Pengalaman VBAC di RSU Griya Mahardika

Hai bunda, setelah sekian lama vakum menulis, akhirnya sempat menulis lagi. Kali ini saya mau cerita soal persalinan saya yang VBAC (vaginal birth after caesarean) nih...
Buat yang di Jogja, bisa langsung meluncur ke TKP hehehe...

Penampakan Griya Mahardika
 Kemaren saya sudah sedikit menyinggung soal kehamilan ketiga saya (hihihi, tiga tahun menikah, tiga tahun pula hamil wkwkwkw *saya subur yaaa???)

Hamil pertama, setelah menikah (ya iyalaahh) mencoba testpack di 13 Desember 2009 (pas ultah Uda) dan hasilnya positif, namun ternyata Allah lebih sayang sama Yusuf Muhammad Shalda, jadi diambil lagi dari kami. Ceritanya bisa dibaca DISINI

Tiga bulan saya abstinence, karena harus mengosngkan rahim setelah kuret di 12 Februari 2010. Alhamdulillah bulan Mei 2010 saya sudah terlambat haid, ini berrarti kehamilan saya kedua di tahun kedua pernikahan hehehe...

Selanjutya setelah merayakan ultah Shoji yang pertama di 22 Februari 2012, saya dapat haid. Ini haid saya yang terakhir hingga hari ini karena saya dinyatakan hamil lagi.

Kehamilan ketiga saya ini bener bener ”smooth”, maksud saya, jika saat hamil Yusuf atau Shoji dulu, saya memang sering kena gangguan kesehatan. Ada ada saja pokoknya. Mulai dari sakit gigi, diare, alergi serbuk bunga, alergi serangga, flu, batuk, macem macem deh. Saat hamil Shoji dulu saya juga sempat disuruh bedrest sama dokter karena sempat flek.Tapi Sbhanallah, kehamilan Rey ini saya nyaris tanpa keluhan. Saat belum tau kalau hamil, saya bahkan pulang balik Klaten Jogja sambil gendong Shoji saat periksa USG 4D ke dr Ivanna (bisa dibaca DISNI). Rey juga saya ajak begadang kalau malam lantaran baru bisa ngerjain bisnis kalau malam hari. Selama hamil, presentasi, sharing bisnis, OOM, beauty demo  di Magelang (baca DISINI) , ikut lamaran mas ke Boyolali dilanjut piknik ke Ketep Pas, bahkan hingga 3minggu sebelum HPL masih menghadiri pernikahan sahabat di Boyolali (baca DISINI) dan dilanjut periksa kehamilan ke Bidan Kita dan diskusi serius soal keinginan saya untuk VBAC sama tante YesieAprilia (baca DISINI). Alhamdulillah, Rey nggak pernah ngeluh atau ngambek.

Selama kehamilan, saya juga ngurusin Shoji sendiri tanpa ART. Hingga usia 7 bulan pun masih gendong Shoji (meski Cuma sebentar sebentar), pokoknya full aktivitas deh. Tapi semua berbuah manis. 

Tidak seperti jaman hamil pertama dan kedua dulu, saya masih punya banyak waktu. Kehamilan Rey kali ini saya berusaha meluangkan waktu yang hampir seluruhnya telah tersita dengan aktivitas mengurus Shoji, mengerjakan pekerjaan rumah, mengurusi bisnis dengan mendengarkan CD hypnobirthing. Meski tidak tiap malam, namun mencuri curi waktu. Begitu juga dengan mendengarkan Uda mengaji. Saya juga mengikuti kelas senam hamil dan yoga hanya sesekali saja.

HPL Rey adalah 3 Desember 2012. Karena pengalaman Shoji maju 2 minggu dari HPL, maka segala sesuatu sudah disiapkan jauh jauh hari, termasuk semua perlengkapan yang harus dibawa ke rumah sakit, bisa dilihat DISINI. Namun hingga hari H, dedek Rey tetep kalem kalem aja. Banyak sms yang menanyakan apakah dedek Rey sudah keluar atau belum. Di saat yang bersamaan pula, Uda sedang sibuk sibuknya karena dikejar deadline LPJ akhir tahun. Pikir kami, mungkin Rey sengaja menunggu kami punya waktu luang untuk benar benar fokus menyambut kehadirannya. Sempat terpikir, apakah Rey ingin ulang tahunnya sama dengan eyang kakung di 12-12-12 atau ayah di 13-12-12.

