Elektroensefalogram (Test EEG) Aisha di RSA UGM

Suasana tes elektroensefalografi

Hai Bundas,

Ada rasa deg degan setiap kali Aisha diminta menjalani berbagai test. Ya iyalah, pas testnya  gak deg degan, tapi pas ambil hasilnya itu loooh...

Dan seperti biasa saya nggak pernah bisa tidur (abaikan tadi sempet nyeruput kopi) tapi memang kalau mau ada acara keesokan hari, mau pergi jauh, atau apapun lah, saya emang susah tidur. Kepikiran dan kurang kekinian (maksudnya merasakan masa kini/sekarang) jadi terlalu takut mikirin yang akan terjadi kedepannya.

Baca: ASSR test untuk Aisha

Begitu pun saat Aisha di awal awal terdeteksi Global Developmental Delay, rasanya seperti dunia mau runtuh kali ya...semua harapan saya yang saya pupuk jauh jauh hari kalau punya anak cewek berasa jauh di awang awang.

Nah, besok pagi kami akan ambil hasil test EEG Aisha nih, dan saya masih aja deg degan

Baca : Screening pendengaran dengan OAE

Ijinkan saya cerita sedikit tentang pengalaman test EEG Aisha yaaaa.

Menurut Wikipedia:
Elektroensefalogram (EEG) adalah salah satu tes yang dilakukan untuk mengukur aktivitas kelistrikan dari otak untuk mendeteksi adanya kelainan dari otak. Tindakan ini menggunakan sensor khusus yaitu elektroda yang dipasang di kepala dan dihubungkan melalui kabel menuju komputer.

Sedangkan Elektroensefalografi (EEG) adalah merekam aktivitas elektrik di sepanjang kulit kepala. EEG mengukur fluktuasi tegangan yang dihasilkan oleh arus ion di dalam neuron otak. Dalam konteks klinis, EEG mengacu kepada perekaman aktivitas elektrik spontan dari otak selama periode tertentu, biasanya 20-40 menit, yang direkam dari banyak elektroda yang dipasang di kulit kepala.


EEG (elektroensefalogram)

Awalnya adalah saat dokter Vetria menanyakan apakah Aisha sering kejang. Kami jawab Aisha memang sering kejang, meskipun kejangnya tidak keseluruhan sampai ke mata. Hanya saja beberapa anggota badannya bergerak berulang dan tidak bisa tenang kembali saat kita pegang. Dari situ dokter Vetria menduga bahwa memang Aisha masih sering kejang. Beliau juga meresepkan obat untuk Aisha berupa piracetam yang fungsinya untuk pengobatan mioklonus (kelainan kontraksi otot yang terjadi tanpa disadari, seperti cegukan, tremor dan kedutan). Mioklonus bisa disebabkan oleh gangguan pada sistem saraf (misalnya epilepsi, stroke dan tumor otak).

Piracetam diberikan bersama alinamin dalam bentuk puyer racik dan phenobarbital untuk meredakan aktivitas kelistrikan yang berlebihan di dalam otak dan dengan demikian, membantu mencegah timbulnya kejang.

Persiapan test EEG

Akhirnya kami membuat janji untuk test EEG. Yang perlu dipersiapkan untuk test EEG adalah:
1. Kalau bisa anak diajak main hingga larut, sehingga dia tidur lebih malam
2. Anak dibangunkan pagi pagi, usahakan tidak tidur sampai di rumah sakit. Supaya anak mengantuk dan tidak perlu minum obat tidur.
3. Sorenya anak dikeramas supaya kulit kepalanya bersih, karena mau ditempel elektroda elektroda untuk keperluan testnya.

Pengalaman Aisha kemarin sudah kami ajak main dan tidurnya larut. Aisha juga bangunnya pagi sekitar jam 4, cuma setelah itu Aisha tidur lagi. Sampai di RS Aisha masih tidur hiks...
Akhirnya terpaksa deh, Aisha disuntik obat bius.

Bukan cerita lucu namanya kalau bukan Aisha.

Baca: cerita CT scan Aisha

Kejadian terulang lagi. Aisha tidak tidur setelah diberi obat tidur hiks...dia masih sering bangun bangun, sehingga pas pemasangan elektrodanya saya harus nyusuin untuk menjaga dia tetap tenang. Pun saat test dilakukan, Aisha tampaknya belum benar pulas tertidur. Matanya masih terbuka dan bergerak ke sana kemari. Apalagi rambut Aisha cenderung lebat, hihihi... Perawatnya sampai kaya kapster salon jadinya. Sisir sana, sisir sini, sibak sana, sibak sini. Saya nyusuin sambil berdoa, semoga pas tes EEG nya Aisha dalam kondisi tidur pulas.

Tes EEG dimulai, perawat mulai menyiapkan komputer untuk merekam aktivitas gelombang otak Aisha. Aisha masih gelisah, geleng kiri geleng kanan. Saya nggak tau yaa...apakah itu udah lelap Aisha-nya, tapi dia masih geliat geliat intinya.
Ada kamera juga diatas kepala Aisha dan perawat minta wajah Aisha diusahakan menghadap kamera.

Selanjutnya ada semacam lampu disko (apalah ya namanya, kelap kelip gitu) awalnya pelan, lalu kemudian cepat juga. Nah ada lampu begitu Aisha tetap aja nggak merespon.

