Kaos Afra Kids, kaosnya anak muslim



Hai bundas

Posting kali ini saya pengen review soal kaos yang lagi ngeheitz banget. Iyaa... kaos anak muslim Afra Kids. Sebenernya ini adalah kaos kiriman aunty Shoji Rey Aisha, dikirim barengan sama bouncer punya kakak Rashid yang sudah gak terpakai karena kakak Rashid udah gede.

Sering banget brand ini bersliweran di timeline FB saya, tapi belum bernyali juga untuk beli online. Biasa emak emak, takut kecewa kalau ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan.


Naaah... akhirnya dapet kesempatan dikirimin samplenya sama Aunty Shoji yang juga distributor kaos Afra kids ini, jadi bisa sedikit cerita disini.

Pertama kali ngeliat penampakan aslinya, waah... dikemasnya rapih. Satu kaos dimasukkan dalam plastik ziplock. Size dan jenis kaosnya tertera pada label. Ada juga peringatan bahwa kaos akan mengekrut setelah dicuci, jadi pastikan ukurannya pilih yang lebih besar dari ukuran badan anak yaaa...

Lalu pandangan saya tertuju pada tulisannya. Bagus bagus gambar dan tulisannya, cetakan gambar dan tulisannyapun kualitas tinggi. Bahannya halus.

Lalu pada kertas yang dipakai sebagai alas kaosnya, ada semacam artikel yang menjelaskan tentang tulisan pada kaosnya sebagai sumber informasi tambahan untuk ayah dan bunda.



Saya cobakan pada shoji untuk dipakai jalan jalan bersama ayah dan teman teman teman ayah, dari pagi sampai sore. Meski pakai lengan panjang, tapi Shoji nggak kegerahan lhoooo...



Semoga tulisan ini bisa menjadi referensi untuk bunda bunda yang mau memilihkan pakaian untuk putra putrinya yaaa...

Silakan kalau ada yang berminat bisa hubungi aunty Shoji di 081374006426 yaaaa

Salam
/Aya

Anakku bukan anakku (Deassy M Destiani)



Hai bundas
Gak ada kata terlambat yaaa... meskipun saya berharapnya punya buku ini sejak hamil anak pertama, tapi ternyata setelah lahiran anak ke 3 pun buku ini bermanfaat banget.

Saya ucapkan terimakasih pada mba Deassy, kado yang indah untuk ibu ibu hamil dan setelah melahirkan, juga kado untuk para bidan dan nakes yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan.

Sedikit review tentang buku ini, terdiri dari 6 bab dengan pembahasan yang sangat mengena. Membaca buku ini, membuat saya pribadi flashback ke masa masa kehamilan Shoji dan Rey dulu. Hamil ketoga todak berarti semua berjalan mulus mulus saja bukan?


Untuk saya, kelahiran Aisha yang BBLR dan dengan infeksi bakteri yang membuat dia harus berada di rumahsakit selama 14 hari bukan perkara mudah bagi psikologi seorang ibu yang baru saja melahirkan. Belum juga kondisi fisik pulih seperti semula, beban psikologis pun menjadi teramat berat.

Di buku ini diceritakan mengenai kisah ibu ibu dalam menghadapi anak anak dan hal hal yang dapat mempengaruhi psikisnya. Di bab 1 lebih banyak berbicara mengenai peran suami dan pengaruhnya terhadap potensi depresi seorang ibu. Ternyata perhatian suami sekecil apapun sangat besar dampaknya terhadap kondisi ibu hamil atau ibu melahirkan.
Yang bisa saya petik adalah bahwa ayah adalah pemberi support terbesar sekaligus pemicu depresi terbesar bagi ibu ibu hamil dan menyusui, sehingga peran ayah harus sebaik mungkin dalam menghadapi ibu hamil atau ibu melahirkan.



Bab kedua, ketiga dan keempat lebih pada bagaimana seorang ibu harus bisa mengelola emosinya. Sementara bab kelima da keenam adalah solusi solusi untuk menghadapinya.

Overall buku ini padat berisi, dilengkapi dengan studi kasus dan pendekatan solusi masing masing kasus. Bisa membuat saya introspeksi diri juga jadi pembelajaran bagaimana mengkomunikasikan kebutuhan kita sebagai ibu kepada orang orang di sekitar kita dengan baik.

Mengutip kata teh Indari Mastuti, anak yang bahagia dibesarkan oleh ibu yang bahagia. Jadi semua ibu harus bisa menjadi ibu bahagia untuk keluarganya. Buku ini cocok banget untuk kado pernikahan juga lhooo.. supaya calon ibu sudah siap menghadapi proses kehamilan dan persalinan dengan lebih bahagia

Salam
/Aya