Jumat malam, 7 Desember 2012 Uda mengajak saya pacaran *maksudnya jalan jalan tanpa Shoji. Akhirnya Shoji dititip dulu di tempat kakung utinya. Kami masih mencari tempat jalan jalan, akhirnya terbesit untuk jalan jalan ke AMPLAZ sekalian membeli perlengkapan yang kurang untuk menyambut baby Rey.

Sabtu pagi, 01:00 gelombang cinta dek Rey mulai terasa, tapi masih timbul tenggelam gitu. Ayah tetap berangkat kerja karena ada tugas yang tidak bisa ditinggal, jadi kakung dan uti saya ”paksa” main ke rumah. Sekitar jam 11 pagi, gelombangnya makin intens. Uda belum juga pulang dari kantor. Saya tetap menunggu Uda pulang dan bersikeras nggak mau panggil ambulance sampe Uda datang. Akhrnya sekitar jam 14:00 diiringi hujan gerimis, Uda datang dan 30 menit kemudian kami panggil Ambulance. Setelah meminta doa dan restu dari bapak dan Ibu serta menitipkan Shoji pada mereka, kami meluncur ke rumah sakit.

Jam 15:00 Ambulance sampai di RSU  Griya Mahardika. Saya segera dibawa ke VK untuk di cek sudah sampai bukaan berapa. Heran juga karena tidak ada tanda tanda rembesan air ketuban ataupun lendir darah. Setelah USG hasilnya debay beratnya sekitar 2,8 kg (saya bersyukur debay tidak terlalu besar) Setelah di cek USG, letak plasenta di atas, djj bayi 150xmenit, HB saya 13gr/dl (Alhamdulillah normal, padahal sebelumnya hanya 8,7gr/dl) dan denyut jantung 120/80 (padahal biasanya 100/70 bahkan hingga 90/60). Setelah hasil observasi, saya yang punya riwayat SC dan baru berselang 22 bulan dari SC pertama diperbolehkan mencoba untuk bersalin secara normal) dan hasil VT ternyata baru bukaan 1. Hah? Bukaan 1? Wwkwkw...padahal rasanya udah lumayan tuh...Saya jadi teringat lagi jarak bukaan 1 dengan bukaan 9 jaman Shoji dulu 36 jam dan kepala Shoji tak juga turun. Membayangkan menjalani proses pembukaan yang begitu lama membuat saya merinding, tapi saya memang sudah membulatkan tekad, untuk yang kali ini saya ingin sekali merasakan bersalin secara normal. Pertimbangan saya satu satunya adalah ”Kalau SC lagi saya akan membutuhkan waktu yang lama untuk pulih, sementara Shoji sangat membutuhkan saya karena Uti hanya bisa menunggui saya sampai 1 minggu saja. Bismillah...Bismillah...Kebayang banget repotnya apalagi kalau ditinggal ayahnya kerja. Tapi nggak akan saya bayangkan ahhh...dihadapi sajah. 

Saya akhirnya balik ke kamar dan dipersilakan jalan jalan kalau masih kuat. Sebelum jalan jalan masih sempet Sholat Ashar dulu untuk menenangkan hati. Dapat sms juga dari Ama Uda Ryan untuk melafalkan dzikir “HasbunalLâh Wani’mal-Wakîl”, Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. (QS. 3:173)

“Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah Pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong [Ni'mal-Mawla Wani'man-Nashîr]“. (QS. 8:40)

Tiap kali gelombang cinta itu datang, Uda selalu membimbing untuk melafazkan dzikir.

