai hijab yang sedikit ada glitter atau pakai pin yang bling bling...


ready to party :)

Shoji's First Haircut




Shoji digundulin pertama kali adalah saat 35 hari setelah lahir.(orang Jawa bilang "selapanan"). Ayah Shoji termasuk tega berani untuk mencukur kepala Shoji, meski bagian ubun ubunnya masih terlihat berdenyut. FYI saya aja ngeri liat blio menggoreskan pisau cukur di kepala Shoji...hiyyy untungnya Shoji lagi bobo, jadi dia nggak ngeliat betapa seremnya bentuk pisau cukur ituh...

Kalau dalam Islam, mencukur rambut setelah bayi lahir, kemudian rambutnya ditimbang dan ditukar dengan emas seberat rambut tersebut lalu disedekahkan. Shoji lahir dengan rambut yang tidak terlalu lebat hihihi jadi timbangannya ringan Tidak ada ritual tertentu, hanya diawali doa lalu rambut Shoji dicukur.

Jika yang pertama kali mencukur adalah ayah, cukur kedua Shoji sudah sekitar 11 bulan. Saat Shoji tidur, saya curi-curi mencukur rambutnya. Hari pertama sebelah kanan, karena Shoji tidur hadap ke kiri. Hari kedua sebelah kiri karena Shoji bobo hadap kanan, dan hari ketiga baru cukur bagian depan/ poni. Dan taaaraaa....baru kelar 3 hari deh bisa dicukur semua. Belang belang dikit sih, pitak pitak gituuu...gapapa laahh..gak kemana mana inih hihihihi.

Yang ketiga adalah kemarin banget. Beberapa hari lalu untu menyambut Idul Fitri, Ayah Shoji bilang "Ketika Lebaran semua sebaiknya tampil rapi dan bersih." Kalau di Padang, rumah rumah juga sempat di cat (di Jawa juga kok, Uda), beres-beres, kemakam untuk membersihkan makam dari rumput dan ilalang juga. Makanya Shoji yang juga turunan minang ikut budaya potong rambutnya.

Awalnya Shoji masih tampak tenang dipangkuan Ayahnya. Tapi saat diminta untuk memakai tutup badan, Shoji enggak mau. Tak berapa lama saat tukang cukur maduranya menyalakan mesin, Shoji mulai tampak kurang nyaman. Ia mulai gelisah dan akhirnya....

Huwaaaa....pecahlah tangis ksatria murah senyumku. Duuh..sempat gak tega juga melihat wajahnya menangis hingga merah padam dan Uda sampai berdiri sambil menggendong Shoji untuk menenangkannya sambil masih terus dicukur.

Alhasil, sang tukang cukur harus sedikit "main paksa" Tapi hasilnya memuaskan kok, Shoji jadi  rapi, begitu juga Ayah. Kami siap menyambut Lebaraaaannn....

Selamat Hari Raya Idul Fitri :)

mytipscantik


Hai bundas...
Lama nggak nongol dengan postingan tentang kecantikan hihihi
makanya di postingan ini saya mau share sedikit tentang tips dandan sehari hari saya.
kulit saya cenderung kering dan sangat sensitif dengan yang namanya matahari, berada di bawah natahari lebih dr 10 menit aja kadang dengan suksesnya membuat saya seperti ular yang ganti sisik. kulit saya langsung mengelupas di hari berikutnya. Makanya saya musti selektif banget pilih perawatan kulit dan make up yang cukup bisa bersahabat dengan kulit saya. 

Kalau ada yang mau ngintip, berikut saya bocorin daily make up saya yaa...ini kalau mau pergi ke luar tapi acaranya nggak terlalu "wah", seperti jalan-jalan, belanja, ajak Shoji mengunjungi tempat tempat baru. cekidot
1. bersihkan wajah pakai essential 3 in 1 cleanser. pastikan mengangkat susu pembersihnya ke arah atas supaya kulit nggak gampang turun yaa...



