Kopdar Alumni Bidan Kita, TATC dan HHBF

The krucils
Saat mendengar mba Nia mau liburan merayakan Natal ke Jogja langsung aja main tembak untuk bikin acara kopdar di Jogja. Kami para ABG alias asosiasi bunda gaul ini adalah jebolan universitas Bidan Kita heheh…maksudnya kami udah mulai kontak kontakan via facebook ngikutin berbagai grup, kaya Bidan Kita, Homemade Healthy Babay Food, Tambah Asi Tambah Cinta, dll, dsb, dst. Sejak kita hamil sampe anaknya udah pada segede gede gaban gini. Sebenernya anggotanya banyak dan tersebar di berbagai penjuru khatulistiwa *kok jadi kebayang jambul Syahrini yak? Yaah…sayang sekali mba kiki, amel, stephanie, jecky, bety, dina nggak bisa hadir.
Ibu ibu muda yang cantik cantik hehehe...

Eniwei, yang berkesempatan ke Jogja di akhir tahun hanya ber empat: Arina, Ima, Nia, dan saya. Mengingat mendung menggantung saya putuskan untuk berangkat lebih awal. Jam 10.15 saya sudah sampai di Amplaz. Sambil meng sms teman teman yang lain, saya berkeliling mencari barang barang yang mungkin saya butuhkan. Melangkahkan kaki ke Kidz Station, melenggang dengan PD dan setelah melihat harga untuk sepatu Shoji yang diawali angka 3 dengan lima buah enol berbaris manis di belakangnya, saya urung melihat barang yang lain hehehe
Selanjutnya ke tempat favorit kami bertiga berdua karena Shoji belum masuk hitungan. GRAMEDIA! Udah laper mata aja deh jalan jalan disana. Banyak banget buku yang pengen dibeli sebenernya, tapi karena jam udah menunjukkan pukul 11, Kami segera naik ke lantai paling atas. Sambil menunggu konfirmasi (lagi) *muup ye emak emak, saya cerewet meng sms heheh..saya cari tempat untuk kasi makan Shoji, akhirnya Tamansari menjadi tempat yang pas, alasannya juga karena mudah dilihat dan ditemukan hehhee…

Makan minum dulu...lapeerrr

Sambil menunggu saya memesan pempek sama strawberry smoothie. Tak lama kemudian satu persatu muncul..Aihhh bahagia sekali… sempetin foto dulu ahh...

nampang di tamansari, Amplaz

Karena semua jadi lapar, kami lanjut ke Solaria. Setelah bersikukuh sama mbak yang jaga di depan bahwa kami butuh meja buat 8 orang *disana Cuma ada meja buat 6 orang maksimal sediihhh... akhirnya dapet juga deh meja. Rempooonggg the krucils semua pengen merangak di meja. Yah sudahlah karena makanannya belon dateng juga, meja dipersiapkan untuk anak anak pada guling gulingan.
meja paling ribut se-solaria
 
Setelah makanan mulai datang, Mba Nia langsung menarik highchair milik orang lain yang masi dipake untuk duduk Abell, lantaran Abell kalo dipangku ubek melulu. Hana yang masih kalem, pengen ikut Ayah dan gak berenti manggil manggil ayahnya, Queena yang masih belum kumpul nyawanya karena bangun tidur terlihat lembut bersahaja. Shoji yang lasak akhirnya diungsikan ke meja kaum laki laki dan dengan sukses menyenggol lemon tea ayah hingga ayahnya ga jadi minum.
makaaannn....

Sambil memangku Queena, mba Ima menyuapi Queena dengan mam siang tim sayur (yang kaldunya numpahin hape sampe keypadnya gak jalan) *menunya samaan ama Shoji “kentang udang buncis wortel. Menu Abell hari itu havermut. Hana mik air putih dan ikutan nyeruput juice alpukat punya ayahnya.

Ngobol sana sini seru sekali sambil menunggu para ayah menyelesaikan makannya *biar bisa dititipin anak anak n emak emak bebas ngerumpi hihihi…Abell dengan baik hati membagi bagi kado natal. Arina masih ngobrol sambil kepedesan lantaran ketuker pesenan nasi gorengnya sama papa Queena. Mba Ima pun dengan penuh semangat membuka lapak, sementara saya menggantikan clodi Shoji yang mulai lembab *weeww…Shoji ganti di depan orang orang yang lagi makan hohoho.
Say Cheese....
Selesai Makan dan ngerumpi, Tibalah waktu berpisah…Sbelum itu poto dulu ahhh…Lain kali ketemu lagi ya gals! Miss u already…



Bertemu teman jauh di mata dekat di hati

Kemarin Sabtu saya dan Shoji ke Jogja dengan membawa misi mulia menemui eyang, liburan, ngajarin sepupu training online, menghadiri acara arisan trah, kopdar teman facebook, kasi pesenan  belanjaan barang ke temen, belanja baju, dan sebar katalog.