Jam 19:00 Bidan melakukan VT lagi dan ternyata sudah bukaan 6, saya langsung dibawa ke ruang VK untuk persiapan persalinan. Jam 21:00 VT berikutnya, sudah bukaan 8 dan kepala debay sudah turun. Alhamdulillah, Rey benar benar tangguh mencari jalan keluar. Sambil menggenggam tangan saya, Uda tak henti berdzikir dan disela sela gelombang cinta dedek, dia menawari saya makan dan minum untuk menambah tenaga saya. Saya tidak berhenti memegang tangan Uda dan menatap matanya. Rasanya tenang sekali….dan dalam gelombang gelombang cinta itu, saya tak henti tersenyum. Karena saya tahu bahwa sebentar lagi saya akan bertemu dengan buah cinta kami untuk yang pertama kali. Kata tante Yesie Aprilia, selama kita rileks dan tersenyum, maka jalan lahir pun akan rileks dan tersenyum juga. Sekitar pukul 22:50 VT dokter Wita sudah bukaan 10, daaan…saya sudah boleh mengejan. Tapi pas udah bukaan 10 kok malah hasrat pengen “pup” nya ilang yah? Saya malah nggak ngerasa apa apa hehehe…Tapi Alhamdulilllah setelah 4 kali mengejan dengan bisikan cinta dari Uda yang duduk di belakang saya dan memeluk dari belakang, meluncurlah debay masih di dalam selubung ketubannya.

Kami sebagai orang tua yang punya idealisme sendiri, punya banyak banget permintaan yang Alhamdulillah difasilitasi oleh RSU Griya Mahardika. IMD sudah pasti ya, begitu dek Rey ditaruh di dada saya (masih berlumuran darah dan lendir) rasanya semua sakit langsung lenyap. Bahkan saat dijahit pun saya nggak ngerasa. Kami juga minta delay cord, karena Rey tali pusatnya cukup panjang. Sudah itu, kami juga minta rooming in dengan Rey, jadi Rey hanya dibersihkan sekenanya lalu diberi baju dan bedong, habis itu kami bawa ke kamar dan bobo di samping saya :) (Shoji dulu juga cuma dibersihkan 2 jam lalu stay di kamar bareng bunda)


Malam minggu itu jadi kencan pertama saya dengan Rey yang tak terlupakan pokoknya. Saya nggak bisa tidur dan hanya melihat dia tertidur pulas disamping saya. Sisa sisa darah di rambutnya dan beberapa di bagian wajah. Dia tampak lelah setelah berjuang mencari jalan keluar ke dunia untuk bertemu kami, orangtuanya. Sungguh sebuah keajaiban, dan betapa saya merasa Allah sangat sayaaaang pada kami.
bahagia ber-adik
excited!
Minggu pagi saya sudah bisa mandi sendiri. Dan sorenya sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Beda banget sama jaman saya SC. Hari pertama waktu Shoji dulu saya masih belajar miring, hari kedua belajar duduk dan hari ketiga belajar jalan. Ini hari kedua saya sudah bisa jalan jalan ke lobby depan untuk mengantar Rey imunisasi dan hari ketiga udah seru seruan narsis di taman untuk foto foto hehehhe...

imunisasi
Shoji kecapekan jaga adik
tamannya bagus, buat ajang narsis :)
Kata orang, aktivitas kita selama hamil mempengaruhi keberhasilan persalinan. Iya banget sih menurut saya. Aktivitas selama hamil Rey, mengasuh Shoji sendirian di rumah, mengerjakan berbagai pekerjaan rumah. Bahkan hingga hamil 7 bulan dan perut saya membuncit begitu, masih pula menggendong gendong Shoji. Hihihi mau tanya resepnya? Nutrishake! hihihii. Selama hamil saya rutin konsumsi Nutrishake, sebelum lahiran juga, biar tenaganya optimal meski nggak bisa makan makanan padat. Saat penyembuhan selama di rumah sakit juga looh...Alhamdulillah karena protein tinggi pemulihannya lebih cepet jadinya :)