2. pakai pelembab even out daycream atau optimals white yg pakai SPF 20, sekalian buat tabir surya biar kulit enggak rusak. tips untuk yg alergi dengan produk yg mencerahkan kulit atau mengandung liquorice, sebaiknya hindari penggunaan produk2 yg tujuannya memutihkan ya...bukannya tambah putih dan cerah, malah jadi jerawatan dan kusam kalo nggak cocok.
3. kalau untuk yg ringan, pakai very me peach me perfect (light). ini formulanya ringan banget, trus hasilnya nempelnya bagus. Saya suka karena tone warnanya alami, jadi enggak kaya pake topeng. untuk yang light warnanya pas banget di kulit saya. kalau yang kulitnya lebih gelap bisa pilih yang dark biar gak terlalu kontras dan kaya pake topeng.
4. untuk eye shadow, saya pakai Oriflame Beauty duo eye shadow warna ungu-pink (karena saya suka ungu dan warnanya soft banget)
5. selanjutnya pakai eyeliner very me double trouble yg warna putih, biar mata saya lebih lebar :)




6. pakai 2 FX mascara buat bulu mata lebih panjang dan tebal, jangan lupa sebelumnya dijepit dulu pake penjepit bulu mata.
7. pake Giordani Bronzing pearls yang natural radiance untuk blush on dan sekaligus highlighter (warnanya soft banget dan ada gliternya sedikit) bikin tanda C di applecheeck kita. caranya tinggal senyum lalu buat huruf C dari pangkal mata, ke pipi yang menonjol, lalu balik lagi ke pangkal mata. Ini akan bikin wajah terlihat lebih segar.
8. kasih bedak padat oriflame beauty yang light di pipi dan bagian hidung biar gak berminyak, jangan lupa, dagu dan dahi juga yaa...baurkan dengan ditepuk tepuk aja, gak perlu dioles buar hasilnya lebih soft dan natural.

9. lipstick studio artist warna nude. 

Naah..abis itu kenakan hijab yang simple.
done...siap beraktivitas :)
Salam cantik :)

Bukittinggi Trip



Hai hai...setelah kemarin mereview tentang upacara pernikahan adat minang di sini, sekarang karena upacaranya sudah selesai, kami ber 7 (saya, Uda, Shoji, Irma, Ardian, Ade, dan Asep) melepas penat ke Bukittinggi...

Ini adalah perjalanan yang cukup menyenangkan sebenarnya, tapi mengingat kondisi badan saya yang sedang tidak fit, karena haid hari pertama setelah 15 bulan tidak haid...heeeedeeewhhh...rasanya luarbiasa lemeeess...

Perjalanan kami diawali dengan memacu mobil menuju ke arah Danau Singkarak. Perjalanan cukup berliku membuat saya sedikit mual (biasanya enggak lhooo) dan saya sempat muntah (maap) saat sampai di danau Singkarak. 

Tapi...begitu turun dari mobil, langsung segar lagi rasanya. menemani penganten baru (Irma dan Ardian), liburan kami ini sekaligus honeymoon kali yaaa buat mereka, maklum, masing masing adalah orang orang sibuk hihihi. Saya dan Uda serta Shoji menikmati sekali pemandangan di Danau Singkarak ini. Buatbackground foto baguuus banget hehehe, agak berkabut gimanaaaa gitu..

Perjalanan kami dilanjut SMS (bukan Sm*sh makan So Nice lhooo) tapi mengunjungi warung Sate Mak Syukur di pasar yang katanya mak nyusss itu. Saya yang termasuk penikmat sate padang cukup lahap menyantap hidangan yang disediakan yakni SATE *gubraaaggghhh ya iyalaaahhh...masak disediain pizza?

Shoji tidak saya (bolehin) sempat mencicip bumbu sate yang cukup spicy dan agak sedikit pedas. ia hanya minum air putih dan makan (lagi lagi) puree pepaya bekal dari rumah (kan masih 4 days rule...)



Selepas makan, kami lanjut ke air terjun. Sayaaang sungguh disayang belum berjodoh, karena saat tiba di lembah anai, hujan turun begitu derasnya, jadi kami segera putar balik untuk menuju ke Goa jepang. 

di Goa jepang, perut saya sungguh tak bisa diajak kompromi. berkali kali ke kamar mandi untuk ganti pembalut karena begitu derasnya darah mengucur (wiii sereeemm) dan saya benar benar seperti kehabisan tenaga, jadi kami hanya duduk duduk di atas sambil melihat panorama indahnya Ngarai Sianok.

Dari Goa Jepang, lanjut tujuan untuk melihat Jam Gadang. karena lalu lintas cukup padat, dan kami kesulitan mencari tempat berhenti, kami cuma berfoto dari dalam mobil saja. tapi sudah cukup mengobati rasa penasaran untuk melihat icon Bukittinggi yang termasyur ituuuh...

Perjalanan pulang, kami sempatkan untuk mampir ke Sanjai Nitta. Jika biasanya saya hanya menerima kiriman keripik balado Christine Hakim, kali ini saya bisa melihat proses pembuatannya. Aduuuh seru banget, pengen langsung mencomot keripik itu banyak banyak dan masukin ke mulut (kriuk kriuk kriuk) keripiknya yang empung dan bumbu pedas manisnya yang pas membuat air liur harus buru buru ditelan sebelum menetes. *waaakkssss...