Dibantu sahabat saya Yuwanita Noviandri, kami menuju ke stasiun terdekat untuk membeli tiket Prameks. Disana saya sembari menunggu Anggi Yudhanti, saya menyuapi Shoji dengan menu mam siangnya kentang udang brokoli tomat.Shoji bisa ngeludesin isi mangkok :p

Tante Anggi tidak keberatan ketika dimintai tolong motret Shoji dengan background kereta api. Ini lah hasilnyahh..
judulnya Shoji di Stasiun


Tak lama menunggu datanglah sang pujaan hati kereta prameks yang akan membawa kami ke Jogja. Di kereta penuuuhh sekali lho..untunglah ada seorang mas mas yang langsung berdiri dan memberikan tempat duduknya kepada saya dan Shoji. Di depan para laki laki yang tetap tidak beranjak dari tempat duduknya padahal ada seorang nenek nenek sedang berdiri tak jauh dari mereka duduk, saya bilang  dengan cukup keras. “Makasih ya Oom, sudah kasih bundanya Shoji tempat duduk. Shoji besok kaya Oom ini ya sayang, mau kasi tempat duduk untuk perempuan, ibu hamil, yang gendong anak, maupun ke nenek nenek.Itu baru namanya laki laki, kalo yang tetep duduk padahal ada perempuan berdiri bukan laki laki sejati itu. Hohoho…mungkin ada pandangan mata melirik tanda tidak ridho..ah biarkan sajalah…Saya mau menikmati perjalanan berkereta ini bersama Shoji.

Kereta akhirnya sampai juga di stasiun Jogjakarta. Saatnya berpisah dengan Ms. Anggi untuk bersama Kakung Shoji menuju ke rumah eyang. Sampai di rumah Shoji sudah tertidur dengan pulasnya.

“Sabtu sore dihiasi gerimis di kota Jogja” *cocok juga klo jadi judul film. Perlahan semakin deras, sehingga rencana untuk jalan jalan jadi tertunda. Jadi kami putuskan untuk bermain jelajah rumah bersama Shoji. Shoji agak sulit bermain di rumah eyang, rumahnya kecil banyak perabot, jadi nabrak nabrak deh hehehe, tapi kejedut sekali dua kali tetep Shoji pantang menyerah….Hebat nih jagoan Bunda. Hampir sepuluh bulan, Shoji udah ubek ga ketulungan, rambatan n gerak terus…makanya semakin mengurus…padahal makannya banyakk..sumpah banyak banget *gelenggelengkepala. Akhirnya karena hujan tak juga reda, judul film diganti menjadi “Malam Minggu berpetualang bersama Shoji”

Minggu pagi ada persiapan untuk acara keluarga di rumah. Saya absent kegiatan menyapu dan bersih bersih karena momong Shoji ^cih, alesaaann^. Kakung, Uti, dan sodara sodara ngumpul buat nyiapin pendopo untuk pertemuan dan ruang makan. 

Sayang Sekali Queena Tidak diajak :(

Sembari menunggu sodara sodara dari jauh yang datang, saya janjian sama mba Ima, temen facebook yang janji datang untuk mengambil barang pesenannya. Ber-sms, ternyata belio nyasar heheh…tapi tak berapa lama bertemu juga kami akhirnya. Baru pertama kali kopdar rasanya kaya udah kenal laammaaa..gitu, mba Ima orangnya ramah, Shoji juga langsung mau waktu dipangku. Senangnyaaahhh

Berbincang dengan mba Ima kerasa cepet banget, taut au udah mau pulang aja, tapi sudahlah, berharap ada pertemuan berikut dan berikutnya lagi…
Senangnya....Jadi pengen ketemu lagii
 Habis mba Ima pulang, saya lanjut berkumpul dengan keluarga sekaligus ngajarin sepupu saya tentang bisnis yang lagi saya rintis, boleh klik disini.

Bertukar kabar dengan teman teman dari berbagai daerah, ada ceramah penyejuk iman dan pengumuman bahwa ada sepupu mau menikah…ah senangnya. Dilanjut dengan makan makan dan bagian yang paling menyenangkan adalah memetik rambutan dan jeruk nipis…xixixix….

Manajemen ASIP untuk ibu bekerja

tak ada tempat di freezer selain untuk ASIP

Kemaren siang saya bertemu teman lama ketika chat di facebook, teman kerja yang senasib sepenanggungan sama sama bekerja di bidang yang enggak sesuai sama latar belakang pendidikan kami. Diawali dengan bertanya kabar, berlanjutkan ke ngobrol ngobrol. Ternyata dia juga sering membuka blog saya tercinta ini lho…^banggabanget siyyhh, idung langsung terbang melayang.

Saya yang sangaaat PRO ASI, langsung tembak untuk memaksa membujuk rayu supaya dia HANYA memberi ASI thok selama 6 bulan pertama babynya. Awalnya dia sempat ragu karena dia bekerja dari jam 7 pagi sampai jam 3 sore.

“Waahh…sama dong” pikir saya waktu itu. Saya juga working mom dari jam 7 sampai jam 3 sore dan gak punya pembantu malah. Jadi dia minta tips dan trik untuk manajemen ASI-nya supaya bisa lulus S3 ASI

Jadi Miss Dian ^nama teman saya yang cantik itu^ saya akan kembali mengingat masa masa perjuangan saya demi mencapai gelar S1 ASIX ya…, begini ceritanya.