Untung Nutrishake gak ketinggalan dibawa :)
Bersyukur sekali rasanya bisa merasakan lahiran normal :) luar biasa dan ajaib sekali. Selama seminggu saya masih ditunggui ibu, namun di hari ke 8, saya sudah harus mengasuh Shoji dan mengurus Rey sendiri saat ayahnya bekerja. Untungnya Rey sangat tenang, ia hanya terbangun dan menangis saat BAB,BAK, atau ingin minum. Nggak ada ngajakin begadang dan bikin saya kehabisan energi di malam hari. Shoji juga sebagai kakak sangat kooperatif, saat saya akan mengurus Rey, menggantikan popok, atau menyusui, Shoji sudah bisa main sendiri atau menunggui saya menyusui sambil mengelus elus kepala Rey atau menciumnya. Tampaknya Shoji senang punya adik. Hanya saja, toilet training Shoji sedikit terganggu. Beberapa kali dia kelepasan pipis lantaran saya sedang menghandle Rey dan tidak bisa menemaninya ke kamar mandi (tiap anak bervariasi dalam menghadapi kehadiran anggota keluarga baru lho bunda, ada yang mendadak rewel, gak mau ditinggal, memusuhi adik dll)

yang nengokin...
Alhamulillah boleh pulang...

Lepas dari itu semua. kelahiran Rey membawa warna baru untuk hidup kami. Untuk yang pengen liat liat Rumah Sakitnya, bisa langsung klik http://www.rsu-griyamahardhika.com 

RSU. Griya Mahardhika Yogyakarta

Jl. Parangtritis Km. 4,5 Gg. Wijayakusuma No.212 Yogyakarta
No. Tlp: 0274 -445020
Fax : 0274-445023
Email : info@rsu-griyamahardhika.com
 

Salam Gentle Birth

/Aya




Menjamu Aunty Silvi

Jadi ceritanya kemarin Sepupu Uda datang dari Jakarta. Ada rapat kerja di Jogja. Naah..karena belum pernah ketemu sama tante cantik ini, sengaja kami menggunakan waktu luang beliau untuk diculik jalan jalan. Aunty Silvi ini kakaknya Aunty Loly yang dulu kita sempet nginep di rumahnya waktu mudik ke Padang. Setelah sempat kecewa karena jadwal tidak sesuai dengan rencana, akhirnya at the fixed date, Aunty Silvi beneran datang ke Jogja.

Tadinya bingung mau ketemuan dimana, tapi karena sore itu aunty Silvi dan teman teman main ke Pasar Beringharjo, kami mengajak ketemuan di Mall Malioboro saja yang dekat :) Beberapa hari hujan turun mengguyur Jogja, agak khawatir  juga sebenarnya karena kami ingin menikmati jalan jalan dengan andong (ini sih maunya aunty Silvi niih). Akhirnya ketemu juga dengan tante cantik inih....waaah seneng sekali rasanya :)


Mumpung di Mall Malioboro, kami sempatkan naik ke lantai atas untuk main dulu. Shoji yang car freak, langsung stay tune dan gak mau kemana mana setelah duduk di belakang setir. Shoji biasanya kalau sudah menyetir sama sekali tidak mau diganggu (padahal untuk menengok sekedar foto saja tidak mau, padahal biasanya narsis abissss...) Kami cuma sebentar sih disana, hanya untuk melepas lelah aunty Silvi aja yang jalan kaki dari Beringharjo ke Mall malioboro (lumayaaaaan ya aunty, pegel pegel deeehhh). Eeehh.. Shoji yang saat itu terlihat mengantuk, tidak mau dibujuk untuk pulang, padahal kami sudah bilang mau naik andong :) Shoji lengket digendongan ayah hingga kita menawar andong buat jalan jalan.