Perut keroncongan membuat kami mampir ke salah satu rumah makan padang langganan Alm Apa (ayah Uda), namanya aduuhhh apa yah? tanya Uda dulu deehh , saya yang sedang kurang nyaman makan pedas, memilih bubur ketan hitam hangat saja. plus minum teh hangat untuk mengembalikan tenaga. Sementara Uda dan adik2 menikmati makan lengkap rendang dan kawan kawannya.

Saat perjalanan pulang kami menyempatkan Sholat Magrib dan Isya berjamaah dulu...supaya perjalanan lancar...

Pengalaman liburan bersama keluarga sangaaat menyenangkan, sayang Ama dan Ibu (Ibu dari Ama) tidak bisa ikut karena masih ada beberapa keperluan pasca pernikahan Irma.
Tibalah waktunya kami harus kembali ke Jogja, namun sebelumnya, kami sempatkan menengok sahabat kami yang baru saja melahirkan. Uda Boby dan istrinya Suci sedang berbahagia dikaruniai bayi laki laki mungil yang lucu dan diberi nama Kimi. Kami sempatkan berfoto bersama si kecil Kimi juga :)


Saat sedang bertamu di rumah Uda Boby, tiba tiba ayah ditelpon dari rumah yang mengabarkan bahwa travel yang akan membawa kami ke Padang sudah siap menjemput gyaaaa....segera kami pamit dan ngebut *melaju kencang untuk pulang. Saat kami tiba di rumah, Asep sudah memasukkan barang barang kami dan Shoji segera dibangunkan. Pamit pada keluarga di Padang dengan cukup buru buru, jadi nggak sempet ada adegan meweknya hihihi

Di Padang kami menginap di rumah Etek Eti. Adik Ama. Mengingat flight kami pagi sekali dan Solok terlalu jauh, jadi kami menginap di Padang. Loly (anak tek Eti) suka sekali dengan Shoji yang genduuut dan lucu hihihi...jadi selama disana Shoji diajak main deh sama aunty Loly. Bahkan aunty Loly yang katanya agak sulit bangun pagi, merelakan diri bangun subuh subuh untuk mengantar kami ke bandara. 


Perjalanan pulang yang cukup menyenangkan. Selama pulang Shoji asyik menonton film kartun, jadi banyak tenangnya. Pelayanan selama penerbangan juga memusakan sekali lhoo... Sampai sekarang bebek bebekan yang bunyi toet toet, gift dari Garuda masih disimpan sama Shoji hihihi... 




Kangen pulang kampung lagi....Semoga tahun depan diberi kesempatan untuk bisa mudik ke Solok lagi :)

Mudik Nyoookkkk... :)

Jogja-Padang-Solok PP


Hai Bundas....
Nggak kerasa udah hari ke 16 puasa ya...Gmana hari ini puasanya? Alhamdulillah saya sampe hari in gak ada yang bolong *bangga tingkat dewa. Pasti udah mulai siap siap untuk mudik ya? Saya tahun ini mudiknya deket, cuma sekitar 5 kilo aja dari rumah. Kalau tahun lalu kita mudiknya sampe harus naik pesawat hihihi

Sekedar Share aja mudik tahun lalu yaa...Seneng banget karena mudik tahun lalu kami mengunjungi nenek Shoji di Solok, Sumatra Barat. Lumayan looh persiapannya, karena Shoji baru 6 bulan dan  baru mulai MPASI.

mengingat disana banyak sekali acara meliputi: 
- Lebaran
-Akad Nikah Irma (adiknya ayahnya Shoji)
-Baralek kampuang
-Aqiqah Shoji
-Mananti Bako
-Maanta Bubue
-Baralek Gadang

jadi kami bener bener musti prepare banyak hal. Ini list barang yang kami bawa saat mudik ke Padang tahun lalu (ternyata masih ada *saya orang yang cukup well-prepared ternyata hehhehe

Berikut barang bawaan kami
Shoji:
-kain gendong praktis + babywrap
- baju baju tidur +celana + clodi
- baju koko dan baju pantas pakai untuk launching (hihihi...maklum cucu pertama yang baru pertama kali pulang kampung)
- kaos kaki, sepatu, jacket (mengingat di Solok hawanya dingiiin)
- botol tommee tippee & mankok ASI kecil
- perkap MPASI
- mainan playgym, bebek, mr. bunny
- perlak kecil
- totseat
-bath set