Tak berapa lama, perawat bilang kalau test EEG sudah selesai. Aisha masih tetep gelisah geliat geliut. Begitu saya gendong, Aisha puleeeees banget.

Sebelumnya perawat sudah menyampaikan, bahwa kalau disuntik obat bius begini efeknya lama. Alhasil, benarlah dari pagi sampai sore Aisha tidur lama sekali. Sudah coba dibangunkan juga gak bangun bangun, tapi tetep aja saya "paksa" untuk minum susu. Untungnya meski mata merem tetep aja Aisha bisa micubun.

Pengangkatan elektroda elektroda di kepala (EEG)

Setelah EEG selesai

PR selanjutnya adalah membersihkan rambut Aisha dari pasta super lengket ituuu...rambutnya sempet saya coba cobain gaya mohawk segala *emakusil* tapi dimarahin sama eyang utinya hahaha....jadi segeralah saya siapkan air hangat untuk keramas. Tak berapa lama, rambut indah dan lembut Aisha sudah kembali yeaaayy...
Nah, sekarang tinggal tunggu hasil EEG yang bisa diambil seminggu kemudian :)

Mengenai hasilnya? Mari kita pindahan ke postingan berikutnya :)

Adakah temen temen yang pernah test EEG atau diminta tes EEG juga sama dokter? Sharing yuk indikasinya apa sampai diminta test EEG.

Love,
/Aya

15 comments

  1. Ubii pernah EEG. Untuk memastikan ada riwayat kejang atau engga. Sehat selalu ya Aisha :*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Katanya setiap tahun EEG ulang ya mami? Makin baik kan ya hasil.EEG Ubii?

      Delete
  2. Semoga aisha sehat2 selalu yaa..

    Salam kenal mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal kembali mba...
      Aamiin...aamiin...aamiin...
      Terimakasih atas kunjungannya yaa...udah kunjung balik :)

      Delete
  3. Makasih sharingnya mak, baru tau apa itu EEG, semoga selalu dimudahkan dalam berbagai upaya tumbuh kembangnya Aisha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thankyou mak.
      Sehat sehat buat Gavin dan keluarga yaaaa....
      Thanks udah mampir :*

      Delete
    2. Amin YRA...makasi banyak mak Meutia, sehat2 juga buat sekeluarga yah Mak, kecup balik

      Delete
  4. salut...emaknya selalu semangat.. semoga dapat hasil yang baik menjalani semua prosesnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangat mbaaa...
      Semangat itu menular, jadi biar makin banyak yang ketularan :)

      Delete
  5. Salam kenal kembali ya mba... Saya baru tahu apa itu EEG. Dapat ilmu baru setelah baca blog ini. Semoga Aisha selalu diberi kemudahan dalam menjalani serangkaian tes, sehingga kondisinya makin membaik, serta tumbuh menjadi anak yang sehat.... Amin

    ReplyDelete
  6. Terimakasih kak atas sharing ilmu dan dan pengalamannya, salam kenal

    ReplyDelete
  7. Semoga selalu sehat ya aisha
    Aku yang mau tes eeg ini besok. Wish me luck ya, semoga hasilnya baik

    ReplyDelete
  8. Anak saya besok juga di suruh eeg oleh dokter anak umurnya 1,5 th semoga hasilnya ga ada yang menghawatirkan ya ... Untuk aisha juga sehat selalu ...

    ReplyDelete
  9. Membaca ini , aku semakin kuat klo semuanya akan baik baik saja , hidup memang tidak ada yg sempurna , cerita mba sama persis dengan apa yg saya alami saat ini , bedanya saya memiliki 2 anak perempuan dan 1 laki laki yg baru lahir ,anak saya laki laki ini bernama Jabir , ia lahir secar sebenernya normal dg BB 2,55gr bisa nangis saat lahir , kemudian hilang tangisnya dan terhenti nafasnya sepuluh detik dan esok nya dia dirujuk di RS yg memiliki NICU dokter bilang ini infeksi paru paru , 10 hari sudah Jabir dirawat di NICU semua sesuai dengan proses yg dibilang dokter ,termasuk pintar Jabir karna mau diajak kompromi 10 hari ia sembuh , kemudian sepulang dirumah BB nya turun dan saya merasa ada yg aneh karena dia seneng banget tidur dan sering kaget kaget , lalu saya memaksa dokter esoknya untuk USG otak dan benar hasilnya ada bekas pendarahan pada otak Jabir ,dan ada sedikit kurang oksigen , hati saya seperti ditusuk panah lemas seketika , lalu saya disarankan untuk ke klinik tumbuh kembang , dan saat di klinik kurang respon saat tes mata dan pendengaran , saat diberi lonceng ia tak menoleh , saat diberi mainan berwarna merah ia tak mengikuti alhasil dokter menyarankan dan secepatnya agar melakukan pemeriksan eeg , mata , dan THT a,b hatiku dag Dig duh akankah baik baik saja ataukah hmm bagaimana mengatasi yg spserti ini mba? Pikiran saya yg terlalu jauh dan takut , setelah membaca blok MB Tika saya jd ingat bahwa dulu saya berdoa dengan Allah agar diberi keturunan anak laki laki supaya ada yg mendoakan saya disurga , dari cerita mbak , apapun yg terjadi nanti dengan Jabir saya yakin semua itu proses untuk saya menggali ladang surganya Allah.

    ReplyDelete
  10. Wah digendong ibunya malah tidur pulas ya Aisha, sehat selalu, Nak...

    ReplyDelete