Saya yang asli Jogja menghabiskan seluruh cuti saya di Jogja. Dari Shoji lahir ceprot, saya langsung menumpang di rumah ibu saya di Jogja. Fasilitas mendukung sekali, ada kulkas dan mesin cuci yang sangat membantu saya untuk mempersiapkan semua perlengkapan dan kebutuhan Shoji.Waktu itu di Klaten saya belum punya kulkas dan mesin cuci sendiri. Berpikir keras dan berpikir keras….uang sudah habis untuk biaya lahiran Shoji dan membeli perintilan perlengkapan bayi yang aduhai banyaknya.
alat sterilisasi jadul alias kukusan :)
Tapi karena sudah bertekad untuk memberi Shoji cairan emas di awal perkembangannya, Saya dan suami memutuskan untuk menggadaikan emas batangan ‘mahar’ nikah saya *upppssss malu ni buka buka rahasia gapapa lah biar makin kerasa perjuangannya, untungnya juga sekarang udah ketebus lagi hihihii…
pompa asi saya yang lebih banyak nganggur

Semenjak saya di rumah, saya sudah latihan untuk memerah ASI, mulai dari yang Cuma basahin pantat botol sampe dapet 180 ml sekali perah dengan tangan. Pernah coba dengan alat perah juga seperti yang ada di sini, tapi kok terasa lebih efektif dengan tangan ya, termasuk proses sterilisasinya dan katanya memerah dengan tangan bisa meningkatkan produksi ASI lhoo...makin semangat deh jadinya. 
coolerbag dan botol ASIP pribadi (yang lain dijual :))

ASI perah saya taruh di botol botol kecil seperti ini (saya jualan juga lhooo) terus saya masukkan ke freezer supaya tahannya lebih lama, oh btw hasil wawancara saya dengan bu bidan mengenai ketahanan ASIP adalah :
-Jika ruangan tidak ber-AC, disarankan tidak lebih dari 4 jam.
- Namun, jika ruangan ber-AC, bisa sampai 6 jam.
Namun, perlu diingat suhu ruangan tersebut harus stabil. Misalnya ruangan ber-AC, tidak mati sama sekali selama botol ASI ada di dalamnya.
- Segera simpan ASI di lemari es setelah diperah. ASI ini bisa bertahan sampai delapan hari dalam suhu lemari es lho. Syaratnya, ASI ditempatkan dalam ruangan terpisah dari bahan makanan lain yg ada di lemari es, bisa dimasukkan dalam container terpisah khusus tempat botol ASIP.
- Jika lemari es tidak memiliki ruangan terpisah untuk menyimpan botol ASI hasil pompa, maka sebaiknya ASI tersebut jangan disimpan lebih dari 3 x 24 jam, kalau saya pribadi biasanya gak lebih dari 2 hari di refrigerator, takut basi hihihi….
- ASI hasil pompa dapat disimpan dalam freezer biasa sampai tiga bulan. Tapi jangan menyimpan ASI ini di bagian pintu freezer lho ya, karena bagian ini yang mengalami perubahan dan variasi suhu udara terbesar.
Jika kebetulan freezer untuk nyimpan daging yang terpisah atau deep freezer yang umumnya memiliki suhu lebih rendah dari freezer biasa, maka ASI hasil pompa/perasan bahkan bisa disimpan sampai 6 bulan! (informasi dari bidan Yesie :) )

ASIP saya di rumah Jogja biasanya saya siapkan jika saya terpaksa harus keluar rumah tanpa mengajak Shoji, seperti “kondangan”, “nonton film”, “belanja” dan “pacaran” membeli keperluan shoji sekalian jalan jalan. Sebenarnya alasan tidak mengajak Shoji keluar karena saya biasanya keluar malam hari dan kami belum punya mobil ^hixzz…ayo pada patungan buat nyumbang yak...^

Seminggu sebelum masuk dari cuti kantor saya pindah ke Klaten. Sehari menunggu kok kulkas belum datang juga, dua hari menunggu masih belum datang. Saya sempat panik mengingat saya belum punya tabungan ASIP sama sekali. Akhirnya hari kedua di Klaten di sebuah sore yang indah, datanglah sebuah mobil box mengantarkan kulkas dan mesin cuci kami tercinta. Yippie…hari itu juga saya langsung memerah dan mulai menabung.

Tibalah saat saya harus kembali bekerja. Kalau pagi saya mensterilkan botol botol ASIP dan botol serta cupfeeder Shoji, menyiapkan tas ajaib saya juga. Isi tas ajaib saya adalah perlengkapan baju dan celana ganti Shoji, mainan, clodi, serta coolerbag yang diisi 4 botol ASIP plus ice gel. Semua digantungkan di stroller Shoji untuk dibawa ke Bidan Kita.
isi tas ajaib

perlengkapan perang

Saya juga membawa satu lagi coolerbag berisi 3 botol kosong untuk ASIP, corong, penampung ASIP, dan ice gel beku. Ini saya gunakan untuk memerah di kantor. Awalnya saya membawa pompa, tapi lama lama kok ribet ya, lebih mudah dan praktis perah pakai tangan aja.

Kalau istirahat, saya pulang dan menyusui Shoji di rumah bidan, Sholat, makan. Rasanya bahagia banget kalau pas saya pulang Shoji sedang pengen minum. Dia minum susunya bersemangat sekali jad pulang balik ke kantor PD sudah kosong hehehe
Sore saya pulang langsung menjemput Shoji di rumah bidan, memandikan dan masak untuk suami. Pfuihhh…  8 jam bekerja di kantor dan 8 Jam berikutnya beralih profesi jadi full time mother dan istri. Untungnya suami sangat mensuport, beliau membantu mencuci botol botol ASIP, mensterilkannya, mencuci baju kami dan terkadang tak segan turun ke dapur. Senangnyaaa…..h
ayah Shoji yang bantu sterilin botol

Di kantor, saya dan teman teman juga punya komunitas perah ASI, klo tiba waktunya memerah, kami serombongan langsung menuju ruang perah ASI hehehe...rame rame sambil ngobrol, jadi aktivitas memerah lebih santai...

gerombolan bunda pejuang ASI :)
Untuk bunda bunda yang sedang berjuang demi S3 ASI, perlu banget lho untuk mengajak suami dan orang sekitar berperan dalam hal ini. Investasi keluarga kok…gak bakal rugi deh. Tetap semangat buat berjuang ya…

Untuk yang mau beli coolerbag, botol ASIP dan celemek untuk menyusui bisa hubungi saya di 0899 4100 939 yaaa... :)

Imunisasi Campak Shoji

Setelah genap 9 bulan, Saatnya Shoji diimunisasi. 