Bunda: 
- Baju untuk di rumah plus undies
- baju pergi, baju acara
- sandal (flat dan high heels)
- alat make up
- handuk + perkap mandi
- mukena dan sajadah
- kaos kaki, syal
- CD Shoji

Ayah:
- Baju koko 2
- Baju batik
- Celana (kain dan jeans)
- kemeja, kaos, celana pendek
- Perlengkapan shaving
- hard disc external

Umum: 
- Kamera + charger
- Charger HP ayah, bunda, smartphone
Jadi...perjalanan kami dimulai dari Klaten, menuju Jogja menggunakan kereta Api Prameks dan ayah Shoji menggunakan motor sambil membawa bejibun barang bawaan hihiihi... menyeramkan *sayang sekali nggak ada fotonya untuk yang ini.
Sekitar 2 hari kami stay di rumah Uti dan kakung Shoji lalu dilanjut menuju bandara Adisutjipto.

di Bandara
Perjalanan Jogja-Padang pake pesawat tuh kira kira abis 2,5 jam, karena pake transit dulu di Jakarta. Jadi rutenya Jogja-Jakarta, Jakarta-Padang. Huwaaahhh...tantangan tersendiri tuh membuat Shoji tenang selama take off dan landing, karena suara kan bising banget, jadi musti pinter pinter ngerayu dia, mengeluarkan segala cara untuk membuat Shoji tetep nyaman. Salah satunya adalah teether. Karena Shoji terlalu sopan dan tidak suka nenen di depan umum, yg saya bawa masuk ke pesawat adalah Botol isi ASIP, puree pepaya, air putih dalam sippy cup, mainan pencet Shoji dan teether. Awalnya saya mau bawa earmuff, tapi saya pikir lebih efektif Shoji membuka mulutnya untuk mengunyah teether atau menangis sekalian saat take off dan landing.

Dilanjut perjalanan dari Padang ke Solok dengan menggunakan mobil. Whuaaa...pas puasa lagi yaa... jalanan cukup macet saat itu, jadi kami baru tiba di Solok pas saat Maghrib, padahal berangkat dr Jogja sekitar jam 9.00 hedeehhh pantat ampe panas deeehhh. Tap semua terbayar saat melihat wajah wajah yang menanti kami di rumah...

Alhamdulillah puasa saya lancar sampai buka selama perjalanan. menikmati bulan ramadhan di Ranah Minang memang istimewa :) senang sekali rasanya berkumpul dengan keluarga di Solok karena bertemu dengan mereka juga jaraaang :(. Tapi akhirnya merayakan lebaran di Padang jadi sesuatu yang sangat istimewa buat saya, Ayah Shoji dan Shoji tentunya. Ini juga kali pertama Shoji bertemu dengan keluarga di Solok.

Gak beda dengan di Jogja, di Solok juga kita Sholat Idul Fitri di Lapangan besar, rameee...sekali hihihi, Selama Sholat, Shoji sama aunty Irma, kebetulan sedang tidak sholat dan Shoji tertidur dengan pulasnya di gendongan aunty Irma.

Sambil menunggu ayah, Bunda sempetin berfoto dengan Shoji yang pake baju koko hihihi...ganteng bangeeet deh anak bunda pake putih putihh...
Oh ya, di Solok gak ada tradisi sungkeman seperti yang biasa saya lakukan di Jogja. Tapi bersilaturahmi dengan datang ke rumah tetangga dan saudara yang lebih tua itu pasti. Hebatnya lagi, tradisi silaturahmi di Solok ini setiap ada tamu yang berkunjung, yang empunya rumah berkewajban menemani makan. Iya lho bumdas...saya sampai kekenyangan, begitu kata Uda cara orang minang menghormati tamu. Begitu juga saat bertamu. Kita harus menghormati tuan rumah dengan "makan". Hidangan yang disediakan...hummm...jangan tanya. Semua favorit saya. Meski saya orang Jogja asli, tapi kayanya lidah saya lidah orang minang hihihi pertanda jodoh mungkin.



Hal baru lagi buat saya adalah melihat proses membuat lemang. Iyaaaa... nasi lemang yang biasa saya ihat di serial upin ipin hihihi...ternyata prosesnya cukup panjang lhoo.. mulai dengan menyiapkan areal lahan untuk panggang lemang, membersihkan tabung bambu, menyiapkan daun pisang untuk bungkusnya, beras ketan juga....asiikkk sekali :)

Pagi pagi lemang dipanggang
Naahh... setelah memanggang lemang, para tetangga yang ikut membantu memanggang lemang melanjutkan memasak banyaaak sekali makanan. Tape, telur bersambal, dan hidangan yang akan digunakan untuk acara akad nikah aunty Irma nantinya. Mereka bekerjasama memasak hingga malam hari hihihi, kata Uda namanya malam bainai, meski gak ada inainya hehehe...