Ternyata meski sudah menggunakan bahasa Jawa alus, tetap saja yah, jatuhnya mahal juga. Keliling Jogja dan balik ke Malioboro lagi sekarang tarifnya 50.000 (apa saya yang kurang jago nawar ya?) tapi sudahlah, demi Shoji yang seka sekali dengan kuda dan itung itung nraktir aunty Silvi yang udah ngidam untuk naik andong Jogja :)

Di Wijilan saya dan aunty Silvi turun di resto Dapur sambal untuk memesan makanan dan sekaligus Sholat maghrib, sementara Shoji dan ayah melanjutkan untuk mengambil motor yang masih ketinggalan di Malioboro :) Shoji pasti menikmati sekali berjalan jalan dengan andong. Biasanya kalau naik mobil dan motor, Shoji lebih sering menghabiskan perjalanan dengan tidur, tapi di andong ini,tampaknya dia masih segar bugar saja :p


Setelah Sholat dan menanti pesanan datang, kami langsung makan. Shoji (lagi lagi) lebih antusias untuk minum sup buahnya daripada berfoto bersama. deuh Shojiiii.....

Selesai makan, aunty Silvitertarik buat jalan jalan ke toko toko batik di sekitar rumah. Jadilah kami jalan jalan malam mencari batik untuk oleh oleh :)

 

Setelah puas berjalan jalan dan terkadang dedek mengeluarkan ajian gelombang cintanya, kami kembali ke rumah uti untuk istirahat sejenak, sebelum akhirnya aunty Silvi mohon pamit untuk kembali ke hotel. 


Saat diajak berpose dengan aunty Silvi, Shoji mengeluarkan senyum manisnya :)
Kapan kapan main lagi ya aunty...kita jalan jalan naik delman lagi...

Love
/Aya

Shoji goes to post office

Liburan macam apa yang pernah bunda dan panda berikan untuk si kecil? Kalau saya sih mengajak Shoji untuk jalan jalan lumayan sering, tapi memang tidak diniatkan untuk "liburan" but eniwei itu tetap menjadi pengalaman istimewa buat seorang anak mengunjungi tempat baru. Kalau untuk liburan terjauh, Shoji pernah ke Padang dan Bukittinggi *baca disini. Sebenarnya tidak diniatkan, tapi sekalian pulang kampung dan menemani aunty Irma dan Uncle Ardian yang hunimun setelah menikah...

Naah, kalau di Jogja, sebenarnya banyak tempat yang menarik untuk dikunjungi. Salah satu tujuan kami sebenarnya ke Taman Pintar

Waktu itu dengan penuh percaya diri, saya dan Uda mengajak Shoji ke Taman pintar dan masuk ke gedung untuk main. bukan ke gedung oval, karena harus jalan dan naik tangga pulak, sementara di luar sedang panas panas nya. Melepas sepatu lalu bertanya pada resepsionis, "Mba kalau mau masuk bisa ditemeni gak?"
 
Kata si mba "Masuk sendiri, bu. Beli tiket dulu di depan"
Belum saya sempat berbalik, mba nya nanya lagi "Emang anaknya udah berapa tahun?"
"Sudah 16 bulan" jawab saya.
"Oohh...disini minimal 2 tahun..."
"Aaarrrgghhh....."
"Tapi kalau masuknya dia sendiri, enggak saya temeni boleh kan?"
"Tapi minimal 2 tahun", mba nya kekeuh...

Yasudah, akhirnya kami hanya duduk di bagian tamu sambil makan bekal Shoji tumis kangkung dan lele cryspy, plus air putih. Sempat melihat ada ibu yang nyuapin anaknya juga pake ayam goreng dengan merk salah satu resto cepat saji yang *mungkin* melirik dengan iri ke bekal Shoji dan lahapnya Shoji disuapi tumis kangkung :P
Dia juga bawa susu UHT yg bikin Shoji tertarik buat ngambil, akhirnya dibagi juga deh Shoji dengan UHT yang dibawa masmas itu...*tepokjidat...


Setelah selesai makan, kamk merasa cukup kasian dengan Shoji yang akhirnya nggak jadi piknik di Taman Pintar, pas waktu pulang, akhirnya kami memutuskan mampir di kantor post besar di samping Taman Pintar. Shoji terlihat cukup senang dengan tempat yang lapang. Ia juga dengan sabar menunggu ayah membayar tagihan PBB *kalau saya nggak salah ingat.
Dia berlari kesana kemari dengan ceria, saya senang Shoji tidak merasa asing dengan tempat baru. Dia tampak sangat antusias dan melepaskan pegangan tangan saya untuk jalan jalan sendiri :)
 
 Itu piknik Shoji yang murah meriah. Gimana liburan si kecil bunda?