Hari itu, Sabtu, 10 Desember 2011, selepas Ashar, Bunda, Ayah dan Shoji berniat untuk ke Bidan Kita untuk bertemu tante Yesie. Alhamdulillah tante Yesie sedang tidak ada pasien relaksasi, jadi Shoji langsung disambut dengan ceria. Entah kenapa Shoji yang biasanya ramah dan murah senyum mendadak wajahnya terlihat khawatir. Kalau membaca raut wajahnya, mungkin artinya begini " Waa...ada apa nie, kok perasaanku dah ga enak ya???"
ada apa inih???ada apa inh???
Dipangku dan ditimang tante Yesie, kok Shoji malah merengek ya...jadilah Shoji dipangku bunda saja menunggu di sofa yang nyaman sambil main main sementara tante Yesie menyiapkan vaksinnya. Tak lama kemudian, Shoji ditidurkan di kasur periksa. Bunda membantu menenangkan Shoji supaya lebih relax dengan mengajak bermain cilukba....tampaknya Shoji senang dan mau melihat ke kamera untuk difoto.

Siapin enjusss....
smile shoji!!!! ci luk baaa....
huwwwaaaakkkzzz.....

Setelah Shoji cukup tenang, tante Yesie sudah siap dengan jarum suntik, tiba tiba Shoji menangis keras bahkan sebelum jarum suntiknya nancep hehehe...Setelah vaksin masuk, tante Yesie segera menggendong Shoji untuk ditenangkan. Tak lama kemudian Shoji sudah mau diajak bercanda lagi lhooo....


masih sedih... hixz hixz...

sudah happy lagi...

Pulang dari  Bidan Kita, Shoji langsung diajak jalan jalan ke toko buku untuk mengobati rasa sedihnya. Bunda membelikan Shoji buku cerita dan mainan (kebetulan ada babyshop di samping toko buku). Pulang dari belanja, Shoji sudah ceria lagi, main sama ayah dan mencoba bola barunya.
Happy happy...ketawa lepas...
Cerianya Shoji...

Senang melihat Shoji sudah kembali seperti sedia kala. imunisasi kan rasanya kaya digigit semut sebentar ya Shoji???


kondangan pertama Shoji

emak narsis dan anak *yang ditulari narsis juga

Hari ini bunda dan Shoji dapat undangan kondangan ulang tahun kak Selfi, anak bidan Rini, tetangga sebelah di kompleks. Bunda yang baru pulang kerja jam 3 sore, nyempetin beli kado di toko pernak pernik depan kompleks. Diiringi hujan gerimis yang mengundang *heleehhh, Bunda membulatkan tekad untuk memilih kado terindah untuk kak Selfi. 

Ngeliat ada bandana, plus 2 jepit, plus lagi 2 iket rambut dan ada bonus 2 karet warna warni dalam satu paket, Bunda tertarik untuk melihat lebih dekat. Wuuiihh ternyata harganya murah affordable untuk tanggal tua seperti ini. Jadilah dicomot barang tersebut untuk kak Selfi. Pas nengok samping, eh kok ngeliat kipas juga yak? teringat keadaan di rumah yang mengenaskan ^uups...^ kurang nyaman maksudnya, Shoji suka kepanasan. Biasanya sih pake potongan karton bekas A*ua, tapi demi melihat Shoji lebih ceria kalau lihat yang lucu lucu, Bunda membelikan shoji sebuah KIPAS BARU, lucu looohh, gambarnya beruang lagi bengong *penting ya dibahas?

Pulang beli kado yang belum dibungkus di toko, Bunda langsungb memandikan Shoji, mandi sendiri *Bunda dan Shoji gak mandi bareng lho, CATET!, dan dandan cantik. Shoji sempat ogah ogahan waktu dipasang clodi, sepertinya dia lapar karena jatah mik ASInya cuma dikit sehabis mandi, akhirnya dengan pontang panting sedikit bergegas, Bunda memasakkan oat plus aren untuk makan cepat saji Shoji sebelum ngamuk. Sementara Shoji makan dengan Bunda, ayah berbaik hati membungkus kadonya.

"RAPI!" komentar Bunda pas lihat bungkusan kadonya, dan dijawab ayah dengan penuh kerendahan hati,
"Hehe...biasa bungkus teri nasi sih...makanya beginian mah gampang"

Anihooo...Kalau sudah kenyang begitu, Shoji mau aja didandanin hohoho....

Dress code kami hari ini adalah biru, berikut detilnya;

Shoji: kaos biru tua, clody Babyland motif jeans, kupluk biar anget, kaos kaki biru stripes

Bunda: inner jilbab maroko, jilbab paris biru, second skin hitam, dress motif macan *hauuummm* warna biru, legging hitam, flat sandals. Karena Shoji sudah terkantuk kantuk di gendongan, bunda gak sempat dandan, cuma tambah blush on bronzing pearls yang natural radiance sama lipstick pure color cream caramel ajah. minimalis tapi ^Insya Allah...^ tetep cantik. Ya kan Shoji? xixixix *sambil pegang kemoceng buat nyambit klo jawabannya enggak hohohoooo....