Kalau di Jogja mungkin seperti malem midodareni kali yaa... Jadi saat malam bainai ini semua tetangga berkumpul dan memasuki kamar pengantin lalu memberi komentar (ini kata Uda lhooo) Hidangan untuk para tetangga dijajar seperti makan perhelatan besar dengan cara lesehan.

Sebelum paginya dipakai untuk acara "Mananti Bako" atau acara setelah akad menunggu datangnya keluarga dari pihak Ayah pengantin perempuan, kami sempat membajak pelaminan. hihihi... maklum saja, saya sudah dari jaman masih sekolah dasar memimpikan bisa duduk di pelaminan minang, pertanda jodoh lagi...

Akhirnyaaaahh..inilah saat paling sakral yang ditunggu tunggu dua keluarga besar. Akad nikah selalu menjadi momen paling mengharukan buat saya. Tidak hanya saat pernikahan saya sendiri, tapi juga saat pernikahan sahabat sahabat dekat yang saya hadiri, hampir bisa dipastikan banjir air mata hihihi.. saya orangnya memang gampang mewek tersentuh oleh hal hal melankolis romantis yang bikin nangis nangis *tepokjidat.
Karena ayah mertua saya sudah meninggal, maka Uda didaulat untuk menjadi wali nikah aunty Irma, adiknya, dan tiba tiba pikiran saya melayang ke masa dimana Uda menjadi wali nikah anak perempuan saya kelak *aiishhh...khayalan tingkat tinggi wkwkkwkw

Setelah selesai akad, tiba saatnya upacara mananti bako seperti yang saya sebut tadi. Jadi Marapulai jo anak daro (penganten minang) dipajang di pelaminan sambil diberi petuah petuah, sementara itu, keluarga dari pihak ayah mempelai wanita datang membawa kado. Merak biasanya dijamu dengan hidangan nasi lemang, tapai manih, dan minum sirup. Hebatnya, mereka membawa bokor yang ditaruh diatas kepala looh, mereka juga mengenakan tikuluek (kerudung khas minang) yang berminat membeli tikuluek bisa menghubungi saya yaaa hehehe...*iklaaaannn :)

Naahhh...ini adalah foto adik saya Irma (pakai baju merah), dan saya yang lagi didandani (pakai baju hijau). Karena kemarin belum ada ngunduh mantu di Jogja, nikahan kami adat Jawa by the way... So, sekalian ngunduh mantu bareng dengan baralek kampuang adik saya *nebeng ya Irmaaa....irma kan baiiikkk, ciihh merayuuu merayuuu tapi semoga orang orang gak curiga yah, pengantennya udah bawa anak hihihii....langsung ambil dokumen, tunjukin surat nikah.


Foto saya, Uda dan Shoji dalam pakaian adat minang hehehe...gimana? saya pantes nggak jadi penganten minang?


Upacara berikutnya adalah maanta bubue 8ganti kostum lageee hihihi, pas upacara ini, keluarga mempelai perempuan membawa kue cake, lemang, dodol padang (ada sih namanya tapi saya lupa *plakkk) dan banyaaak sekali hidangan lain, dibawa dalam iring iringan diletakkan diatas kepala. sesampai di rumah marapulai, biasanya ada berbalas pantun sebelum rombongan masuk ke dalam rumah untuk dijamu.


Baralek Gadang adalah upacara perhelatan atau resepsi perikahan besar yang diselenggarakan oleh mempelai untuk relasi yang lebih luas. Kami datang sebagai tamu saja, meski keluarga penganten, tapi tidak ada "seragam" khusus seperti seraga panitia kalau pernikahan adat Jawa. Saat baralek Gadang ini juga disuguhkan tari tarian adat menyambut tamu dan hidangan secara modern. Meskipun kesannya standing party, namun tempat duduk yg disediakan banyaaak sekali, jadi semua tamu undangan bisa makan sambil duduk dan menggunakan meja. 

Oke...untuk liputan resepsi pernikahan Irma sampai segini dulu dehhh...postingan berikutnya tentang liburan kami ke Bukittinggi...Ditunggu yaaa... seru banget hihihi...

Love
/Aya