Salm Hangat

/Aya

Perjalanan dedek-nya Shoji

Soal Shoji kayanya udah terlalu sering saya ubek ubek di blog ini. Udah tenar aja dia sebelum lahir hihihi...
Nih saya mau share sedikit tentang adiknya. Bukannya apa apa, terasa "beda" gitu di kehamilan saya yang ketiga ini. Kalau saat hamil kakak Shoji, Yusuf  Muhammad Shalda Saya lebih ngerasa ke "belum siap", saat kehamilan Shoji rasanya baru benar benar merasa siap deh. 

Bukan berarti saat hamil adik Shoji ini saya "nggak siap", hanya saja ada beberapa hal yang sempat mengganjal benak saya. Setelah merayakan ultah Shoji kecil kecilan di rumah bersama eyang kakung dan utinya tanggal 24 Februari 2012, saya dapat menstruasi (tepatnya tanggal 26 Februari 2012). Tidak saya sadari ternyata itu adalah menstruasi saya yang terakhir hingga saat ini. Bulan Maretnya saya telat datang bulan dan mual luarbiasa. Saya pikir itu hanya masuk angin biasa, karena beberapa hari sebelumnya saya sempat ke Klaten untuk check up kesehatan shoji ke DSA Shoji di Klaten.

Harap harap cemas dan mual serta pusing yang tak kunjung hilang, saya mencoba untuk membeli test pack. Hasil pagi itu cukup membuat saya Shock. Shock karena ada 2 strip merah di testpack tersebut. Saya gamang GALAU kalo bahasa anak sekarang. Penyebabnya antara lain:

1. Merasa Shoji masih terlalu kecil untuk punya adik
2. Kemarin lahiran Shoji C-sect dan jaraknya belum ada 2 tahun
3. Ngurus satu anak aja saya merasa belum becus, apalagi 2 batita
4. Rencana untuk ngasih ASI Shoji hingga 2 tahun ada kemungkinan gagal
5. Kayanya saya udah bener deh ngitung kalendernyaaaaa... :(

Tapi, Uda menguatkan saya dengan bilang kalau ini adalah rejeki yang harus diterima dengan lapang dada, dengan ikhlas dan berpositif thinking sama Allah. Kata Uda, banyak sekali yang udah bela belain ngelakuin segala cara untuk bisa hamil dan punya keturunan, kita diberi kemudahan untuk itu dan harus disyukuri. Tiap manusia di dunia ini rejekinya sudah diatur sama Allah, jadi nggak perlu khawatir dengan itu. 

Akhirnya saya terbawa aura positif Uda dan mulai lebih nyaman dan rileks dengan kehamilan ketiga ini. Subhanallah, adiknya Shoji sangat kooperatif. Tidak banyak keluhan yang saya rasakan selama hamil. Aktivitas saya nggak ada yang terganggu, malah merasa lebih semangat, sampai sampai orang tua saya dan Uda yang jadi sering mengingatkan bahwa saya sedang "hamil" saking aktifnya.

Dedek membawa aura positif untuk saya, Ia juga jadi pemicu semangat saya untuk menjalani aktivitas aktivitas yang lumayan banyak. Belum lahir aja saya merasa sudah dibanjiri rejeki karena kehadirannya. Ia benar benar keajaiban....

Karena keinginan saya untuk bisa melahirkan secara normal, saya banyak belajar dari para pakar obsgyn, dokter maupun bidan. Banyak baca tentang VBAC juga bertemu dengan tenaga kesehatan yang pro-*kelahiran* normal. Hal itu membuat saya tercerahkan dan terkuatkan. Dokter Anisah adalah dokter pertama yang saya temui saat kehamilan memasuki bulan ke 2. Beliau adalah salah satu dokter senior di Jogja, bliau bilang pernah menangani VBAC untuk jarak kosong hanya selang 4 bulan dari C-sect yang pertama. Lega deh mendengarnya.