Tampil Cantik Tapi Irit.

penampakan seluruh produk VCO base bodycare


Haiiii...lama gak nulis lagi disini akhirnya saat nulis malah jadi promosi. Jadi gini nie...sebagai ibu yang baik, saya perlu hemat cermat dan bersahaja kaan??? (kaya pramuka aja yak?) Naahhh...dikarenakan saya yang sekarang adalah working breastfeeding mom mulai kembali ke bentuk badan semula alias melangsing, jadi timbul minat nih untuk mulai mempercantik diri (lagi) wuekekeke....

breastfeeding family contest 2011

ini foto shoji yang diikutin lomba 
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=2218414349251&set=oa.180996918629119&type=1&ref=nf


Aktivitas saya belakangan ini adalah promosi, heheheh. Promosi foto shoji yang saya ikutkan kontes di grup TAMBAH ASI TAMBAH CINTA. Berawal dari senangnya saya menimba ilmu dengan teman teman baru, eh ketemu sama grup ini. Disini saya belajar banyak dan beroleh banyak dukungan untuk tetap memberikan ASI meskipun saya adalah ibu bekerja. Mengenai apa yang harus dilakukan, peralatan apa saja yang wajib dipunyai dan tips trik menghasilkan banyak ASIP.

Shoji yang sekarang 5 bulan, pastinya minumnya jauh lebih kuat dari bulan bulan sebelumnya, otomatis saya juga perlu menabung banyak ASIP supaya Shoji tetap tercukupi kebutuhannya selama saya bekerja. Saya senang sekali bergabung di grup ini, dukungan ibu ibu dan banyak cerita yang membuat saya merasa jaaauuuuuhhhh sangat beruntung dibanding ibu ibu yang perlu berjuang keras demi memberikan ASI untuk anaknya.

Kalau saya sendiri punya sudut khusus untuk menyimpan peralatan laktasi saya, diantaranya cooler bag, ice gel, botol botol ASIP, pompa ASI, corong untuk membantu mengalirkan ASIP ke botol hehehehe, freezer saya pun saat ini penuh dengan timbunan ASI hingga tak ada tempat untuk membuat es batu heheheheh

Teman teman saya banyak yang kejar tayang dalam menyiapkan ASIPnya, karena saya tipe orang gampang panik, sepertinya sistem kejar tayang tidak sesuai untuk saya, sehingga saya memilih menyetok banyak ASIP dengan sistem FIFO. Kalau saya bekerja, boleh Shoji minum dari botol (saya pakai tommee tippee, Alhamdulillah tidak bingung puting) tapi kalau saya di rumah, Shoji HARUS minum dari gentong hehehe, karena saat itulah saat kedekatan saya dengan Shoji.

Alhamdulillah selama 5 bulan ASI full ini Shoji sehat, daya tahan tubuhnya bagus, kadang kalau saya jatuh sakit pilek atau flu, Shoji jarang ketularan. Berat badan Shoji juga ideal, berada di garis hijau KMS pas di tengah tengah, semua itu juga karena saya banyak buka dokumen di grup tambah asi tambah cinta 

Boleh lho kalau bunda bunda mau bergabung, klik aja ke http://www.facebook.com/groups/154065181322293 


ditunggu ya jempolnya.....

tak gendong kemana mana

bergaya bersama Shoji

Sejak perut saya mulai membesar kala hamil dan dapat vonis bahwa baby saya melintang, dokter saya menyarankan supaya saya memakai stagen ibu hamil untuk membuat panggul dan pinggang saya lebih nyaman.

Mendatangi berbagai toko peralatan bayi, tapi tidak juga menemukan korset yang dimaksud, kalaupun ada harganya selangiiittt.....sampai search di internet segala lho, mencari online shop yang menjual korset hamil.

Berhubung keuangan kami yang cekak, saya musti berusaha berhemat membeli barang barang, apalagi kami sudah harus mulai menabung untuk biaya persalinan. Akhirnya, melihat iklan babywrap di akun facebook saya, saya tertarik untuk membeli satu, ide saat itu adalah bila babywrap bisa dipakai untuk menggendong bayi di luar kandungan, tentunya nyaman juga dipakai untuk menggendong bayi di DALAM kandungan (sayang gak sempet foto jaman hamil pake babywrap).

Setelah survey OS termurah yang menawarkan babywrap, saya memesan satu yang warnanya favorit saya (ungu dengan motif garis garis). Setelah saya terima langsung saya pakai seperti pada petunjuk pemakaian, tapi tanpa bayi tentunya.
So proud to be a mother :)

Wow, ternyata selain hangat, babywrap juga bisa menyangga perut saya dengan baik lho...senangnya... Akhirnya sejak usia 6 bulan saya sudah menggunakan babywrap yang beralih fungsi menjadi pregnancy belt :)

Setelah Shoji lahir, ternyata berat Shoji amat minim, sehingga saya belum berani menggunakan babywrap untuk menggendong Shoji, tapi sebulan kemudian saat berat Shoji sudah normal barulah saya bereksperimen. Ayah Shoji juga tampak senang menggendong Shoji pakai gendongan kangguru itu.
Sleepy Shoji with ayah

Awalnya bingung gimana cara pakainya, tapi belajar, belajar dan belajar, akhirnya dari yang awalnya butuh bantuan, sekarang saya bisa menggendong Shoji sendiri tanpa dibantu memasang babywrap.