Dokter kedua adalah Dr. Ivanna, dokter Shoji waktu masih tinggal di Klaten. Tempat praktek beliau difasilitasi dengan USG 4 D yang memungkinkan kami untuk melihat kondisi rahim dan kemungkinan VBAC.


Dokter berikutnya adalah Dr Wita. dr Wita sangat sabar sekali saat memeriksa dedek.Dia terlihat cukup antusias saat saya berkata ingin lahiran normal meskipun yang sebelumnya sesar, dan beliau tampak cukup mendukung keputusan saya itu. 


 Yang terakhir, kemarin saya sempat mampir ke Bidan Kita di Klaten saat menghadiri pernikahan sahabat saya di Boyolali Bertemu lagi dengan tante Yesie Aprilia dan mba Ulya. 

Sambil menunggu tante Yesie di klinik, saya ngobrol banyak sama bidan Ulya *lebih tepatnya bergosip mengenang memori masa lalu saat rencana Shoji untuk lahiran waterbirth. Bidan Kita sudah pindah lokasi, jika sebelumnya di perumahan Cemara Hijau, dekat dengan rumah kami, sekarang sedikit lebih terlihat karena letaknya yang strategis di belakang swalayan LARIS daerah alun alun Klaten.

Tante Yesie akhirnya datang juga dan langsung mengajak saya ke ruang periksa. Menurut pemeriksaan beliau, si dedek sehat sehat saja, semua bagus. Mulai dari detak jantung, posisi janin, letak plasenta, semuanya baik. Tidak ada indikasi medis yang mengkhawatirkan. Berat janin pun sesuai dengan usia kandungan saya yang menginjak 36 minggu. Legaaaa...rasanya. Habis itu kita banyak diskusi soal pemberdayaan diri, tips trick jika ingin sukses VBAC, apa yang sebaiknya dilakukan untuk persiapan persalinan, pokonya ngalor ngidul dan banyak ilmu yang saya dapat sehabis saya keluar ruang periksa. 

Karena Shoji tidak cukup tenang saat diajak melihat dedeknya melalui USG, akhirnya dia menunggu di luar  ruang periksa. Nggak heran dia bisa tenang, lha wong dia menjadikan gym ball untuk mainan, jadi betah deh mainnya...

Harapan saya siiih, semoga benar bisa lahiran VBAC kali ini. Bismillah semoga dimudahkan dan dilancarkan semuanya. Intinya adalah usaha dan pemberdayaan diri. Selanjutnya saya pasrahkan semua sama Allah, dia maha mengetahui yang terbaik untuk hambanya. Apapun itu, kita wajib mengusahakan yang terbaik. Ikhtiar dan pasrah. Mohon doanya semua ya....

Salam Sayang

/Aya
 

HijabClass dan BeautyDemo


Meskipun lagi hamil lumayan besar, awal bulan kemarin saya sempat ke Magelang bareng rekan rekan bisnis tersayang bu Gold Director Nur Annisa Rahmawati, bu Director Dhina Patrianna, teman seperjuangan jeng Ayoe Rizqi, dan anak saya tersayang yang sudah menunggu di Magelang Ima Fatimah.

Kami menyelenggarakan acara hijab class, beauty demo sekaligus sharing opportunity bisnis. Dari Jogja berangkat jam 07.00 teng...dan sampai di Magelang sekitar pukul 08.30. Sambil berdandan dan menunggu waktu acara, kami singgah di kediaman mba Ima untuk menyapa keluarga dan si cantik Queena, putri mba Ima yang sepantar Shoji.

Setelah disuguhi teh hangat dan didandani oleh mba Dhina Patrianna, saya terlihat lebih representatif hihihi. Kemudian kami meluncur ke venue yaitu di Istana Pempek Endang Jaya, Metro Square, Magelang.

Persiapan kami lakukan dengan cepat, mengingat waktu cukup mepet hingga undangan datang, benar saja, belum kelar saya mendandani mba Ima, sudah mulai berdatangan para tamu undangan hihihi...jadi dandan kilat deehhh...