Perawatannya enggak susah kok, cuma rendam deterjen sebentar, kucek kucek sedikit, lalu jemur di tempat teduh. Yahhh kalau buru buru saya juga masih pakai selendang batik kok, cuma kalo mau agak lama gendongnya mending pake babywrap karena enggak pegal di badan. Kalau eyang uti dan eyang kakung lebih suka pake jarik batik hehehe....

pengalaman memakai clodi

Dres code Shoji kalau mau tidur

Haiii...
mau share lagi niee...
sebagai ibu baru, pastinya donk pengen ngasi yang terbaik buat anak, banyak baca, browsing, obrol obrol sama sesama bumil dan busui...jadi banyak tau juga. Kemaren saya pernah membahas mengenai hebohnya kami membeli clodi dipostingan gila-belanja-cloth-diaper 

Kalau yang belon pernah denger, clodi itu seperti diaper tapi dari kain dan tidak sekali pakai. ada isian microfiber atau bamboo untuk menahan pipis baby supaya tidak luber kemana mana. Merknya banyak banget, mulai dari yang lokal (sheizy, GG, ziya) sampai yang impor (coolababy, babyland, Moo moo kow, rump a rooz). Tentu saja lain merk lain pula harganya.
ini penampang clodi yang dimaksud


Makin lama mempelajari dan menelaah sekaligus  berbincang tentang plus minusnya clodi, akhirnya saya memberanikan diri mencoba membeli clodi sheizy keluaran baby-oz. Saya tertarik karena outernya bener bener keren, motifnya army hehehe...saya rasa cocok untuk Shoji yang bertampang sangar hahahah

Berawal dari seringnya Shoji pipis malam, dan ngantuknya saya untuk berkali kali mengganti popok dan celana, tapi saya juga tidak mau pakai pospak karena selain bikin ruam, banyak zat aktif yang berbahaya untuk Shoji, saya juga tidak mau menambah sampah dengan banyaknya pospak yang saya buang tiap hari (saya kan cinta lingkungan). Salah satu perhitungan lain adalah biaya, jadi setelah melalui perhitungan yang rumit bin pelit, saya memutuskan memakai clodi karena ternyata lebih irit.

Rencana saya pakaikan clodi kalau Shoji mau tidur saja, tapi eh tapi...(ini sekalian review clodi sheizy yaa) memang sih bentuknya kokoh, saya suka sekali, apalagi pakai snap (saya tidak suka velcro yang bisa bikin kulit perut Shoji luka klo masangnya gak pas) ternyata cuttingnya besar, terlihat so bulky di badan Shoji yang mungil. alhasil bobonya sepertinya kurang nyaman, sehingga Sheizy lebih sering saya gunakan saat jalan jalan saja *pamer anak* heheheh
keren ya...kek tentara :)

Berhubung Shoji pipisnya banyak, sepertinya Sheizy tidak cukup tangguh menampungnya, 3 jam aja sudah bocor dan tembus ke alas ompol, jadinya selama 3 jam harus diganti segera clodinya.

Kemudian ada teman yang menyarankan pakai babyland, katanya cocok untuk newborn karena cuttingnya kecil. Untuk babyland saya suka karena lebih tipis, snapnya lebih mudah diuka tutup, bahannya stretch *jadi gak takut Shoji sesak perut* dan sepertinya untuk tidur terlihat lebih nyaman.

babyland

Untuk daya serap, saya pakaikan ke Shoji jam 9 malam dan baru diganti jam 2, selanjutnya dengan clodi baru dari jam 2 sampai jam 7 pagi, lumayan siiihhh...gak bangun bangun untuk ganti clodi lagi, asal kalau kena pup harus langsung diganti.

Untuk pencucian cukup simple kok

Persiapan sebelum digunakan:
Cuci popok kain beserta insert untuk mendapatkan daya serap maksimal serta mensterilkan lapisan finishing bahan. Cuci-kering-cuci-kering-cuci-kering-pakai.

Cara pencucian:
Setelah dipakai, buang kotoran dalam toilet, pisahkan celana dengan insertnya, masukkan ember tertutup.Tidak perlu direndam dan jangan diberi detergen/dettol/obat apapun.
Sebaiknya cuci tiap hari untuk menghindari bau dan noda kotor yang menetap,
Bila mengunakan mesin cuci,gunakan level air yang paling tinggi sesuai dengan kapasitas mesin cuci.
Gunakan ½ detergen yg dianjurkan oleh pabrik pembuat detergen. Bisa dikeringkan dengan mesin cuci system SPIN (peras).

Tips untuk problem kebocoran:
Popok harus diganti setiap 3-4 jam (beda dengan popok disposable yang mungkin bisa bertahan sampai 6 jam) dan Pastikan tidak ada rongga di sekitar kaki si kecil.

Bila popok kain anda bau:
Tambahkan soda kue pada saat pembilasan awal untuk menghilangkan noda dan bau tidak sedap.
Gunakan ½ - 1 cangkir cuka putih pada pembilasan akhir untuk melembutkan popok kain dan untuk menghilangkan bau tidak sedap.
Coba untuk menambahkan ½ cangkir air lemon saat pencucian untuk menghilangkan noda.

Ingat!!
Hindari perendaman yang terlampau lama karena dapat merusak bahan.
Hindari memakai cream anti ruam karena bisa menutup pori-pori inner, penyebab bocor.
Hindari sabun laundri karena dapat meninggalkan sisa-sisa pada popok kain.
Jangan menggunakan air panas, karena dapat melarutkan lapisan waterproof.
Jemur dibawah sinar matahari karena matahari secara alami dapat menghilangkan noda serta membuat bahan popok tahan lama, Atau angin-anginkan hingga kering.
Hindari detergen yang mengandung softener/enzyme/bleach atau sabun colek, karena dapat merusak serat microfiber.
Lakukan ‘tes bau’ setelah mencuci.Jika popok kain berbau seperti detergen, lakukan pembilasan ulang.
Lakukan proses pemutaran ulang saat menjemur untuk membantu popok kain lebih cepat kering.
Jangan disetrika.

Bila popok kain dan insert mulai menurun kualitasnya seperti bau dan bocor, mungkin perlu dilakukan stripping.

Bagaimana cara melakukan stripping?
Cara I:
Cuci popok dengan air hangat, ½ cup cuka dan ½ cup baking soda (sesuaikan volume air dengan banyak clodi).Cuci berkali-kali sampai tidak muncul busa. Lakukan stripping secara berkala, misalnya setiap bulan. Selain tidak baik utnuk popok, residu juga bisa menyebabkan ruam pada kulit bayi.
Cara II:
  • Isi ember dengan air panas (untuk outer dengan bahan PUL TIDAK disarankan untuk dicuci atau direndam dalam air panas)
  • Tambahkan deterjen pencuci (dalam jumlah yang sangat sedikit sekali atau ¼ takaran yang dianjurkan untuk pencucian biasa)
  • Cuci clodi dengan menggunakan tangan. Bunda dapat menggosoknya dengan kuat (tapi jangan terlalu kuat) atau menggunakan sikat yang lembut
  • Balik clodi dan ulangi penggosokan atau penyikatan
  • Bilas dengan baik, pastikan air mengalir jernih, bebas dari deterjen (dari berbagai sumber)

Deterjen yang sementara aman*:
*Daia Bunga 900gr Rp 9000 (berhadiah mangkok)
*Daia Lemon 900gr Rp 9000
*Attack Clean Maximiser 450gr Rp 8200
*Attack Easy 700gr Rp 10890
*Rinso Excel 1kg Rp 19900
*B29 Water guard 1800gr Rp 18690
*B29 Rose Rp 10690
*Deterjen bubuk carefour 500gr Rp 3450
*Viso 900gr Rp 9450
*Deterjen BOOM putih 550gr Rp 4790

** Perhatian bahwa pabrik deterjen tidak memberikan info detail kandungan aktif dalam produk mereka dan seringkali merubah komposisi bahan aktif dalam produk mereka setiap saat, sehingga Bunda/Ayah perlu mengecek ulang kandungan aktif pada kemasan deterjen saat membeli. (Sumber : GreenNappy) 

Yaa..kira kira itu deh sedikit review dari saya. Kalau ada yang jualan dan gak berkenan ya mohon maaf, namanya juga cuma share pengalaman pribadi hehehe...semoga berguna :)

Senangnya bisa memberi ASI

Haiii...kebetulan Shoji lagi tidur, bunda buka lappie untuk berbagi cerita ahh...

Menjadi ibu baru adalah hal yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Ternyata setelah menjalani sendiri baru merasakan betapa beratnya tugas seorang ibu *jadi ingat ibu saya huhuuu* Itulah membuat seorang pekerjaan menjadi ibu adalah pekerjaan mulia dengan imbalan surga :)

Setelah melahirkan Shoji, saya langsung pindah menumpang di rumah ibu. Badan masih belum sehat benar namun sudah harus mulai mengurus si kecil. untungnya untuk bagian cuci mencuci dibantu ibu dan memandikan bayi bisa dipegang oleh bidan. Tapi ada bagian yang tidak bisa digantikan oleh siapapun yaitu "menyusui".

Sejak hamil saya sudah mulai merawat payudara, memakai massage yang diajarkan bu bidan dan memakai cream untuk melembutkan nipple yang saya dapat dari dokter. Banyak orang bilang saat menyusui pertama akan sakiiitttt rasanya, karena bayi baru lahir belum memproduksi air liur dan permukaan lidahnya masih kasar. Hiiyyy membayangkannya semppat bikin takut juga.

Namun saya sudah membulatkan tekad dan menguatkan iman, sebisa mungkin lulus ASIX, padahal pas hamil air susu saya tidak juga keluar (banyak teman cerita pas 7 bulan ASI udah merembes ke baju) Tapi syukur Alhamdulillah begitu Shoji lahir, Asi sudah keluar, meskipun sedikit. Shoji yang lahir dengan berat 2,45 kg tentu sangat membutuhkan ASI untuk membuat berat badannya normal, hal itu yang membuat saya semakin semangat dan berusaha percaya bahwa produksi ASI saya akan mampu memenuhi kebutuhan Shoji.

Saya yang sangat suka aktivitas keluar rumah, sejak ada Shoji jadi ibu rumahan. Selain saya tidak tega meninggalkannya, saya juga khawatir kalau Shoji kehausan sewaktu saya tinggal. Saya belum jago memerah menggunakan tangan, apalagi saat itu payudara saya sakit dan bengkak, kata orang tua "ngrangkaki" akhirnya saya membeli pompa ASI dan pilihan saya jatuh pada tommee tippee, produk dari Inggris bisa dilihat di sini 

ini gambar kardusnya

Ini kelengkapannya



Jadi kalau payudara mulai sakit atau Shoji mau saya tinggal, saya selalu siapkan ASI perah untuk dia, jadi dia nggak akan kehausan.