Dandan kilat, tetep Oke dengan Oriflame
stand by di posisi masing masing
Acara seperti biasa diawali dengan clap supaya lebih semangat. Mba Dhina Oke banget deh ngemsi-nya jadi pengen belajar sama beliau biar lebih percaya diri menghadapi audience. Jam terbang juga menentukan yaa...makin tinggi jam terbangnya, pasti makin kecil tuh groginya :)
clap dipimpin mba Dhina dan mba Nisa
Setelah dirasa cukup panas, Mba Nisa membagikan cerita dan sharing bisnis bagaimana bisa bekerja dari rumah dengan penghasilan rata rata sepuluh juta perbulannya. Beliau juga bercerita betapa bahagia bisa mengajak mertua untuk ke tanah suci, hasil dari bisnis rumahannya.

Mba Dhina ngemsi

Sambil mendengar sharing beliau, sesekali diselingi dengan beauty demo tentang dasar bermake-up sehari hari yang soft namun cantik bersama saya dan model yang dengan sukarela didandani mba Suci Shaumianingtyas. Dandan musti dimulai dengan wajah yang bersih, alias biasa dibersihkan tiap hari. Untuk yang katanya kulitnya sensitif, Oriflame punya rangkaian perawatan yang dijamin tetep oke untuk kulit sensitif sekalipun.

Rangkaian produk yang saya pakai saat itu antara lain:
  • Pembersih: Optimals Cleanser
  • Penyegar: Optimals normalising toner
  • Pelembab: Even out daycream
  • Face Primer
  • Foundation: Oriflame Beauty Matte control foundation (Natural Ivory)
  • Bedak: Oriflame Beauty Matte Control Pressed Powder (Light/Medium)
  • Eyeshadow: Giordani Gold Baked Eyeshadow (Rich Mauve)
  • Eyeliner: Very Me Double Trouble Eye Pencils (Night Glow) plus eyeliner stylo
  • Mascara: Oriflame Beauty 2FX mascara plus Oriflame Beauty Wonderlash Waterproof mascara.
  • Blush on: Giordani Gold Bronzing Pearls (Natural Bronze)
  • Lipstick: Oriflame Beauty Triple Core Lipstick (Spectacular Nude) dicampur dengan Oriflame wonder colour lipstick (Blosson Petal)
Hasilnya cantik natural dan enggak menor sama sakali :)
Dandan yuuuukk...
Make up cantik terasa kurang lengkap kalau hijabnya belum cantik juga yaa...Nih, teman saya mba Kiki jago banget bikin kreasi jilbab. Di acara ini, mba Kiki dan mba Suci ngasih tau tips trick berhijab syar'i sesuai dengan acara yang mau dihadiri. Biar kita nggak underdressed atau overdressed, maksudnya kurang sopan atau nggak lebay gitu looh Mereka juga berbagi tips untuk memakai hijab sesuai dengan bentuk wajah, namun tetap menutup dada lho yaaa...untuk menyembunyikan perhiasan berharga :) Saya jadi ikut belajar beberapa style hijab yang diperagakan. Sudah dapet banyak style, masih dapet bonus lagi hihihihi...senangnyaaa....

Aksi mba Suci dan mba Kiki
Acara ditutup dengan foto bersama dan dilanjut dengan lunch bareng. Senang sekali dapet banyak kenalan baru di kota Magelang. Orang orang dengan semangat tinggi untuk belajar dan upgrade diri untuk menjadi lebih dan lebih baik lagi. Ngobrol ngobrol saya juga seru, meski baru pertama ketemu, tapi semua asyik asyik diajak ngobrol :)

Niihh...rombongan bisniswati sukses :)


Pempeknya enaaakkk....
Belum belum udah kangen bikin event kaya gini lagi...seruuuu...
Yang belum pernah ikutan dan mau ikutan, boleh banget lhoo... bisa hubungi saya yaa...

Salam cerdas

/Aya 
Kartika Nugmalia