Yang saya suka dari breastpump ini:
1. Sparepartynya gak banyak, cuma terdiri dari 3 bagian, jadi kalau mau sterilisasi/ mau nyuci enggak susah
2. Manual, jadi bisa disesuaikan kecepatan dan besar daya hisapnya.
3. Corong tempat PD yang besar dan terbuat dari karet yang lentur, bikin PD gak sakit
4. Dapet sterilizer box, breastpad, sama sparepart untuk ganti kalau rusak
5. Kalau buru buru dan gak sempat merah pake tangan, ini bisa jadi senjata andalan.

Semoga kami lulus ASIX yaaa.... :)

Jadi ibu baru




Metamorfosa itu indah, seperti metamorfosa ulat menjadi kupu-kupu, maka metamorfosa indah lainnya adalah metamorfosa menjadi ibu. Sekitar 9 bulan sudah saya selalu membawa bawa si jabang bayi yang biasa saya panggil “dedek” di dalam perut. Setiap kali saya selesai sholat jamaah dengan Uda, setelah saya mencium tangannya, ia selalu meletakkan tangannnya ke perut saya. Begitu juga saat mendoakan saya tidur, tangan kanan Uda di dahi saya dan tangan kirinya di perut saya.

Setelah bertapa sekian lama dalam rahim, akhirnya ia menjelma menjadi sosok bayi mungil. Melihat ia dibalut kain dan diletakkan di dada saya saat itu adalah saat saat paling mengagumkan. Selama ini saya tidak pernah membayangkan seperti apa bentuk dedek saat keluar (hanya melihat melalui USG 4 dimensi saja) namun kini ia benar benar ada di dekapan saya.

Saya rasa semua ibu yang melahirkan bayinya pasti merasakan hal yang sama seperti yang saya rasakan. Tangannya yang kecil, matanya yang terpejam, bibirnya, jari jarinya…tak ada rasa yang bisa menggambarkan perasaan bahagia ini.

Syukur saya tiada henti atas semua yang sudah diberikan Allah pada saya. Sebuah karunia amun juga merupakan amanah yang harus dijaga baik-baik, dibimbing dan diarahkan supaya menjadi hamba Allah yang sebenar-benarnya, berbakti pada orang tua, dan menebar manfaat untuk sesama.

Selamat datang ksatria kecilku. Selamat datang Shojiki Kenzie Salfarino. Teriring banyak doa terbaik dan terindah untukmu dari ayah dan bunda.

Pindahan rumah...

rumah kami tampak depan

Pernah denger kalau orang hamil pamali untuk pindah rumah? Yahhhh...itu juga sering saya dengar dan cukup bikin ketar ketir jadinya, tapi bagaimana lagi...keadaan mengharuskan saya untuk segera meninggalkan rumah lama dan beralih ke rumah baru hehehe....

Sedikit kenangan tentang rumah lama kami...yang membuat kami berat untuk meninggalkan huhu...Yang jelas rumah lama kami berada di pinggiran kota dan depannya adalah sawah yang terhampar luasss...kanan kami tanah kosong, kiri kami juga tanah kosong. Jadi beginilah penampakannya

39th week...bersedia..siap..yak!!!

Saya yang bertambah 8 kg


Waa...tak terasa kehamilan saya sudah memasuki usia 39 minggu. Kata dokter Ivanna sih lahiran bisa maju 2 minggu atau mundur 2 minggu dari HPL, jadilah saya bersiap-siap dengan mengambil cuti kerja.

Sebagai calon ibu baru, saya sedikit bingung dengan apa yang musti saya persiapkan. Memang sih ini kehamilan kedua, tapi tetap saja anak pertama, jadi...yah kagok kagok dan tanya sana sini, browsing-browsing dan banyak tanya dengan yang lebih berpengalaman.

Alhasil setelah berkonsultasi dengan bu bidan ada beberapa benda yang memang perlu dipersiapkan dan semua sudah saya pack ke dalam tas kecil inihh...

tas darurat hehe...
Berikut adalah isi tas saya yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan lhoo...
Untuk Bunda:
- baju kancing depan untuk memudahkan menyusui
- sarung / kain batik + gurita ibu atau korset
- Satu stel baju untuk pulang
- Maternity pad untuk menyerap darah pasca melahirkan
- Underwear bumil dan Bra menyusui
-Sikat gigi dan peralatan mandi
- Handuk kecil untuk seka badan dan handuk besar
- Sendal
- Majalah atau novel favorit
- smartphone (diisi dengan musik relaksasi dan CD hypnobirthing

Untuk Dedek :
- 2 atau 3 pasang baju bayi, lengkap dengan bedong dan popok
- SElimut untuk pulang ke rumah
- Sarung tangan kaki
- Topi baby
- Minyak telon, baby oil, dan perlengkapan lain (tapi ini sih biasanya udah disediakan rumah sakit)

Untuk Ayah:
- Baju ganti
- Peralatan mandi dan handuk
- Selimut
- Bacaan dan Al Quran
- Sendal
- Surat surat untuk pengurusan administrasi (FC KTP, C1, KK, Surat Nikah, Form asuransi dll)

Karena rumah kami sangat dekat dengan tempat persalinan (sekitar 8 rumah hehehehe), bawa barangnya tidak perlu banyak banyak, jadi kalau kurang bisa langsung pulang ke rumah.

Berikut beberapa barang yang juga kami siapkan di rumah :

ntar dedek bobok disini

perahu dedek kalo mandi